"Sometimes, give up is the only right thing to end the pain."= S I N S =
Yoongi dan Jennie masih tak percaya. Yoongi menatap kaget tubuh yang baru dia lihatnya sebagai mayat sekarang berdiri utuh tanpa cela.
Yoongi menyebut namanya pelan, "Jungkook...?"
Stacy yang mulai sadarkan diri pun tiba-tiba ber-teleport entah kemana. Yoongi, Jennie dan Jungkook pun terkejut atas hilangnya Stacy.
"Hyung, awas!"
Dan ternyata Stacy berdiri di belakang Yoongi dan siap untuk menerkam Yoongi dengan sihirnya. Namun, Yoongi yang peka terhadap rangsang pun menghindar dengan cepatnya dan ditembakinya sihir tersebut hingga hilang.
Stacy yang pada awalnya menatap Yoongi kesal tiba-tiba saja beralih menatap Jungkook yang berdiri dari kejauhan.
Sudah kuduga. Dia akan kemari. Aku kira mimpiku tentangnya hanya sekedar insting belaka, batin Stacy menatap tajam Jungkook.
Tapi, karena kelengahannya, Yoongi pun segera menembaki Stacy dan kali ini mengenai bahu dan lengan kirinya.
"Arrggh.."
Stacy mengerang pelan dan memegangi bahu dan lengannya yang mulai berdarah. Yoongi pun memanfaatkan kelengahan Stacy kembali, tapi tiba-tiba saja sirine polisi terdengar dari kejauhan. Tentu saja, bunyi sirine tersebut membuat Stacy, Jungkook, Jennie maupun Yoongi sendiri mengalihkan perhatiannya.
Kali ini, aku berterima kasih padamu, polisi, batin Stacy.
Melihat Yoongi, Jennie dan Jungkook nampak fokus terhadap bunyi sirine polisi tersebut, Stacy memanfaatkannya untuk ber-teleport pergi.
Mereka yang tadi mengalihkan perhatian ke sirine menjadi beralih ke Stacy yang telah menghilang. Dan tiba-tiba saja, terdapat beberapa helikopter yang terbang mengarah ke tempat mereka berdiri.
Dengan cepat, Jungkook yang merasa ada yang aneh dengan situasi ini pun mencoba melepaskan ikatan pada tangan dan kaki Jennie lalu membawa Jennie berdekatan dengan Yoongi.
Yoongi pun bersiaga tapi tiba-tiba saja pikirannya berubah. Dia menghadap ke arah Jennie dan Jungkook.
Ditatapnya kedua insan tersebut dengan dalam. Yoongi menatap Jennie lembut sekaligus takut.
Kali ini, Yoongi harus menyerahkan diri, apapun keadaannya. Sudah saatnya dia ditangkap.
Dia tahu, dia belum bisa meletakkan Jennie di situasi yang aman, tapi setidaknya sudah ada Jungkook yang dapat menjaga Jennie, saat nanti dia telah tertangkap.
Yoongi tidak takut untuk mati, Yoongi hanya takut jika dia kehilangan Jennie, yang ibaratnya hidupnya. Jennie adalah hidupnya, seberapa jahat pun Jennie kepadanya, Yoongi masih akan tetap menyayanginya.
Dan kini tatapan mata Yoongi beralih ke Jungkook. Yoongi telah menganggap Bangtan adalah keluarganya, termasuk Jungkook. Yoongi sangat menyayangi hoobae-nya itu sebagai adik kandungnya sendiri.
Dan sebenarnya, saat ini, Yoongi benar-benar bahagia karena kehadiran Jungkook yang notabene-nya kembali hidup dan tidak jadi meninggal. Tapi, di sisi lain, Yoongi juga takut. Jungkook sendiri masih muda dan belum tahu betul seluk-beluk tentang dunia. Jungkook masih membutuhkan seseorang untuk menuntunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] SINS | yoonnie
Fanfiction[COMPLETED] "There are too much sins in my blood so that I can't be with you." . . . Min Yoongi, salah satu anggota mafia yang menjadi buronannya kepolisian mendapatkan masalah besar. Jennie Kim, kekasihnya, mulai mencurigai dirinya. Yoongi yang awa...