"Pain makes you stronger. Tears make you braver. And vodka makes you not remember any of that crap."
-Nishan Panwar-.
.
.
Jennie menyalakan perapian dan duduk di sofa dengan mug berisi teh hangat di tangannya. Jennie merenung sambil sesekali menyeruput teh hangat manisnya.
Walau manis, tapi entah kenapa, rasa pahit yang datang menyerang kerongkongannya. Jennie pun menyudahi aksi meminum tehnya dan meletakkannya di meja.
Jennie beralih menuju ke jendela. Salju masih belum tebal sehingga belum. dapat menutupi permukaan jendela. Jennie mengusap embun tersebut dan lagi-lagi melamun. Malam bersalju ini membuat hatinya semakin perih.
Memang benar, setelah kejadian itu, salju mulai berdatangan. Musim mulai berganti. Begitu juga dengan hati Jennie. Suasana hatinya yang dulu benar-benar baik-baik saja, sekarang sudah bagai hancur, retak dan tak terbentuk kembali. Hatinya merasa sakit setiap dia mengingat semua kejadian buruk tersebut.
Jennie telah berada jauh dari Seoul. Sangat jauh. Tapi, Jennie merasa hatinya masih berada di Seoul. Tepatnya di Yoongi. Lebih tepatnya lagi di jasad Yoongi.
Tiba-tiba saja, TV yang sedari tadi dinyalakan Jennie memunculkan sebuah berita.
"Breaking news!! Sekelompok agen rahasia yang telah diam-diam membunuh warga-warga tingkat rendah di Seoul telah terungkap kebenarannya. 2 diantaranya telah diketahui identitasnya, diantaranya adalah MYG, 25 tahun dan juga JJK, 21 tahun, berikut adalah penjelasan terkini dari kepolisian."
Jennie menuju ke sofa, duduk dan menatap tak fokus layar TV tersebut.
"Menurut informasi yang didapatkan dari seorang warga yang berada di dekat kilang minyak, berkata bahwa terdengar beberapa suara tembakan kemarin malam hingga dini hari ini. Dan menurut pengakuan saudara JJK, bahwa JJK dan MYG sendiri sedang melakukan penyerangan terhadap seorang kriminal lain, berinisial SK, namun berakhir gagal."
"Akhirnya, mereka kami kepung dan kami menembak massal mereka berdua, tapi JJK berhasil bebas. Hanya MYG saja yang tewas. Namun, beberapa jam kemudian, terdapat laporan bahwa JJK menyerahkan diri kepada Kepolisian dan memutuskan untuk menceritakan semuanya."
"Beralih ke berita selanjutny-"
Beep.
Apakah semua ini telah berakhir?, batin Jennie bertanya entah kepada siapa.
Jennie berjalan menuju ke kamarnya, lalu duduk di tepi single-bed-nya. Menatap datar lantai kamar dan merenung kembali.
Ada saat dimana Jennie merindukan semua waktunya bersama Yoongi. Namun, sekarang, dia tak bisa apa-apa. Jika dia ke Seoul untuk mencari tahu dimana jasad Yoongi, pastinya dia akan terkena masalah.
Dan Jennie masih ingat tentang perkataan Jungkook padanya.
.
"Jadi, tolong pergilah dari kota ini dan jauhi segala masalah."
.
Jennie menghela nafasnya pasrah. Dia harus menerima kenyataan jika dia harus bertahan di sini tanpa melakukan apapun yang dapat mengundang masalah, semisal Stacy.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] SINS | yoonnie
Fanfiction[COMPLETED] "There are too much sins in my blood so that I can't be with you." . . . Min Yoongi, salah satu anggota mafia yang menjadi buronannya kepolisian mendapatkan masalah besar. Jennie Kim, kekasihnya, mulai mencurigai dirinya. Yoongi yang awa...