HC (Extra Part)

6.1K 270 24
                                    

"Vairo sayang,jangan lari larian dong nanti kamu jatuh nak."Ucap Viona ketika melihat putranya terus berlarian.

"Enggak ibu,Vairo pelan kok larinya."Jawab Vairo dengan suara khas anak kecil sambil terus berlarian mengejar mobil mainannya.

"Udah biarin aja Vairo lari larian Vi,dia butuh kegiatan kayak gitu,kalaupun nanti dia jatuh itu bisa buat pengalaman dia."Ucap Vicktor yang baru datang sambil berjalan dan ikut bergabung duduk disebelah Viona.

"Oh gitu ya."Balas Viona singkat.lalu ketika mereka berdua sedang asyik mengobrol,tiba tiba mereka mendengar sebuah benda yang terjatuh dan kemudian seorang anak kecil menangis

Mereka bertiga sedang berkumpul diruang tamu karena hari ini adalah hari Sabtu,yang mana semua orang menggunakan hari ini untuk berkumpul bersama keluarganya,seperti keluarga kecil yang satu ini.Vairo yang sedang berlari larian diusianya yang baru menginjak 2 tahun,lalu ada Ibu dan Bapaknya yang sedang duduk bersama sambil sedikit berdebat tentang anaknya,sudah menjadi kebiasaan mereka memang,obrolan sekecil apapun pasti akhirnya akan berdebat.Saat mereka berdua sedang berdebat tiba tiba....

"VAIROO!!"Ucap Vicktor dan Viona bersamaan.

Vicktor yang melihat anaknya menangis langsung menghampiri dan mengendong Vairo yang menangis kencang.

"Vi,tolong ambilin p3k,lutut Vairo berdarah aku mau obatin dia."Ucap Vicktor panik namun Viona hanya berdiri sambil menatap nya

"Kok malah diem aja sii,ini anak kamu nangis loh,lutut nya berdarah."Lanjut Vicktor

"Perasaan tadi ada yang bilang deh,kalo anak lagi lari larian terus tiba tiba jatuh biarin aja,itu bisa dijadiin pelajaran buat dia."Ucap Viona sambil tersenyum.

"Itu siapa yang bilang ya Vic?"Tanya Viona sambil ia menghampiri Vicktor lalu mengambil Vairo darinya.

"Hehe iya Vi,aku gak tau kalo akhirnya bakal jadi kayak gini."Jawab Vicktor sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Itu yang aku takutin,aku ini Ibu nya jadi aku yang lebih tau."

"Aku juga Bapaknya,buktinya tadi aku yang lebih panik daripada kamu."Balas Vicktor

"Kamu panik diakhir,tapi di awal kamu sama sekali gak keliatan tuh paniknya."Balas Viona tak mau kalah.

"Lebih baik panik diakhir daripada di awal."Balas Vicktor lagi

"Ya nggaklah mending di awal daripada di akhir,jadi bisa buat antisipasi."

"Tapi kan-"Sambung Vicktor namun ucapannya terpotong saat mendengar suara Vairo

"Ibu,bapak sakit."Ucap Vairo pelan disela sela tangisannya

"Astaga sampe lupa kan kalo ada Vairo disini,cepet Vic ambilin kotak p3k."Ucap Viona

"Tadi kan aku udah nyuruh kamu,kenapa jadi balik nyuruh."Jawab Vicktor

"Aduh ini bukan waktu yang tepat buat debat!"Potong Viona lalu ia membawa Vairo ke kamar mandi untuk membersihkan luka Vairo.

Lalu Vicktor membawa kotak p3k dan membantu Viona membersihkan luka di lutut Vairo.

18.00 WIB
Jam sudah menunjukan waktunya makan malam,Viona saat ini sedang menyuapi Vairo makan.Tadi setelah Vairo jatuh tiba tiba suhu badannya menjadi panas dan sampai saat ini Vairo susah untuk makan walaupun hanya sesuap saja,namun Viona tidak hilang akal ia selalu punya cara agar putra nya itu mau makan.

"Ibu,Vairo mau tidur."Ucap Vairo lemah.

"Iya sayang,sini ibu gendong."Jawab Viona lalu ia dengan cepat mengendong anaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Humoris Couple (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang