Cerita ini akan ada banyak momen bikin ketawa, alurnya agak lambat, tapi siapin hati aja ya '-')/ cuma mau bilang itu aja😂😋
-- BATAS KEKONYOLAN IZZY --
Happy Reading!Zery tertawa geli melihat wajah serius bercampur penasaran yang ditunjukkan oleh Izzy. "Saya bercanda soal itu. Kamu harus lihat ekspresi kamu barusan. Setengah melongo gitu kayak nggak nyangka. Hahaha..."
Izzy memelototi Zery, tidak tersentuh sedikitpun dengan candaan atau tawa yang keluar dari mulut bosnya. "Nggak lucu tau, Pak. Saya lagi serius, Bapak bercanda. Tau ah gelap!" Lantas Izzy melenggang pergi sambil mengerucutkan bibirnya.
"Dasar bos gila! Gue serius, dia bercanda. Mana bercandanya ngeselin banget lagi," gerutu Izzy.
Dari belakang, Zery menyusul langkah Izzy, dan setelah berhasil dia menautkan jarinya ke dalam sela-sela jemari Izzy, lalu menggenggamnya erat. "Jangan ngambek dong. Saya cuma bercanda. Sekali-kali saya mau bercandain kamu."
Izzy mengabaikan ucapan Zery, tapi tidak sedikitpun tangannya berontak ingin dilepas. Ya, ampun... kenapa tangannya segenit ini bersedia digenggam Zery? Seharusnya dia jual mahal sedikit, bukan jual murah kayak baju obralan!
"Alasan kakak saya diusir tadi karena hal lain. Kamu mau tau nggak?"
Izzy tetap mengabaikan. Akibat diam-diam emasnya ini, Zery menahan tangannya sampai langkah mereka terhenti. Zery memutar tubuh Izzy sampai mereka berhadapan.
"Jadi ceritanya kamu ngambek nih?"
Izzy tetap diam membisu. Mulutnya tertutup rapat, dan iris cokelatnya mengikuti pergerakan mata Zery yang ada di depannya.
"Saya minta maaf ya. Nggak lagi-lagi bercanda kayak gitu. Mau kan maafin saya?"
Izzy masih tetap diam.
"Izzy, kalo kamu marah ya silahkan tapi jawab apa kek. Jangan mogok ngomong gini. Seenggaknya kalo kamu bilang kamu ngambek saya tau. Kalo begini--"
"Selamat, Anda masuk jebakan Izman! Izzy Batman!" potong Izzy sambil tertawa puas. "Kena deh!"
Zery speechless. Dia sudah percaya Izzy ngambek dan ternyata itu semua hanya akal-akalan Izzy?? Bunuh gue aja, bunuh! teriak Zery dalam hatinya.
"Gimana rasanya kena jebakan Izman, Pak?" Izzy mengepal tangannya, terulur ke depan pada Zery seolah-olah kepalan tangannya adalah microphone. "Ceritain dong sensasinya, Pak."
Zery mengabaikan Izzy, meninggalkannya dengan rasa kesal yang masih menempel sampai ubun-ubun.
"Yeyeye, lalala, Pak Zetar ngambek nih... cihuy!" ledek Izzy menyusul Zery dari belakang.
For God's Sake! Bisa nggak sih Izzy bersikap lebih normal? Tadi di depan keluarganya diam-diam kalem, sekarang mulai bertingkah aneh lagi.
Zery tiba-tiba menghentikan langkahnya, membuat Izzy yang mengekorinya dari belakang langsung menabrak punggungnya. Zery berbalik badan, sedangkan Izzy mundur selangkah sambil cengengesan.
"Bercanda kamu bener-bener..."
"Eh-eh kok gitu sih? Loh, kok marah? Jangan gitu Pak Zetar," potong Izzy bersenandung kecil dengan cengiran pamungkasnya.
Zery ngelus dada seperti biasa. Sungguh, Izzy benar-benar menguji kesabarannya.
"Senyum dong, Pak. Naning ninang ningnung." Izzy menggerakkan kedua tangannya ke depan wajah Zery, menampilkan wajah konyol demi menggoda Zery.
"Terserah kamu aja. Saya pusing lihat kamu mirip ulat keket," kata Zery menyerah. Dia memilih melenggang pergi daripada meladeni kegilaan Izzy yang tiada habisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss's Secret (SUDAH TERBIT)
Любовные романы(ROMANTIC COMEDY) #1 My Boss Series Setelah penantian panjang mencari pekerjaan, akhirnya Izzy Pucella mendapat kesempatan bekerja di salah satu perusahaan ternama. Sialnya baru hari pertama, Izzy harus dihadapkan banyak kesialan yang menimpa diriny...