6: His Voice

15 2 0
                                    

"Suara kamu bagaikan candu."
____


Aleta menatap takjub gedung studio milik band nya Aresh. Gedung studio yang seperti sebuah rumah namun berdesain modern itu sangatlah membuat dirinya takjub.

"Turun." perintah Aresh pada Aleta. Gadis itu menurut dan turun dari motor Aresh. Melepaskan helmnya dan memberikan langsung pada si empunya.

Tanpa rasa malu apapun, cewek itu  berkeliling mengelilingi studio menikmati suasananya yang memang tenang. Melihat berbagai macam bunga yang ditanam disana.

"Lo suka banget kayaknya Ta?" tanya Fero melihat wajah Aleta yang berseri melihat bunga-bunga itu.

Cewek itu mengangguk, "iya. Aku suka banget. Apalagi bunga tulip ini." tunjuknya pada salah satu bunga tulip biru yang tengah mekar dengan indah.

"Wahhh. Kesukaanya sama kayak Aresh ya." ujar Fero langsung membuat Aresh melontarkan tatapan tajamnya. Sedangkan Aleta menatap cowok itu tak percaya.

"Iya gitu? Aresh suka sama bunga tulip?" tanya cewek itu.

Aresh menggeleng acuh dan turun dari motornya memasuki studio itu. Disusul oleh Bima.

"Ayo Ta." ajak Fero pada Aleta.

"Gak papa aku masuk?" tanya Aleta polos.

Fero tersenyum manis melihat ekspresi yang dibuat oleh cewek didepannya. "Gak papa lah. Yuk, daripada ntar lo diculik."

Aleta mengangguk mengikuti langkah cowok itu. Memasuki studio musik itu yang lebih pas disebut rumah sepertinya.

Di dalam ternyata sudah ada seorang cowok dan cewek yang memakai seragam seperti seragam yang dipakai di film film korea. Seragam khas SMA Andromeda. Aresh dan yang lainnya langsung menyalami cowok itu dengan gaya cowok sementara si cewek hanya tersenyum agak canggung sama seperti yang dilakukan oleh Aleta.

"Siapa nih? Kayaknya gue baru liat Ex?" Bima pada cowok berseragam SMA Andromeda sambil melihat si cewek yang duduk di sebelahnya.

"Cewek baru gue. Kenapa?" jawab si cowok dan langsung di jeplak oleh si cewek sampai si cowok meringis.

"Kasar banget sih lo Lun." si cowok sambil meringis.

"Mangkannya jangan asal ngomong. Orang kita cuman temenan doang." ujar si cewek.

"Ouh temenan. Kenalan dulu dong." ucap Fero.

"Luna." si cewek memperkenalkan diri.

Mereka berkenalan sementara Aleta hanya duduk saja di salah satu kursi sambil memperhatikan Aresh yang tengah menyetel bassnya.

"Eh, gue lupa. Kita juga bawa cewek juga kok Lun. Jadi lo gak bakalan kesepian. Ta." Bima sambil memanggil Aleta. Aleta menoleh.

"Iya?" cewek itu bertanya.

"Kenalan dulu nih sama temen baru." ajak Bima. Aleta mengangguk dan mendekat.

"Aleta." Aleta mengulurkan tangannya pada si cewek dan dibalas oleh cewek itu, "Luna."

Dan tinggal si cowok, "gue Excel."

Loving Can HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang