Chapter 02

627 447 319
                                    

Happy reading ya semoga suka💕

"Memalsukan senyum itu jauh lebih mudah, dari pada menjelaskan kenapa kamu sedih."

- Starla Veranda Alozzara -

Alleyhan POV

"Alleyhan Satu Bintang" merasa terpanggil akupun segera mengangkat tangan.

Baru aku akan mengangkat tangan gadis menyebalkan itu sudah mengangkat tangannya dulu.

"Cewek ini benar-benar" jangan salahin gue kalo ngumpatin nyumpah-serapahi cewek gila itu dalam hati.

Dulu pernah gue keluarin langsung unek-unek gue eh dia malah kesenengan katanya maki-makian gue adalah rasa cinta yang terpendam. Prett!

Capek gue kalo mikirin makhluk sebangsa Starla, dengan cara pikir seperti itu gimana dia bisa jadi ketua OSIS di SMA ini.

Setelah Bu.Maya pergi dia duduk disebelahku. Oh tolong kembalikan pagiku yang tenang tuhan.

"Suamiku ke kantin yokk" akupun membulatkan mataku kaget. Gila saja ini suara berasa toa masjid kamprett.

Akupun berusaha mengabaikannya. "Lo sebagai suami yang baik harusnya nemenin istrinya makan dong"

Ponsel yang berada diatas mejaku bergetar tanda ada pesan masuk. Kubuka grup yang hanya beranggotakan tiga orang ini. Yaa walaupun tiga orang ramainya uda ngalahin pasar senen, dan perlu kalian tahu pelakunya mereka berdua.

Para Otak Zig-Zag

Laron
Le kemarkas gih penting jan mbucin mulu.

Bimoli
Bang Alle mah tadi disamperin ke kelas asik sama ibu negara. Teganya bang kau menduakanku!

Laron
Idihh geli Bim.

Aku langsung beranjak keluar meninggalkan Starla yang terus meneriakiku.

Ketika melangkah dikoridor aku menjadi pusat perhatian. Sungguh aku tidak tertarik sama sekali dan juga tidak peduli dengan mereka yang tengah memanggil-manggil namaku serta memuji-muji ketampananku.

Aku harus bergegas ke markas yang berada di kantin pojok sekolah. Tempat dimana para bad boy sekolah ini berkumpul.

Katika sampai aku langsung menjintaki kepala Aron dan Bimo mereka mengaduh kesakitan dan meminta ampun.

"Abisan lu keknya betah bat disebelahnya Starla" goda Aron.

"Jangan-jangan babang Alle udah fall in lope ye ama ibu negara" Bimo menimpali.

"Le masa lu kagak terpesona sedikitpun sama Starla? Lu laki-laki normal kan?!"

Akupun mendelik sebal. Cobaan apa tuhan punya sahabat seperti mereka ini.

"Katanya ada urusan penting?" Ucapku dengan cueknya serta aku yang berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

"Si Alex nantangin lu lagi bro" Aron tertawa seringai.

"Busyet! tuh anak kagak ada kapok-kapoknya kalah sama si Alle" Bimo tak habis pikir.

"Mau ngasih apa lagi tuh bocah" Aku penasaran apa lagi yang akan dia pertaruhkan di balapan nanti.

"Montor Ducatinya yang baru Le. Gila nggak!"

Karena bel sudah berbunyi dan kudengar ada pengumuman entah apa tadi.

Aku tersenyum tipis. "Boleh, lumayan buat jajan. Gue cabut dulu"

●●●●●

Suara spiker di kantin menggema. Adel dan Starla berhenti bercanda ketika mendengar pengumuman itu.

"Panggilan bagi seluruh pengurus OSIS harap segera berkumpul di ruang rapat terimakasih."

"Idihh giliran dapet dispensiasi aja lo semangat kek gitu" cibir Adel melihat Starla yang senyum-senyum sendiri.

●●●●●

Starla mengetuk-ngetukkan bolpoin ke meja sambil melirik arloji yang berada di tangan kirinya.

Ya.. dia sedang menunggu para anggota osis datang. Senyum manis itu tak luntur karena satu per satu anggota datang dan menyapanya.

"Huaaa" Starla terlonjak kaget karena seseorang menepuk kedua bahunya.

"Uhh ngagetin aja lo Shinchan!" Sewot Starla. Dimas tertawa melihat Starla marah-marah.

Baginya Starla tetap cantik dengan ekspresi dan penampilan apapun.

"Ih lo betah banget sih Dim ikut lomba mulu novel-novel dirumah udah pada abis tau gue baca si gudel gue ajak juga ngaret mulu pokoknya pulang sekolah lo harus temenin gue ngga mau tau pokoknya."

Baginya Starla itu lucu kalau sedang bercerita dengan semangat seperti ini. Kadang seperti tidak ada titik dan koma.

Dimas tersenyum geli mendengar ocehan itu. Kepalanya menggeleng pelan, dasar. Kenapa suara itu jadi terdengar lebih menggemaskan.

Padahal baru sekitar setengah semester ia tidak bertemu Starla karena harus mengikuti lomba.

Dimas adalah sahabat Starla dari kecil. Karena rumah mereka dekat dan mengikuti kursus karate ditempat yang sama.

"Long time no see bawel." tangan Dimas mengacak rambut Starla.

Semua anggota OSIS yang melihat interaksi manis diantara keduannya pun tersenyum penuh arti.

"Oke kita mulai ya rapatnya. Udah kumpul semua kan" Starla memulai rapatnya ia menerangkan proker untuk akhir tahun.

Hingga bel pulang rapat baru selesai. Karena tidak hanya membahas proker tetapi juga sudah menetapkan dan menyerahkan proposal serta segala sesuatunya.

Dimas menatap Starla dengan fokus. Gadis ini selalu mempunyai banyak ekspresi, batin Dimas. Dan faktanya Dimas selalu menyukai apapun ekspresi Starla yang sering terlihat lucu.

"Ape lu liat-liat. Gue masih marah ya." Starla memperhatikan Dimas yang menatapnya dengan senyum tertahan.

Starla mencebol rambutnya asal membuat aura cantiknya terkesan natural.

Mata dengan warna coklat terang itu mengerjap cantik mata yang jernih dan tenang, bulu mata lentiknya ikut tergerak seolah gadis ini adalah boneka hidup. Sinarnya hangat, hingga membuat Dimas dan orang-orang disekitarnya nyaman.

"Yauda ayok tuan putri kita pergi" Dimas beranjak dari duduknya dan merangkul bahu Starla.

Wajah Starla yang cemberut langsung berubah ceria. "Makan dulu ya Dim gue laper" tambahnya lagi.

Dimas tersenyum. "As you wish princess"

🍁🍁🍁

TBC

Mau tau ekspresi coolnya Alle? Ya kira" kek gini deh😁✌

Mau tau ekspresi coolnya Alle? Ya kira" kek gini deh😁✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Votemen dan juga Krisarnya ditunggu yaa💕🤗

🔖Mevenus

Alleyhan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang