"Hai, ceweknya Jay ya? Salken" sambil mengulurkan tanganny, Roje melihat dengan wajah datarnya ke arah lelaki itu
"Jeon, Jeon Jungkook"
Deg
Roje langsung tegang setelah Jeon yang tak lain adalah Jungkook mengenalkan dirinya. Sampai Roje tersadar dan segera membalas uluran tangan Jungkook
"Roje"
"Jadi dah berapa lama ni kalian bersama?" Tany Jeon ke Jay dan Roje
"Belom lama juga si" senyum Jay
"Oooo. Yaudah gw balik ke meja gw dulu, takutny temen2 gw nyariin"
Akhirnya Jungkook pergi meninggalkan mereka berdua, namun saat hendak pergi Jungkook melihat Roje sambil menunjukan smirknya. Roje masih tidak habis pikir bahwa Jungkook akan bertindak sejauh ini, sekarang kedudukanny mulai terancam. Karena lambat laun Jungkook pasti akan semakin masuk ke dalam kehidupan Jay. Roje tidak akan membiarkan semua ini terungkap oleh Jungkook harus ia sendiri yang menyelesaikannya.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 00.00, sekarang Roje dan Jay sedang arah pulang. Dan karena rasa penasarannya Roje pun bertanya ke Jay bagaimana ia bisa mengenal Jungkook
"Jay, aku mau nanya"
"Apa?"
"Kamu kenal Jungkook darimana?"
Jay awalnya bingung mengapa Roje tiba tiba menanyakan Jungkook tapi tidak pernah menanyakan teman2nya yang lain
"Hmm waktu itu kita ketemu di cafe, terus kenalan"
"Siapa yang minta kenalan?"
"Jeon"
Sudah Roje duga bahwa Jungkook lah yang memulai semua ini
"Kenapa mang?"
"Gapapa, tapi kliatannya dia bukan orang baik2"
"Iyaa aku juga hati2 ko, soalnya serem juga si"
Beberapa menit kemudian Roje telah sampai di apartemennya, dan berpamitan kepada Jay. Sesampainya di apartemen, saat Roje hendak ingin mandi, tiba2 hpnya berbunyi
Unknown number is calling.....
Roje langsung mengangkat telp tsb karena ia sndiri sudah tau siapa yang menelepon
"Hai baby, bagaimana akting ku tadi?"
Roje masih terdiam dan hanya mendengarkan ocehan Jungkook
"Kamu pasti penasaran kenapa aku sampai sejauh ini kan?"
"Asal kamu tau, misi ini dimajukan menjadi minggu depan"
"Jadi tidak ada cara lain sayang"
"Dan aku harus melakukanya secepat mungkin. Kamu terlalu terbawa suasana sayang, hingga kamu menjadi lemah begini"
Setelah itu sambungan telp pun terputus. Roje terdiam dan pikiran kacau sekarang, ia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi pada Jay akibat misi ini. Ia juga harus bertidak secepatnya. Ia segera mengambil ponselnya dan menelepon Jay
"Halo?"
"Jay, aku mau nginep di rumah kamu sekarang!"
"Ha? Kenapa ko tiba2?"
"Gapapa aku mau sama kamu malam ini dan selanjutnya"
"Tapi Je..."
"Jemput aku sekarang! Aku tunggu di gerbang"
Roje langsung mematikan hp nya dan bersiap siap. Dan segera menunggu Jay, beberapa menit kemudian sebuh mobil berada di depan Roje yang tak lain adalah mobil Jay. Roje segara masuk, dan setelah menutup pintu Roje langsung memeluk Jay. Jay dibuat kaget dan bingung kenapa Roje tiba2 begini?
"Je....ada apa?"
Roje terdiam dan malah mengeratkan pelukannya dan semakin membenamkan dirinya dalam tubuh Jay. Jay hanya bisa membalas pelukan itu dan mengusap kepala Roje
10 menit telah berlalu dan mereka masih berpelukan sampai Roje membuka mulutnya"Jay...
"Kenapa Je" sambil mengusap pipi Roje
"Aku sayang kamu"
"Jangan pernah tinggalin aku" lanjutnya dalam hatiRoje mengucapkan kalimat tersebut sambil berkaca kaca dan akhirnya air matanya pun jatuh. Meski tidak tahu apa yang terjadi Jay langsung kembali memeluk Roje
-•-
KAMU SEDANG MEMBACA
Passion[JaeRos]
Fanfiction"Semua akan terungkap pada waktunya, jadi bersabarlah" -Roje "Iyain aja biar disayang Tuhan" - Jaehyun Like, komen, n follow xo