Chapter 8

42 7 2
                                    

"Aku tak pernah tau sampai kapan batas usiaku dikasih Allah, Tapi aku tau banget seumur hidupku cinta aku buat kamu".

####
1 BULAN KEMUDIAN


"Dek, mas mau berangkat kerja....makanannya sudah siap kah?? "tanya Alaric.

"Iya mas, ini masih adek masakan, ntar lagi matang ."jawab Kelen.

Sembari menunggu masakan Kelen matang, Alaric tiba-tiba membahas hal yang sebenarnya ia pendam selama ini.

"Dek, besok mas pengen punya anak 6...boleh??? goda Alaric mesra.

"MasyaAllah mas....banyak banget ."sahut Kelen.

"Hehehehe...ya gpp loh dek...banyak anak banyak rezeki , hehehe."tawa Alaric

"Lihat nanti saja mas..tergantung rencana Allah juga kan ."jawab sopan Kelen.

"Iya dek, aku pasrah sama kamu aja ."

Hampir 10 menit mereka berbincang-bincang.

"Mas, makan yuk..nih udah matang ."

"Iya dek, ."

Selepas mereka berdua makan, Alaric langsung bergegas menuju kantornya dengan merogoh tas kerjanya dan berkas-berkas yang ia butuhkan.

####

        Setelah kami membicarakan masalah siang tadi, malam hari ini pun aku telah sepenuhnya menjadi istri mas Alaric, sejak sore tadi, entah kenapa aku merasa mual. Hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk ke dokter tanpa memberitahu mas Alaric.

"MasyaAllah, selamat nyonya Kelen. Anda akan menjadi seorang ibu, usia kandungan anda sekitar 10 hari tetapi janinnya masih sangat kecil dikarenakan usia kehamilan masih sangat mudah".

"Alhamdulillah."ucap syukur Kelen

"Terima kasih, dok...bayinya sehat?"tanya Kelen.

"Iya sama-sama nyonya Kelen, Alhamdulillah bayinya sehat. Jaga kesehatan dan jangan lupa jaga kesehatan bayinya yaa...."ujar dokter

"Iya dok."jawab Kelen

       Kelen tak percaya, tangisan bahagia sekaligus senyuman yang mengembang dalam diri Kelen, ia tak percaya dengan semua ini. Penantian perjalanan hidup yang begitu panjang, hingga hari ini adalah titik puncak kehidupan dia. Mempunyai seorang anak yang akan menjadi anugerah terbesar bagi Alaric dan Kelen yang telah di berikan Allah kepada mereka.

####

Hari ini rencana Kelen memang tak ingin memberitahu Alaric, Kelen ingin bermanja-manja dengan Alaric, meminta ini dan itu. Kebiasaan seorang ibu hamil juga mulai muncul dalam diri Kelen, yaitu ngidam.

"Assalamualaikum, dek...dimana kamu?"

"Waalaikumussalam, disini sayang."sahut Kelen

"Hah, tumben manggil sayang, biasanya nggak tuh."tanya Alaric.

"Hehehehe..emang nggak boleh ya mas."ucap Kelen.

"Loh, ya boleh toh dek,,,pasti ada sesuatu nih. Apa hayo."tanya kepo Alaric.

"Nggak ada apa-apa kok mas, oh ya mas aku mau ngasih tau ke kamu."

Menelan Takdir AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang