“Ah, pahlawan kita sudah datang rupanya.”
Suara datar pria setengah baya menyambut kehadiran Chanyeol dan Kyungsoo saat keduanya muncul di balik pintu.
Kyungsoo berdiri kaku, sejenak ia mengamati ruangan itu.
“Ya Tuhan, Joey, kau terlihat payah sekali.” Seorang wanita memekik kaget dan langsung berjalan ke arah Chanyeol.
“Kau tidak apa-apa kan, kakakku sayang? Jangan bilang kalau salah satu tulangmu patah lagi,” seru wanita itu dibarengi kekehan.
Chanyeol menepis tangan wanita itu dengan kasar. “Menyingkirlah dari hadapanku, sialan,” ketusnya.
Wanita itu merespon jawaban kasar Chanyeol dengan senyuman tipis. Meski hubungan keduanya tidak pernah terlihat akur, namun jauh dalam lubuk hati wanita itu ia teramat sangat menyayangi Chanyeol dan bahkan menganggap pria itu seperti kakak kandungnya sendiri.
“Oh, siapa gadis yang kau bawa ini, Joey?” Netra wanita itu tertuju pada sosok Kyungsoo yang berdiri kaku di belakang Chanyeol. “Halo, Selamat datang di unit El Dorado,” sapanya hangat. “Namaku Rosèanne Park, Kepala Divisi Keamanan unit El Dorado,” jelas Rosè yang kemudian mengulurkan tangannya pada Kyungsoo.
“Sera.” Kyungsoo membalas jabat tangan wanita itu namun tak membalikkan senyumannya. “Sera Jung,” tambahnya lagi.
Chanyeol menatap Kyungsoo dengan pandangan mengintimidasi, dan Kyungsoo menyadari tatapan itu sehingga dengan cepat ia menyudahi kontak matanya dengan Chanyeol.
“Senang bertemu denganmu, Sera.”
Sebelum Rosè berbicara lebih banyak lagi, sebuah seruan dari pria setengah baya menginterupsi kegiatan perkenalan singkat mereka.
“Kalian semua duduklah! Ada yang ingin aku bicarakan.”
Chanyeol, Rosè dan Kyungsoo melakukan apa yang di perintahkan. Kesunyian merebak beberapa waktu sebelum pria itu buka suara.
“Seperti biasa, kau melakukan misi ini dengan sempurna tanpa cacat sedikitpun,” ucap Seungwon tanpa basa-basi. Pria setengah baya itu menyampaikan perasaan bangganya melalui tatapan matanya.
“Yeah, selain itu juga kau berhasil mengembalikan data perusahaan yang berhasil di retas oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab,” sambung Rosè, sedikit menyanjung.
Chanyeol tersenyum tipis. Pikirannya masih dikusutkan oleh momen dimana ia tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang tak dikenal. Sekilas ia melirik ke arah Kyungsoo yang duduk di samping kanannya, tampak sekali raut penuh ketegangan menghiasi wajah manisnya.
“Well, jika melihat raut wajahmu saat ini tampaknya kau tidak merasa puas dengan apa yang telah kau raih, Joey.” Seungwon kembali berkomentar. “Apa kau baik-baik saja?” tanyanya.
“Hm, aku baik-baik saja,” jawab Chanyeol singkat. Pandangannya kembali tertuju pada Kyungsoo. Gadis itu masih duduk di tempatnya dalam diam.
“Uhm, Sera,” suara Seungwon membuyarkan lamunan Kyungsoo. “Sebelum kau bergabung ke dalam unit ini, ada beberapa hal yang perlu aku sampaikan padamu.”
Tubuh Kyungsoo menegang. Wajahnya sedikit memucat. Chanyeol yang masih berada di ruangan yang sama hanya bisa mendelik ke arah Seungwon tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
“Dan untuk kau, Joey, sebaiknya kau segera temui tenaga medis guna mengobati lukamu. Seperti yang Rosè katakan beberapa waktu lalu, kau terlihat payah dengan semua luka yang kau dapatkan itu.”
“Tapi,”
“Rosè?”
“Baik. Ayo berandal, kau harus mengurus lukamu yang sangat mengganggu itu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Put It Straight [DISCONTINUE]
Fanfiction❝Bad things are always going to happen in life. People will hurt you, but you can't use that as an excuse to hurt someone back.❞ ©prikinoona-s, 2019