Amanda dan Sean saling lirik beberapa saat sebelum gadis itu memutuskan untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepada teman-temannya itu. "Ia.. ia bukan kekasihku lagi."
Informasi tersebut membuat Joseph Trice sedang serius menyalin PR Kimianya sampai mengangkat kepalanya untuk memastikan apakah Amanda sedang bermain-main atau tidak. Scott yang tidak terlalu peduli pada apapun kecuali dirinya sendiri juga terlihat cukup terkejut dengan pernyataan tersebut.
"Tapi- tapi aku melihatmu dan Sean berciuman setelah pertandingan football Jumat malam kemarin." Balas Travis yang membuat Nasya ikut mengangguk setuju pada pertanyaan pemuda itu. Travis seperti baru saja melontarkan pertanyaan yang berada di benak Scott, Joseph, dan Nasya.
"Well, Sean punya alasannya sendiri mengapa ia menciumku waktu itu." Kata Amanda sambil membelalak ke arah Sean, namun ia terlihat santai seakan ciuman pada Jumat malam itu bukanlah masalah besar.
"Ya, aku bahkan mendapatkan tamparan setelah hal itu terjadi." Tambah Sean terlihat sedikit kecewa dan sedih ketika memainkan kedua jemarinya. Ketika mendengar pengakuan Sean bahwa dirinya ditampar, Travis tidak dapat menahan tawanya yang terbahak-bahak.
Awalnya Travis berpikir bahwa Sean benar-benar keterlaluan dengan mencium seorang gadis yang bukan kekasihnya. Travis tahu betapa keduanya saling tergila-gila saat mereka masih berada di tahun freshman.
Sean benar-benar tidak memikirkan perasaan Amanda, tapi karena ia mendengar bahwa Sean telah mendapatkan ganjaran dari mencium Amanda sembarangan, pemuda itu merasa sangat lega. Sedangkan Joseph sudah tidak tertarik pada percakapan itu dan kembali menyalin pekerjaan rumah milik Nasya.
"Wah, sayang sekali aku tidak dapat melihat hal itu." Komentar Scott sambil melipat kedua tangan di dada.
"Aku bisa mendemonstrasikannya lagi, jika kalian ingin melihatnya." Kata Amanda yang membuat Sean meringis dan memohon supaya gadis itu tidak melakukannya.
Scott dan Travis terlihat sangat bersemangat ketika Amanda menawarkan bahwa ia akan menampar Sean sekarang. Tapi sayangnya bel tanda masuk sudah berbunyi jadi mereka terpaksa untuk berhenti sebentar dan kembali ke kelas mereka. Joseph mengerang marah karena ia masih harus menyalin sekitar tiga jawaban panjang.
"Kamu benar-benar diselamatkan oleh bel masuk, Mitchell." Komentar Scott sambil menunjuk Sean dan menggerakkan pergelangan tangannya sambil tertawa.
Amanda terlihat sedikit kecewa karena ia tidak jadi memperlihatkan kepada mereka bagaimana cara ia menampar Sean pada Jumat malam itu. Sean hanya terkekeh sambil bangkit dari kursi kafetaria itu ketika mendengar sindiran Scott.
Joseph masih mengeluh marah karena ia harus segera menyelesaikan tugas itu sekarang juga. Sementara Nasya merasa sedikit tidak nyaman ketika kekasihnya itu mengucapkan kata-kata kasar di depannya. Walaupun Nasya berpotensi untuk melakukan hal yang sama, setidaknya ia tidak mengatakan kata-kata itu di hadapan Joseph.
"Memangnya jadwal pelajaran Kimia-mu hari ini kapan?" Tanya Nasya sambil mengusap punggung kekasihnya itu dan berharap bahwa hal tersebut dapat menenangkannya.
Joseph sedang menunduk pasrah, wajahnya menempel pada buku tulisnya karena ia tahu bahwa guru kimianya lumayan galak. Joseph merasa dirinya hanya bisa pasrah jika dimarahi karena tidak selesai mengerjakan tugasnya.
Ini semua karena Joseph terlalu banyak bermain video games dan tertidur setelahnya. Ia sama sekali lupa bahwa hari ini ada tugas Kimia yang harus ia selesaikan. Pemuda itu sebenarnya cukup beruntung karena kekasihnya, Nasya bersedia untuk memberikan sontekan kepadanya.
"Pelajaran kedua." Jawab Joseph bergumam karena kecewa.
"Ya sudah, bawa saja PR-ku, jadwal pelajaran kimia-ku hari ini terakhir." Balas Nasya sambil mengusap lembut belakang kepala Joseph dan memainkan sedikit rambutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong With Me
TeenfikceSean Mitchell adalah sahabat masa kecil Fiona Richards. Semenjak Sean mengalami pubertas di kelas delapan, ia menjadi popular karena ia tampan dan keren. Sean juga menjadi Captain Football karena ia hebat dalam olahraga serta berjiwa pemimpin. Amand...