Chapter 9

434 32 9
                                    

"Sayang, nanti malam aku datang ke apartment mu ya? Hari ini aku akan menghabiskan waktuku dengan Seulgi sahabatku, setelah selesai aku akan pergi ke apartmentmu, Okei?" Irene berkata dengan suara yang sangat lembut.

"Baiklah, aku akan menunggumu disini." Ucap Suho lalu mematikan ponsel miliknya.

--

"Jadi kau akan ke rumahnya?" Tanya Seulgi, sahabat Irene.

"Sepertinya begitu, aku tidak mengerti apa yang terjadi dengannya akhir-akhir ini. Mood nya aneh sekali, nanti dia baik, nanti juga dia akan marah-marah. Mungkin sedang banyak pikiran kali ya, Seul?" Jawab Irene.

"Ya, kalau laki-laki sudah bekerja pasti akan begitu, Rene. Itu hal yang sangat wajar. Kalau cowo bilang cewe selalu sensian.. Mereka juga gak ngaca kalau mereka juga begitu, Haha."

"Kau benar. Huhu tapi aku tidak biasa menghadapi sikap dia yang cuek seperti ini. Biasanya dia selalu menggangguku dan selalu memanjakanku. Mungkin aku harus lebih sabar kali ya, Seul? Menghadapi mood swingnya?"

"Iya Rene, benar. Kau pikir hanya pacarmu saja yang seperti itu? Jimin pun seperti itu denganku. Kalau lagi pusing dengan urusan kantor, kadang aku juga suka jadi pelampiasan nya. Hahaha tapi tidak apa, nanti juga dia akan baik sendiri lagi. Sabar ya~" Jawab Seulgi sambil menasihati Irene.

"Hmmm begitu ya, huh- iya benar, aku harus lebih sabar menghadapi dia. Jimin saja yang sudah lama denganmu terkadang masih begitu, bagaimana Suho? Aku kan baru resmi berkencan dengannya di beberapa bulan ini." Jawab Irene

"Oh iya, Ngomong-ngomong.. Bagaimana rencana pernikahanmu dengan Jimin? Apakah berjalan dengan lancar?" Irene menambahkan

"Baik-baik saja Rene, Kami tidak terlalu memikirkan hal itu, biarkan semuanya mengalir saja. Tidak usah terlalu terburu-buru untuk hal itu." Jawab Seulgi sambil tersenyum dengan tulus.

Irene hanya mengangguk dan turut berbahagia untuk sahabatnya.

--

Irene meninggalkan apartment Seulgi dan bergegas menghampiri apartment Suho dengan mobilnya, Ia mengemudikan mobilnya dengan cukup kencang karena Ia tidak mau Suho marah lagi apabila Suho menunggu dirinya terlalu lama.

--

Suho yang menunggu Irene dirumah sudah mempersiapkan makanan untuk pacarnya. Hari ini Ia belum bertemu dengan Irene karena Irene libur bekerja. Ia memasak tteobbokki, makanan kesukaan Irene spesial dengan resep miliknya sendiri. Suho juga mendekor ruangan makannya dengan lampu-lampu yang lucu serta dengan foto-foto mereka berdua, Ia menjadikan malam ini special untuk dirinya dan juga Irene.

IRENE POV :

Aku telah sampai di apartment Suho, aku menekan angka 41, yaitu ke arah lantai milik dirinya, setelah sampai, aku langsung mengetuk pintu kamarnya.

Suho lalu membuka pintu nya dan memberikan senyumnya untukku. Aku yang melihat pacarku senyum manis seperti itu membuatku sedikit gemetar,

Yup, aku tidak sanggup di senyumin seperti itu oleh Suho. Dia yang selalu menjadi kebahagiaanku dan juga sumber kelemahanku.

"Hey." Katanya singkat lalu memelukku.

"Bagaimana hari liburmu? Kau menikmatinya?" Katanya lagi sambil mengelus pipiku.

Aku benar-benar tidak sanggup untuk menutupi rasa senang diriku di tanya seperti itu oleh Suho. Padahal, itu hanya pertanyaan singkat yang sudah sering kali Ia tanyakan kepadaku, namun malam ini semua terasa beda.

Kim Junmyeon, kamu benar-benar membuatku jatuh cinta lebih dalam kepadamu. Aku tidak bisa menyembunyikan senyumku yang sangat sumringah memancarkan kebahagiaanku.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang