Part 3

444 47 10
                                    

Hening. Susana ruang utama apartement milik Seungri. Sudah 10 berlalu tidak ada percakapan satupun yang keluar dari keduanya

"Baby kenapa kau diam saja. Apa kau sakit?" Tanya Jiyong khawatir

"Tidak" jawab Seungri singkat

Susana kembali hening. Seungri duduk diam mengarahkan pandangan kearah manapun asal bukan kerah laki-laki di depannya

"Apa aku berbuat salah? Jika ia katakan. Jangan diamkan Hyung baby" Jiyong menghampiri Seungri dan berlutut di depannya. Tangannya meraih tgn Seungri untuk di genggamnya

"Baby,bicaralah"pinta Jiyong

Seungri masih menurut mulutnya. Tiba-tiba matanya berkaca-kaca. Seungri mencoba menahan tangisannya. Saat ini perasaannya benar-benar sakit. Ia tidak ingin melihat wajah seseorang yang berlutut di depannya. Rasanya begitu sesak tak terbendung

Sretttt

Seungri menarik tangannya. Beranjak dari duduknya

"Sayang" Jiyong menahan langkah kekasih pandanya yang akan meninggalkan nya. Menatap punggung punggung Seungri dengan bingung. Kenapa dengan kekasih pandanya. Apa ia berbuat salah? Tapi tidak merasa berbuat salah

Seungri membalikkan tubuhnya. Menatap mata tajam Jiyong dengan luka

"Lepaskan tangan ku Hyung" pinta Seungri dengan suara yang masih terkontrol

"Seungri kau kenapa sayang?"

Seungri terkekeh menyedihkan. Siapapun yang melihatnya akan merasa kasihan.

"Aku kenapa?"Seungri mengulang pertanyaan yang di tanyakan padanya"tanya kan pada dirimu sendiri"

Jiyong semakin bingung"aku tidak mengerti"

"Memang kapan kau bisa mengerti? Kau harus selalu mendapat penjelasan baru mengerti. Kau tidak pernah menyadari kesalahan mu sendiri"

"Katakan baby. Apa salah Hyung. Jika Hyung memiliki salah Hyung minta maaf"

Seungri memalingkan wajahnya. Dadanya benar-benar sesak saat ini. Ia ingin berteriak melampiaskan semua yang di rasakannya kepada namja di depannya. Tapi ia tidak ingin terlalu emosi yang akan membuat kondisi tubuhnya buruk

Mata panda itu menata tajam sosok di depannya

"Kau tau apa yang paling aku benci?" Tanya Seungri

"..."

"Ketika seseorang menyimpan kebohongan. Sepandai-pandainya seseorang menyimpan kebohongan waktu akan menunjukan kebenaran dari kebohongan yang di simpan. Bangkai tidak bisa selamanya bisa disembunyikan"

"..."tidak ada respon dari Jiyong

"Kau tau selama ini aku seperti orang bodoh yang begitu mempercayai mu. Mempercayai segala kata-katamu. Tapi itu semua hanya omong kosong. Kau mengkhianati.Kau bermain di belakang ku Kwon Jiyong"

Lepas sudah beban yang selama ini ia tanggung.Rasanya begitu menyesakkan dan menghampit.

"Aku mulai curiga dari sikapmu yang mulai berbeda. Tapi aku selalu berfikir positif. Aku selalu menekankan diriku untuk tidak berfikir buruk. Tapi nyatanya apa yang aku pikirkan selalu jadi kenyataan. Aku benar-benar bodoh selama ini"

Seungri menggigit bibirnya hingga terluka. Menahan sekuat tenaga apa yang di rasakan saat ini untuk menghajar Jiyong

"Sa.. sayang" terkejut. Itu ekspresi yang Seungri lihat

"Kau terkejut bagaimana aku bisa tau?" Seungri tersenyum miring

"Seungri-ah" Jiyong berusaha meraih tangan Seungri namun selalu di tepis

"Maaf kan Hyung"

"Kau benar-benar membuat ku kecewa Hyung"Seungri menatap penuh luka. Tubuhnya tanpa sadar mundur. Hatinya benar-benar hancur saat ini. Siapa yang tidak hancur jika kau mendapat sebuah penghianatan dari orang yang kau sayangi.

