"Waktu itu berjalan cepat, jadi jangan sia-siakan waktu sebelum terlambat dan hanya penyesalan yang terucap."
_____…
Sudah satu bulan Aleta bersekolah di SMA Nusa Bhakti. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Selama itu, Aleta semakin dekat dengan Aresh. Tapi tetap saja masih mendapatkan respon yang sama dari cowok itu. Kata-kata kasar dan ejekan serta sikap cowok itu yang galak yang selalu diterima oleh Aleta. Tapi gadis itu tak pantang menyerah untuk mendekati cowok itu bahkan sampai hari ini.
…
Jam pelajaran olahraga adalah hal yang dihindari oleh para kaum hawa apalagi kalau cuacanya panas terik dengan matahari yang seperti membakar kulit. Tiada kata tanpa mengeluh. Itulah yang dilakukan oleh para kaum cewek kelas XII Ipa 4. Jam pelajaran olahraga di jam-jam saat matahari tengah bersinar terik dan berada tepat diatas kepala membuat para cewek itu tiada hentinya untuk mengeluh. Apalagi materi olahraga kali ini adalah lari.
"Gue udah gak kuat. Pengen pingsan rasanya." Sarah sambil mengelap keringat di keningnya. Padahal ia baru berlari empat putaran dan sudah kelelahan seperti ini dan masih enam putaran kembali untuk ia lalui.
"Mangkannya, kalo aku ajak kamu lari itu jangan ngeles mulu sibuk. Kerasa kan, sekarang." nasehat Aleta membuat Sarah tersindir.
Sarah hanya mendengus kecil, dirinya mempercepat laju larinya mendahului Elsa dan Fika yang sudah berada didepannya.
"Ngapa tuh anak?" Fika heran saat melihat Sarah yang berlari dengan kencang melewati mereka berdua.
Aleta tertawa kecil melihat tingkah Sarah, "ngambek dia. Dinasehati sama aku." ucap cewek itu. Elsa dan Fika hanya menganggukan kepalanya saja.
Suara peluit pak Ferdi selaku guru olahraga menghentikan aktivitas lari mereka. Guru olahraga yang dikenal sangat disiplin itu menyuruh seluruh warga XII Ipa 4 untuk berkumpul disisi lapangan.
"Kalian ini bagaimana? Dalam waktu lima menit hanya mampu melakukan enam putaran saja. Bagaimana kalau nanti saat tes. Apa kalian akan sama? Dalam waktu lima menit hanya mampu enam putaran saja. Bahkan dalam tes pun harus sebelas putaran dalam lima menit." suara bariton itu menggebu-gebu di lapangan yang lenggang dan hanya suara desiran angin yang terdengar. Seluruh murid yang mendengarnya hanya menganggukan kepalanya saja mendengar sang guru olahraga tercinta itu mulai memberikan nasihat dan motivasi.
Sampai akhirnya bel istirahat pun terdengar dan itu tandanya jam pelajaran sudah habis.
"Baiklah, cukup sampai disini pembelajaran kita minggu ini. Minggu depan saya akan melakukan tes materi ini. Maka dari itu berlatihlah. Silahkan bubar." pak Ferdi mengakhiri pembelajaran dan langsung pergi meninggalkan lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Can Hurt
Teen FictionApa artinya cinta? Apa artinya dicintai? Yang ia tau hanyalah membenci. Sebelum akhirnya seseorang membuat hidupnya merasa dicintai. Seperti sebuah padang yang tandus yang sirami oleh air hujan. Hatinya yang dulu sudah lama beku, menjadi mencair ber...