Part 7

330 36 1
                                    

Apa kah cinta perlu di ucapkan dengan kata-kata?

Karna kebanyakan kata-kata cinta yang terucap belum tentu cinta yang sesungguhnya

Tapi cinta itu di buktikan
Apa kah kau benar-benar mencintai bukan hanya sekedar kata-kata

Cinta juga di rasakan
Hatimu bisa merasakan cinta yang datang jika kau benar-benar melihat rasa cinta tersebut

Hembusan angin yg masuk dari balkon yang terbuka membuat Seungri melenguh karena dinginnya angin yang menusuk kulitnya. Mata panda tersebut mengerjap pelan menyesuaikan cahaya bulan yang menerangi kamarnya yang gelap. Seungri mengedarkan pandangannya. Memejamkan matanya sejenak sebelum menghela nafas berat. Pandangan mengarah kearah langit gelap di luar sana.

Berapa lama dirinya tertidur dengan posisi tidak nyaman yaitu duduk sambil tertelungkup memeluk ke dua kakinya

Di luar sana nampak bintang yang berkelap-kelip indah menemani malam yang gelap. Tidak seperti dirinya yang sendiri di kamarnya yang gelap

Seungri memejamkan kedua matanya merasakan hembusan angin yang menurutnya menenangkan. Ia merasa tenang ketika dalam kesendirian seorang diri seperti ini. Tidak ada yang mengusik pikirannya yang penuh kekacauan

"Sehunh-ah" gumannya pelan

Seungri beranjak dari posisinya lalu berjalan menuju balkon. Dinginnya angin malam menyambutnya yang hanya menggunakan kaos lengan panjang yang tipis

Seungri menatap dalam kearah langit malam. Salah satu tangannya terulur seolah menggenggam salah satu bintang

"Aku merindukan mu"bisik Seungri

Seungri menggigit bibirnya. Kepalanya menunduk dalam dengan tangan yang ia letakkan di dadanya

"Andai kau ada disini aku tidak akan pernah mengalami hal seperti ini"lirih Seungri dengan bibir yang bergetar

"Andai kau tidak pergi. Aku tidak akan bertemu dengan dia. Aku tentu masih bahagia bersama mu"

Keheningan menemani Seungri dalam bisikan rindunya untuk  seseorang yang amat ia cintai dimasa lalu. Dinginnya malam ia abaikan. Ia hanya ingin melepaskan rasa sakit dan rindunya secara bersamaan

.
.
.
.

"Ini yang kau minta Hyung" yongbae memberikan sebuah map berwarna coklat pada top

Top menerima map tersebut dan langsung membukanya. Ia membaca secara rinci tanpa terlewati

"Sialan" Top menggeram dengan tangan yang mencengkram kuat laporan yang di berikan yongbae. Mata tajamnya menatap nyalang seperti binatang buas yang siap menerkam siapa aja

"Keparat" Top melempar laporan tersebut ke atas meja kerjanya hingga tak beraturan

"Aku sarankan jangan bertindak gegabah Hyung. Seungri akan sangat marah padamu" saran Yongbae

"Sialan" umpat Top. Top melonggarkan dasi yang di pakenya. Setelah membaca laporan yongbae lehernya terasa tercekik membuatnya sulit untuk bernafas

Yongbae menelan salivanya kuat. Rasanya ia ingin pergi dari ruangan seorang Choi Seung Hyun. Aura namja bermarga Choi tersebut membuatnya merinding

.
.
.
.

"Sayang" panggil itu mengalihkan perhatian Seungri untuk menoleh. Kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan senyum ketika melihat kekasih tampannya

"Ji Hyung"

Jiyong berjalan menghampiri kekasih pandanya. Membawanya kedalam pelukannya hangatnya. Ia merindukan kekasih pandanya

"Hyung merindukan baby" ucap Jiyong

Seungri tersenyum dalam diam. Ia sedikit melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah tampan kekasihnya

"Hyung pasti lelah setelah berkerja seharian. Hyung sudah makan?" Tanya Seungri penuh perhatian

"Ya Hyung lelah. Tapi rasa lelah Hyung hilang ketika melihat mu"

"Dasar gombal"

"Kkkkk~"

"Hyung belum menjawab pertanyaan Riri"

"Pertanyaan yang mana?"

"Apa Hyung sudah makan?"

"Belum"

"AW-sayang kenapa kamu cubit Hyung" ucap Jiyong mengusap - ngusap perutnya dimana bekas cubitan Seungri

"Kebiasaan" Seungri menatap tajam

"Tadi Hyung sibuk sayang. Baiklah sekarang masakan Hyung kalo begitu"

"Hyung harus makan banyak"

"Baik kapten kkkk~"

Sebuah perhatian adalah salah satu bukti dari ungkapan perasaan yang nyata. Seungri selalu memberi segala berhatian untuk Jiyong dia juga sering kali menunjuk kan rasa sayangnya dengan sikapnya. Tapi ketika semua itu tidak pernah ternilai ? Jadi semua itu bentuk dari apa?

"Baby sayang gak sama Hyung?" Tanya Jiyong untuk sekian kalinya

"Apa Riri harus menjawab Hyung?"

"Tinggal jawab saja"

"Tanpa riri menjawab Hyung tahu jawabannya"

"Tapi Hyung ingin kau menjawabnya"

Datar. Seungri menatap datar Jiyong. Pertanyaan seperti ini membuatnya muak

"Tanpa bertanya kau tau jawabannya Hyung. Dari segala perhatian yang aku berikan padamu itu sudah menjadi bukti bagaimana perasaan ku padamu mu"

"Hyung ingin kau menjawabnya"

"Terserah"

Seungri menatap hamparan gedung-gedung yang tinggi dari rooftop gedung apartemennya. Seungri melirik sejenak ke arah bawah dimana mobil-mobil berlalu lalang. Dari gedung apartemennya berlantai 60 di bawah sana nampak kecil.

Bagaimana jika ia menjatuhkan dirinya dari sini akan kah tubuhnya hancur lebur?

Apa yang tengah di pikirkan namja panda ini? Apa ia berniat bunuh diri dengan terjun dari atas gedung apartemennya??

Seungri menghela nafasnya berat. Ia ingin menghilang beban dan rasa sakitnya. Ia merasa berat setiap dirinya melangkah

Seungri memejamkan matanya. Merasakan hembusan yang menerpa wajah manisnya namun terlihat penuh dengan beban. Terserah tipis menatap kearah bawah

BRAKKKK

"LEE SEUNGRI !!!"

TBC

wkwkwk
Part ini pendek dulu ya

Jum'at 20 Desember 2019

LOVE GAME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang