Hc 6

5.6K 355 0
                                    

19.00 WIB
Saat ini Viona sudah sampai dirumahnya namun Vicktor belum pulang karena masih ada pekerjaan yang harus dikerjakan,Ia tadi pulang dengan menggunakan taksi.

Viona menghempaskan tubuhnya di sofa lalu ia memijat sendiri kakinya yang terasa pegal.setelah itu ia memejamkan sebentar matanya.

Saat Viona sedang memejamkan matanya, ada seseorang yang membuka pintu rumahnya dan masuk kedalam.

"Hai istri."Sapa lelaki itu yang ternyata adalah Vicktor.

"Hai Vic."Jawab Viona seraya ia membuka pelan matanya.

"Kamu baru pulang?"Tanya Vicktor.

"Apaan sih gak usah pake aku kamuan."Jawab Viona sedikit jijik.

Vicktor hanya menghela nafasnya.
"Lo udah makan Vi?"Tanya Vicktor lagi.

"Belom."

"Yaudah yuk kita makan makan."Ucap Vicktor lalu ia segera menuju meja makan diikuti oleh Viona.

"Makan pake apa?kan gue gak masak."Tanya Viona bingung.

"Gue masak dulu ya"Ucap Viona lalu ia berdiri dan pergi ke dapur namun tangannya ditahan Vicktor.

"Gak usah tadi gue udah beli makanan,kita makan ini aja malam ini."Ucap Vicktor sambil menyajikan makanannya

Viona membantu Vicktor menyiapkan makanan dengan mengambil piring dan gelas di dapur.

"Lo suka gak sama makanan nya?"Tanya Vicktor.

"Suka banget!kok lo tau gue suka sama makanan ini."

"Apa aja kesukaan lo pasti gue tau."Jawab Vicktor sambil tertawa.

"Oh lo dukun ya."Ucap Viona asal.

"Gila kali,emang lo pernah liat gue nyembur pake air kembang 7 rupa?"Tanya Vicktor

"Ya gak sih,tapi bisa aja kan lo dibelakang gue jadi dukun diem diem."Jawab Viona.

"Terserah lo deh istri."Ucap Vicktor.

"Yah kalah kan lo sama gue,makanya jangan main main sama cewek."

"Gue aja bahkan belom pernah main sama lo."Canda Vicktor lalu Viona terkejut dan sedikit tersedak dengan makanannya

"Hati hati makannya,gak usah buru buru lagian juga gue gak bakal minta makanan lo."Ucap Vicktor santai.

Akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan makan nya tanpa berbicara.tak lama kemudian Viona kembali memulai pembicaraan.

"Vic,tadi Shena pinjem uang ke gue."Ucap Viona pelan.

"Oh."jawab Vicktor singkat.

"Dih,kok oh doang si lo gak mau ngomong sesuatu gitu."Tanya Viona kesal.

"Dia pinjem uang ke siapa?"Tanya Vicktor.

"Ke gue."Jawabnya

"Terus hubungannya sama gue,apa?"Tanya Vicktor lagi.

"Lo itu suami gue Vicktor,walaupun itu pake uang gue tapi tetep aja gue harus Izin ke lo,kasitau gitu ke lo."Jawab Viona ketus.

"Iya gue izinin,istri."Ucap Vicktor manis

"Tapi lain kali kalo ada yang pinjem uang lagi,pake uang gue aja gak usah pake uang lo.uang lo biar lo simpen aja buat beli kebutuhan yang lebih penting."Ucap Vicktor panjang lebar.

"Kok pake uang lo sih?"

"Kan gue renternir"Ucap Vicktor sambil tertawa lebar.

Viona dengan keras memukul dahi Vicktor lalu Vicktor mengerang kesakitkan.

"KDRT nih namanya."Ucap Vicktor sambil memegang dahinya yang sedikit sakit.

"Rasain tuh!lagian sih jadi orang bercanda mulu,orang sekarang gue lagi ngomong serius."Ucap Viona.

"Oh,lo mau di seriusin sama gue."Tanya Vicktor sambil menatap Viona.

"Tuh kan mulai lagi."Jawab Viona yang kali ini ia mencubit pinggang Vicktor.

"Udah ah,berdua sama lo bikin gue gila.gue mau pergi tidur duluan lah.bye!"Ucap Viona lalu ia segera pergi dengan sedikit berlari kearah kamar.

"Tungguin gue istri."Balas Vicktor lalu ia segera menyusul Viona masuk kedalam kamar.

Saat ini Vicktor dan Viona sudah ada di ranjangnya,mereka berdua tidur saling berpunggungan,dan malam ini mereka ditemani hujan yang sangat deras membuat suasanya menjadi dingin.

Viona terus saja menggerakan kakinya karena ia belum bisa tidur jika hujan belum berhenti.

"Vi,lo belum tidur?"Tanya Vicktor seraya ia berbalik badan menghadap Viona.

Viona ikut berbalik badan dan sekarang mereka saling berhadapan.

"Belom Vic,gue gak bisa tidur kalo ada suara hujan."Ucap Viona

"Apaan sih,kan cuma suara hujan masa bisa bikin lo gak tidur."Jawab Vicktor.

"Ini suara hujan deres banget Vic,gue takut."Lanjut Viona lalu ia memeluk Vikctor karena ia merasa takut dengan hujan.

"Lo takut sama hujan?"Tanya Vicktor

"Iya,hujan yang bikin gue kehilangan kebahagiaan didalam hidup gue."Jawab Viona yang masih memeluk Vicktor.

"Kebahagiaan apa?"Tanya Vicktor penasaran.

"Bisa panjang Vic kalo gue ceritain,kapan kapan aja ya.sekarang gue udah ngantuk."Jawab Viona saat ia menguap lalu ia semakin erat memeluk Vicktor.

"Vi,kalo lu peluk gue kayak gini,lo malah bikin gue tersiksa."Ucap Vicktor yang sedikit terganggu.

"Tersiksa kenapa?gue kan cuma peluk gak akan bikin lo mati kan?"Tanya Viona

"Ssstt kalo ngomong dijaga dong."

"Gue bisa tersiksa kalo gini terus apalagi ini cuacanya lagi dingin dingin nya Vi."Ucap Vicktor dengan suaranya yang semakin berat menahan sesuatu.

"Apaan sih Vic,dipeluk sama istri tuh harusnya seneng."Ucap Viona kali ini ia mengendus ngendus dileher Vicktor.

"Vi,stop!"Ucap Vicktor

"Yaudah nih,gue peluk nya biasa aja."Balas Viona seraya ia merenggangkan pelukannya.

"Nah yaudah gini aja,kalo gini kan gue jadi gak keblabasan."Ucap Vicktor yang mulai menormalkan suaranya.

Viona hanya diam tak menanggapi ucapan suaminya itu,Vicktor dengan lembut memeluk Viona sambil mengusap pelan pipinya dan sesekali menatap wajah cantik istrinya itu yang sudah mulai tetidur.

Tak lama kemudian Vicktor pun ikut menyusul istrinya dan membawanya ke dalam mimpi.

Bersambung....

Bantu vote yaa..
Terimakasih:)

Humoris Couple (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang