Dua Puluh

258 38 9
                                    

Tanpa mereka sadari, ternyata Hyunjin mendengar percakapan mereka. Hyunjin menangis sesenggukan di kamarnya.

Dengan suasana malam yang sepi, sangat jelas bagi Hyunjin mendengar semua percakapan orang tuanya. Hyunjin menepuk-nepukan dadanya, ada rasa sakit yang Hyunjin rasain yang gak bisa dijelasin dengan kata-kata.

Setelah kepergian Jinyoung, Hyunjin memutuskan buat menghampiri mamanya dengan kaki gemetar dan dengan mata yang sudah sembab.

"Ma?"

Suzy menoleh ke asal suara, mendapati Hyunjin yang sedang menangis mendekat ke arahnya. Suzy bangkit dari duduknya dan menghampiri Hyunjin dengan tangis.

"Ma, jangan pisah. Hyunjin gak mau ma." Ucap Hyunjin yang berada dipelukannya Suzy.

Suzy tidak membalas perkataan Hyunjin, Suzy makin gak kuat buat pura-pura tegar saat ini didepan anaknya.

"Ma, kenapa papa jahat? Papa gak sayang lagi sama Hyunjin ya ma?"

Suzy menggeleng, sambil mencoba membersihkan air mata yang berada di pipi Hyunjin "Papa sayang sama kamu nak, gak boleh ngomong gitu ya?"

"Tapi kenapa papa jahat sama mama? Kenapa papa mau pisah sama mama? Terus Hyunjin gimana ma?"

"Kamu bisa tinggal sama papa, kamu juga bisa tinggal sama mama. Mama selalu nerima Hyunjin."

"Kalo mama pisah sama papa, Hyunjin masih anak mama kan? Hyunjin masih boleh manggil mama kan ma?"

Suzy makin menangis mendengar ucapan Hyunjin, ia memeluk Hyunjin dengan erat.

Jinyoung yang sepenuhnya gak pergi dari rumah itu pun akhirnya mendengar ucapan istri dan anaknya, dia gak sanggup buat buat berdiri saat ini kakinya terlalu lemah, hingga dia terduduk di lantai dengan punggung yang bersandar ditembok.

Selang beberapa jam, Jinyoung memutuskan untuk pergi ke rumah Jackson sahabatnya. Ia berniat buat menghubungi Jackson lebih dulu, tapi ternyata handphone nya tertinggal di meja makan gak mungkin buat Jinyoung ambil karna dia belom siap buat ketemu anak dam istrinya saat ini.

Jinyoung segera pergi untuk menemui Jackson di rumahnya, meminta saran dari sahabat karibnya itu. Saat ini Jinyoung butuh tempat cerita, dia gak sanggup buat memendam masalah ini.

Butuh waktu lima belas menit bagi Jinyoung untuk sampai ke rumah Jackson, karna sudah mendekati waktu tengah malam jalanan ibu kota sangat sepi hanya ada beberapa mobil dan gerombolan anak-anak motor untuk balapan liar.

Jinyoung menekan tombol bell, yang langsung disambut dengan pemilik rumah.

"Lo kenapa?"

Dengan penampilan yang acak-acakan dan mata yang sembab sudah dipastikan sahabatnya ini lagi menghadapi masalah besar.

"Gue boleh masuk gak Jack?

Jackson langsung mengangguk dan memberi jalan untuk Jinyoung. Jackson langsung memberi Jinyoung segelas air putih dan menunggu cerita dari Jinyoung, jika dia berkenan.

"Gue ngebosenin ya Jack?"

Jackson bingung apa maksud dari omongannya Jinyoung ini, Jackson tidak menjawab karna Jackson pikir sahabatnya ini sedang mabuk.

"Gue emang gak pantes ya Jack sama Suzy?" Lagi, Jinyoung bertanya yang bikin Jackson bingung harus merespon apa.

Tiba-tiba Jinyoung tertawa dengan air mata yang terus mengalir ke pipinya, Jackson panik ngeliat temennya ini akhirnya Jackson memeluk Jinyoung biar Jinyoung bisa nangis sepuasnya.

Jinyoung udah terlalu lelah menangis semalaman, dia tertidur setelah jam menunjukkan pukul 03.00. Tanpa merubah posisi Jackson membiarkan Jinyoung tidur di sofa lalu memakaikan sahabatnya itu selimut.

Jackson pun juga baru bisa tertidur setelah melihat Jinyoung terlelap, Jackson tidur di lantai disekitar sofa yang sedang ditiduri Jinyoung.

****

Keesokan paginya Suzy berniat buat pergi ke rumah ibunya, dengan Hyunjin pastinya. Dengan berat hati dia menyiapkan pakaiannya untuk ia bawa ke rumah ibu nya yang berada di daerah tangerang.

Entah kenapa, air mata Suzy rasanya gak mau berhenti mengalir. Suzy lelah terus-terusan menangis, tapi dia juga gak bisa buat nahan tangisannya itu.

Suzy dan Hyunjin sudah selesai berkemas dan memilih untuk langsung pergi dari rumah itu tanpa pamit terlebih dahulu dengan Jinyoung.

Suzy memperhatikan setiap foto yang terpajang di dinding, melihat foto pernikahannya dengan Jinyoung delapan belas tahun yang lalu.

"Aku gak nyangka pa, kita bakal berakhir begini." Ucap Suzy sambil mengusap foto pernikahannya tersebut.

Suzy menarik nafasnya dan membersihkan air mata yang terus mengalir, untuk kali ini dia berfikir gak boleh nangis di depan Hyunjin, Suzy gak mau bikin Hyunjin makin sakit nantinya.

"Ma?"

Tbc....

Keluarga Park | Jinyoung x Suzy - End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang