Photo: Sean Mitchell
Fiona tidak langsung menyetujui permintaan pemuda itu, melainkan ia bertanya terlebih dahulu apa yang harus ia lakukan untuk menolongnya. Gadis itu sama sekali tidak seperti para gadis yang Sean temukan, Fiona cukup berhati-hati dengannya.
"Kamu mau aku melakukan apa?" Tanya gadis itu terdengar lelah, seakan ia sebenarnya tidak ingin membantunya.
"Senandungkan bagiku lagu You are My Sunshine seperti saat kita masih kecil." Kata Sean yang terdengar tidak seperti permintaan melainkan perintah. Ketika mendengar bagaimana cara nada pemuda itu berbicara dengannya, hati Fiona merasa sedikit panas karena Sean berani berlaku semena-mena padanya.
Fiona mendengus menertawakan permintaan pemuda itu. Mereka sudah lama tidak berbicara satu dengan yang lain, sekarang Sean meminta Fiona bernyanyi untuknya? Apakah pemuda ini tidak punya malu atau semacamnya?
"Berikan aku alasan bagus, kenapa aku harus melakukannya untukmu?" Tanya gadis itu terdengar jengkel.
"Karena sekarang aku merasa sangat ketakutan dan hanya kamu yang dapat menenangkanku. Aku belum pernah merasa ketakutan sedemikian rupa setelah.." Perkataan Sean terputus ketika ia melirik ke arah gadis itu.
Tanpa diinginkan, ingatannya melayang pada kejadian saat mereka masih kelas delapan. Saat itu, kelas mereka akan menampilkan sebuah drama pertunjukan dan Sean berperan menjadi seorang pangeran dalam pentas seni drama itu.
Pemuda itu sangat ketakutan karena demam panggung. Sekujur tubuhnya gemetaran terutama karena pasangan main dalam drama itu adalah Amanda Francess, yang saat itu menjadi gadis yang paling diidam-idamkan oleh anak-anak lelaki di sekolah.
Fiona selalu menenangkan sahabatnya itu dengan menyanyikan lagu You Are My Sunshine sambil mengusap kepalanya seperti mengusap anak anjing. Sean merasa lebih tenang karena sentuhan dan suara Fiona mengingatkannya pada mamanya yang sudah tiada.
Ketika gadis itu melakukannya, Sean akan merasa lebih tenang. Jantungnya tidak lagi berdebar terlalu keras, ia juga tidak merasa gelisah atau gemetaran. Singkat cerita, setelah Fiona selesai bernyanyi dan mengusap kepala Sean dengan lembut, Sean mementaskan drama tersebut.
Pementasan itu sukses besar dan dipuji oleh guru dan orang tua murid. Itulah pertama kalinya orang-orang tersadar bahwa Sean Mitchell sangat tampan. Pada awal mereka kelas delapan Sean masih mau bermain dengan Fiona, meskipun para gadis cantik di sekolah mengerubuti Sean.
Tetapi setelah pertunjukan pentas seni drama itu, Sean jadi semakin populer dan disukai. Bahkan Amanda Francess yang biasanya tidak pernah ikut para gadis itu mengerubuti Sean, ikut menghampirinya setelah pertunjukan tersebut.
Karena saat itu Sean sangat menyukai Amanda, tentu saja ia meninggalkan Fiona dan memilih untuk berteman dengan Amanda dan teman-temannya. Keduanya tergila-gila satu sama lain, itulah awal mengapa Sean dan Fiona tidak pernah mengobrol lagi. Karena Sean sibuk berkencan dengan Amanda Francess sehingga ia tidak punya waktu lagi untuk Fiona.
"Ya, aku tahu." Jawab Fiona karena pikirannya melayang ke ingatan dan kejadian yang sama. Gadis itu balas melirik Sean yang tengah tersenyum sedih karena telah berlaku buruk terhadap Fiona.
"Ya sudah, kalau begitu cepat kita selesaikan hal ini." Kata Fiona lalu mengulurkan tangannya untuk memegang rambut pemuda itu. Tapi karena Fiona cukup pendek dan Sean cukup tinggi, gadis itu butuh perjuangan untuk dapat mengusap kepala pemuda itu.
Sama sekali tidak sama ketika mereka masih kelas delapan. Sean bahkan harus menunduk karena gadis itu hanya bisa menyentuh bagian atas telinganya. Karena merasa tidak nyaman, Fiona mengusulkan mereka masuk ke dalam kamar mandi itu dan Sean bisa duduk di bangku ruang gantinya, sementara Fiona berdiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong With Me
Teen FictionSean Mitchell adalah sahabat masa kecil Fiona Richards. Semenjak Sean mengalami pubertas di kelas delapan, ia menjadi popular karena ia tampan dan keren. Sean juga menjadi Captain Football karena ia hebat dalam olahraga serta berjiwa pemimpin. Amand...