"I'm selfish, impatient, and a little insecure. I make mistakes. I am out of control and at times hard to handle. But if you can't handle me at my worst, then you sure as hell don't deserve me at my best."
-Marilyn Monroe-= S I N S =
Jennie membuka matanya perlahan dan bangun dari sofa. Penampilannya yang kusut dengan baju yang dipakainya kemarin tidak membuat Jennie tidak pantas untuk dilihat alias Jennie masih terlihat elok dan menawan walaupun setelah bangun dari tidurnya semalam.
Jennie menguap sebentar dan mengusap wajahnya yang masih dengan make up tipis bekas kemarin, "Sudah berapa lama aku tertidur di sini?"
Dia menatap jam dinding yang telah menunjuk ke jam 6 tepat, tidak lebih dan tidak kurang.
Jennie pun bangkit dan menyiapkan diri untuk bekerja. Setelah siap, Jennie pergi ke sebuah restoran tempat dia bekerja. Sampai di sana, dia berganti seragam dan segera mengambil peran dalam restoran tersebut, semisal membersihkan meja-meja pengunjung, membersihkan piring-piring dan lain sebagainya.
Restoran tempatnya bekerja memang ramai. Banyak orang yang berkunjung saat sarapan. Tentunya, Jennie mendapat part-time di mana restoran sedang sibuk-sibuknya. Ya, memang Jennie memutuskan untuk mengambil shift pagi, karena di pagi hari, dia bingung harus melakukan apa. Maka dari itulah, lebih baik dia mengumpulkan uang untuk kebutuhannya sendiri.
"Pesanan meja 3."
Jennie mengambil nampan dan menyusun makanan di atasnya lalu menyajikannya ke pelanggan pada meja 3.
Di jam istirahatnya, Jennie duduk di kursi bar dan meminum air putih. Tiba-tiba, terpampang sebuah berita di TV yang menarik perhatiannya.
"Kemarin malam, dikabarkan bahwa kriminal yang diketahui sebagai ahli supernatural telah hilang tanpa jejak. Dan pada waktu yang bersamaan, telah ditemukan Bapak Kepala Kepolisian yang tewas bersimbah darah di kantor tugasnya, hingga saat ini belum ad-"
Beep.
Seorang maid pun meletakkan remote TV setelah mematikan TV tersebut dan menatap Jennie sambil tersenyum, "Tidak baik mendengarkan berita yang semakin memberatkan kepala kita. Beristirahatlah."
Jennie pun meneguk air putihnya kembali dan merogoh saku baju maid-nya untuk mengambil ponselnya. Perlahan, dia memencet nomor yang ragu-ragu untuk dia hubungi, Min Yoongi. Kekasihnya yang kemarin malam sempat berselisih paham dengan Jennie.
Dengan kekuatan mental penuh, dia pun menelepon kekasihnya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi."
Damn it, Min Yoongi, batin Kim Jennie kesal. Walaupun dia yang merasa harus meminta maaf atas pertengkaran kemarin, tetap saja dia juga mengharap permintaan maaf yang sama atas sikap sarkastik Yoongi padanya.
Kriiingg..
Bel dibukanya kembali restoran berbunyi.
"Waktu istirahat habis, anak-anak. Cepat kembali bekerja,"kata Chef dari arah dapur. Jennie pun memasukkan ponselnya di sakunya dan beranjak dari kursi bar untuk melaksanakan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] SINS | yoonnie
Fanfiction[COMPLETED] "There are too much sins in my blood so that I can't be with you." . . . Min Yoongi, salah satu anggota mafia yang menjadi buronannya kepolisian mendapatkan masalah besar. Jennie Kim, kekasihnya, mulai mencurigai dirinya. Yoongi yang awa...