Kyungsoo yang tidak tahu harus menjawab apa hanya bisa terdiam sambil memberikan seulas senyum tipis pada Chanyeol. Entah apa yang ada dipikiran wanita itu hingga membuat Chanyeol mengerutkan dahi.
"Apa kau dengan senang dengan pengakuanku? Wajahmu terlihat berseri."
Kyungsoo yang merasa malu sontak memalingkan wajahnya. Lalu ia menjawab, "aku sempat berpikir kalau kau dengan Rosè memiliki sebuah ikatan, entah itu ikatan keluarga atau sahabat. Dan setelah aku mendengar pengakuanmu tadi, ternyata tebakanku tidak salah. Dari awal aku sudah mengira Rosè itu saudaramu, karena dilihat dari wajahnya saja, kalian memiliki kemiripan," jelas Kyungsoo panjang lebar.
Chanyeol menghembuskan napas kasar. Ia tidak suka disamakan dengan orang lain, termasuk adiknya.
"Kita memang berasal dari sperma yang sama, oke. Tapi bukan berarti aku sudi disamakan dengan dia. Kami jelas berbeda. Rosè itu sangat berisik, bar-bar, dan selalu bertindak semaunya. Sedangkan aku, aku adalah orang yang selalu menjunjung tinggi kedisiplinan, taat pada peraturan dan selalu bertindak sesuai protokol. Yang paling utama, aku ini jauh lebih jenius daripada Rosè."
Kyungsoo tersenyum mencemooh, ternyata pria di depannya ini memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat berlebihan. Lihat saja cara dia membanggakan dirinya sendiri, sangat kekanak-kanakan.
"Kenapa tersenyum seperti itu? Ada yang lucu?" desis Chanyeol.
Kyungsoo menggeleng pelan. Dengan cepat ia berlari menuju kamar mandi untuk menghindari serangan Chanyeol.
"Hey, jangan mencoba untuk kabur dariku, rubah betina. Kau harus diberi hukuman!" Kata Chanyeol sembari berusaha membuka pintu kamar mandi yang sengaja di kunci dari dalam.
"Maaf, Joey, tapi kurasa untuk saat ini aku tidak akan membiarkanmu untuk menguasaiku," sahut Kyungsoo dari dalam.
Samar-samar Chanyeol dapat mendengar suara cekikikan wanita itu dari dalam kamar mandi.
"Eergh, terserah kau saja!"
Disinilah mereka berada, di sebuah pusat perbelanjaan yang dipadati oleh pengunjung karena hari itu merupakan hari Minggu.
Chanyeol memasang tampang malas ketika Kyungsoo menyeretnya masuk ke salah satu toko pakaian khusus wanita.
"Menurutmu lebih bagus yang mana? Yang warna soft pink atau cream?" tanya Kyungsoo seraya menunjukkan dua buah dress musim panas pada Chanyeol.
"Tidak ada yang bagus. Pakaian itu terlalu monoton," jawab Chanyeol datar kemudian merebut dress itu dari tangan Kyungsoo.
"Nah, kurasa yang ini cocok untukmu," Chanyeol menyodorkan sleeveless dress berwarna navy pada Kyungsoo.
Kyungsoo mencebikkan bibirnya kesal, namun pada akhirnya ia tetap menerima dress itu dari tangan Chanyeol. Rona merah menjalar di wajahnya ketika menyadari belahan dada dress itu terlalu rendah dan terbuka.
"Apa dress ini tidak terlalu terbuka? Kalau aku memakainya, bekas lukaku pasti akan terlihat jelas," bisik Kyungsoo dengan wajah menunduk. Ia tak kuasa melihat wajah Chanyeol saat wajahnya memerah hebat karena malu.
"Aku tak peduli. Mau ada ataupun tidak ada bekas luka itu, kau akan terlihat seksi dimataku," goda Chanyeol. Kedua tangan kekarnya melingkar di kedua sisi pinggang Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Put It Straight [DISCONTINUE]
Fanfiction❝Bad things are always going to happen in life. People will hurt you, but you can't use that as an excuse to hurt someone back.❞ ©prikinoona-s, 2019