“Apa yang terjadi?”
“Sial! Kenapa kau tidak bilang apa-apa tentang kemampuan si cupu yang sekarang? Apa kau tahu? Dia nyaris menembak kepalaku jika seandainya saja saat itu aku tidak langsung menghindar!”
“Maksudmu, Chanyeol?”
“Siapa lagi? Dah oh, kau bisa lihat ini? Dia sudah pandai memainkan benda tajam sekarang.”
“Wow, aku benar-benar tak menyangka dia akan berakhir menjadi ganas seperti itu.”
“Tch, aku pun berpikir demikian. Kurasa di antara semua anggota unit El Dorado, dialah yang paling berbahaya. Selain ahli dalam bertarung, dia juga memiliki otak yang encer. Dia bisa membaca situasi dengan cepat dan yah sepertinya dia ahli dalam berbagai hal.”
“Apa kau sudah menemui William dan Sohee? Sepertinya mereka harus mengetahui hal ini.”
“Tanpa aku mengatakannya mereka pasti sudah tahu.” Lalu ia menambahkan, “oh ya, tadi aku juga melihat ada seorang gadis. Sepertinya aku mengenali gadis itu, dia pasti anak biologis Hyunwoo Do dan Sohee karena dilihat dari wajahnya saja, sudah pasti dia anaknya Sohee.”
“Lalu? Apa yang terjadi dengan gadis itu?”
“Dia bersama si cupu dan aku berani bertaruh, sebentar lagi dia pasti akan menjadi bagian dari unit El Dorado.”
“Apa dasar asumsinya?”
“Hanya firasat.”
“Begitu. Menarik juga.”
Seungyoun menatap dua puluh empat layar monitor dengan objek berbeda yang sudah tersambung dengan beberapa kamera pengawas di gedung utama dengan seksama. Alisnya berkerut tajam saat sedang menelaah beberapa hal yang ada di sana. Terdapat sebuah kejanggalan yang ia temukan pada layar monitor di barisan pertama.
“Bodoh,” Seungyoun mendesis rendah, mata sipitnya berkilat tajam kala melihat sekitar dua puluh delapan orang asing berpakaian formal keluar dari dalam gedung setelah berhasil mengelabui beberapa petugas keamanan yang tengah berjaga.
Seketika itu pula Seungyoun mengaktifkan radio in-earnya yang terhubung langsung dengan milik Chanyeol.
“Dimana?” tanyanya langsung tanpa sedetikpun mengalihkan pandangannya dari layar monitor.
“Di kantor, kenapa?”
“Tidak apa-apa, hanya bertanya.”
“Archer,”
“Apa?”
“Kapan misimu selesai?”
Seungyoun mengerutkan keningnya, sedikit bingung ketika Chanyeol tiba-tiba menanyakan hal yang sangat langka atau mungkin tidak pernah pria itu tanyakan saat Seungyoun sedang bertugas. “Setelah selesai mengurus security wall website resmi dari berbagai induk perusahaan mungkin aku akan langsung kembali ke kantor. Kenapa?”
Seungyoun mendengar pria itu menghela nafas, tak lama kemudian Chanyeol menjawab.
“Aku membutuhkan bantuanmu untuk melacak informasi tentang seseorang bernama... Jung Sera.”
Sebuah senyum tipis terukir di wajah Seungyoun. “Kau sudah menemukannya, huh? Baiklah, satu jam lagi aku akan menemuimu.”
“Uh, aku tidak tahu harus mengatakan apa padamu, yang pasti setelah misimu selesai segera temui aku di kantor.”
Setelah itu Chanyeol memutuskan sambungan in-earnya.
“Apa susahnya mengucapkan kata terima kasih?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Put It Straight [DISCONTINUE]
Fanfiction❝Bad things are always going to happen in life. People will hurt you, but you can't use that as an excuse to hurt someone back.❞ ©prikinoona-s, 2019