Seungri memejamkan kedua matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Wajah manisnya terlihat begitu tenang. Kedua matanya kembali terbuka menatap pemandangan indah kota Seoul dari atas bukit. Kedua tangannya ia simpan di dalam saku celananya. Angin berhembus menerbangkan helaian rambutnya. Ranting - ranting pohon saling bergesekan menciptakan melodi tersendiri bersama hembusan angin
"Maaf membuatmu menunggu. Aku kesulitan mencari jalan kesini" ucap sebuah suara yang mungkin sudah sangat lama tidak Seungri dengar
Seungri menolehkan kepalanya
"Tidak masalah" jawab Seungri
Jiyong berdiri menatap punggung Seungri. Ia merindukan punggung tersebut yang biasa ia peluk dulu . Jiyong berjalan menghampiri Seungri dan berdiri di sampingnya. Pandangan menatap keseliling. Ia tidak pernah mengetahui jika ada tempat seindah ini
"Bagaimana kabar mu?"tanya Jiyong membuka suara
"Baik" jawab Seungri
Hening.
Keduanya larut dalam pikiran masing-masing
"Seungri ah/Hyung" panggil keduanya bersamaan
"Kau duluan"ucap Jiyong
"Kau duluan saja"ucap SeungriSusana diantara keduanya canggung. Mereka dekat namun terasa jauh. Seperti ada dinding yang yang terdiri kokoh diantara keduanya
"Aku ingin mengakhiri semuanya Hyung. Benar-benar mengakhiri"lirih Seungri. Tiba-tiba saja pasokan udara di paru-parunya terasa menipis membuatnya sulit mengambil nafas
"Kau tahu Hyung? Waktu yang aku alami beberapa waktu lalu? Aku tidak bisa menerima. Semua terasa berat untuk ku. Aku mengikhlaskan mu dengan Sandara. Semoga kau bahagia dengannya. Mungkin ketika kau bersama ku kau tidak bahagia jadi kau berpaling dari padaku. Aku melepaskan mu bukan karena aku tidak mencintaimu" Seungri menatap dalam mata tajam yang selalu membuat nya terjatuh
"Jika dia sumber kebahagiaan mu aku akan mengikhlaskan semuanya. Aku mencintaimu. Tapi mencintai tak harus memiliki bukan? Aku tidak ingin terus berjalan bersama mu jika kau juga berjalan bersamanya karena itu akan menyakiti ku. Jadi aku memilih mundur dan melepas kan. Bahagia lah dengan dia. Maaf tidak bisa membahagiakan mu. Aku penuh kekurangan jauh dari kata sempurna"
"Tidak Seungri. TIDAK" Jiyong menggeleng tidak setuju
"Maafkan Hyung. Maafkan Hyung. Jangan tinggalkan Hyung. Hyung mencintai mu sangat sangat mencintai mu. Kau yang tahu segalanya tentang ku. Kau yang selalu memahami ku. Kau yang terbaik buat Hyung"
"Mencintai seperti apa Hyung jika Jiyong Hyung yang kau berikan padaku? Apa kau balas dendam pada ku karena aku selalu tidak menjawab pertanyaan soal bagaimana perasaan ku padamu?"
"TIDAK"
"Kau tau Hyung aku hancur,aku terluka. Aku sudah tidak lagi sanggup berdiri disampingmu lagi. Kau menyakiti terlalu dalam lebih sakit ketika kau meragukan perasaan ku"
Seungri sudah tidak sanggup lagi melanjutkan kata-katanya. Karena semua itu akan semakin membuat lukanya yang masih terasa semakin menyakitkan. Tapi ia ingin melepas semua rasa sakitnya pada sosok di depannya. Sosok yang hingga detik ini ia cintai
Mungkin dia bodoh karena masih memiliki cinta yang begitu besar untuk seorang Kwon Jiyong. Harusnya dia membenci sosok tersebut karena telah menghancurkan hidupnya. Tapi hatinya terlalu baik untuk membenci. Ia,dia terlalu baik. Hanya orang bodoh saja menyia-nyiakan sosok tulus dan baik sepertinya
Seungri tidak bisa membencinya. Rasa benci kalah dengan rasa cintanya. Tapi meski rasa cintanya begitu besar dia tidak bisa melanjutkan hubungannya dengan Jiyong. Dia akan merasakan kebahagiaan dan kesakitan secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE GAME [END]
AcakKetika rasa sakit yang di balas dengan cara yang lebih menyakitkan