Ia merasa bodoh selama ini. Setetes air mata membahasi pipi Seungri yang kehilangan chubbynya. Tangan bergerak memukul-mukul dadanya yang begitu sesak.

"Kenapa?"lirihnya seperti bisikan angin

"Kenapa kau begitu tega Hyung"

"Seungri-ya"

"KENAPA HYUNG !!!" Teriak Seungri. Ia sudah tidak lagi mampu menahan rasa sakitnya

"KENAPA KAU BEGITU TEGA PADAKU. AKU DIAM SELAMA INI SAAT KAU MERAGUKAN PERASAAN KU.AKU SELALU DIAM.TAPI KAU MENGHANCURKAN SEMUA NYA DENGAN PENGHIANAT DAN KEBOHONGAN MU"

Seungri murka. Matanya menatap nyalang. Nafasnya memburu tidak beraturan. Ia sudah tidak lagi mampu menahan rasa sakit yang di rasakan.

Perasaannya benar-benar di permainkan. Dia selalu mencoba yang terbaik. Ia tahu dirinya bukan yang sosok yang sempurna tapi ia mencoba menjadi yang terbaik. Ia tahu dirinya penuh dengan kekurangan tapi haruskah ia mendapat kan semua ini. Ia tahu hubungannya dengan Jiyong sering kali terjadi perdebatan yang berujung saling berbaikan. Tapi ia tidak menyangka akan di khianati seperti ini

"Silahkan pergi dari apartemen ku Hyung" lirih Seungri

"Sayang tenangkan dirimu. Hyung minta maaf sayang. Hyung salah. Hyung akan jelaskan semuanya"

"Pergi Hyung. Sebelum aku menyuruh scurity untuk menarikmu paksa. Dan jangan temui aku dulu"

Seungri berjalan menuju kamarnya. Punggung bersender di pintu dan merosot. Keduanya memerah menahan tangis. Ia berusaha kuat untuk tidak menangis saat ini.Ia tidak tahu apakah Jiyong sudah pergi dari atau belum dari apartemennya

Tubuhnya bergetar kuat menahan rasa sakit yang tidak lagi bisa di tahannya. Seungri merutuki takdirnya. ia ingin memakai apa yang terjadi padanya selama ini

Ia ingin mencoba percaya kepada seseorang tapi kepercayaan itu harus di hancurkan

"Uho-ya" bisiknya pelan

Sejak kepergian kekasihnya terdahulu yang begitu berarti dalam hidupnya Seungri menutup hatinya rapat-rapat. Ia tidak ingin percaya dengan siapapun. Ia terlalu takut jika harus di tinggalkan

Namun berbeda ketika Jiyong datang. Ia mencoba membuka hatinya. Ia mulai mencoba percaya. Ia mencoba memulai kehidupannya lagi

Tapi kenapa ketika ia mulai percaya harus di hancurkan. Harusnya dari awal ia tidak usah memulai. Menutup hatinya rapat-rapat tanpa seorang pun izinkan memasuki. Ia yang salah yang terlalu mempercayai

Seungri merogoh ponsel yang disimpan di kantung celananya. Medical no yang sudah sangat di hapal

"Hallo"

"Joy-ah aku lelah" lirih Seungri menatap kosong langit-langit kamarnya

"Ada apa dengan mu. Apa yang terjadi"

"Aku lelah. Aku ingin pergi menyusulnya"

"Yak Lee Seungri kau jangan macam-macam. Tunggu aku. Aku akan segera kesana. Jika sesuatu terjadi padamu. Seumur hidupku tidak akan pernah memaafkan mu"

"Kkkkk~"

Tak

Seungri kehilangan kesadaran. Tubuhnya limbung di lantai yang dingin seorang diri. Wajahnya begitu pucat pasi. Di kamar apartemennya terasa begitu dingin. Membiarkan tubuh Seungri semakin lemah tak berdaya

TBC

No edit jadi banyak typo yang bertebaran dan kata² yang tidak sesuai

Senin,18 November 2019

LOVE GAME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang