Part 11

361 41 0
                                        

Hening. Hanya terdengar suara ombak yang menabrak karang. Angin berhembus seperti menyerukan sesuatu.

"Se7en pernah bercerita kepada ku jika pernah menjalin hubungan dengan Jiyong Hyung karena sebuah permainan-"

"Permainan?" Seungri memotong kalimat Hanbin. Mengerutkan keningnya penuh tanya

"Aku tidak tahu pastinya permainan apa. Yang jelas dalam permainan itu ada sebuah hubungan di dalamnya. Mereka yang melakukan permainan itu Siwon,Donghae,Se7en dan Jiyong Hyung. Aku tidak tahu detailnya. Se7en menceritakan jika itu hanya permainan" jelas Hanbin

Seungri terdiam. Mencerna semua kalimat yang Hanbin katakan. Permainan? Seungri merasa kepalanya pening dan Seungri hampir saja oleng andai saja dirinya tidak segera menyeimbangkan dirinya

"Hyung !!!" Hanbin terkejut melihat Seungri yang hampir jatuh dan hendak menghampiri Seungri namun di larang oleh Seungri

" Tinggalkan aku sendiri bin. Tolong" pinta Seungri

"Seungri Hyung"

"Aku mohon tinggalkan aku sendiri" ucap Seungri dengan tatapan mata kosong

Hanbin bimbang apa dia harus meninggalkan Seungri sendiri? Tapi dia tidak bisa memaksakan kehendaknya jika Seungri sudah melarangnya. Mau tidak mau Hanbin pergi meninggalkan Seungri sendiri di pantai dengan berat.

Seungri menatap kosong lautan di depannya. Tangannya meremas dadanya yang terasa sesak. Sebenarnya takdir apa yang tengah mempermainkannya saat ini. Kenapa takdir begitu kejam padanya. Kenapa Tuhan memberikan cobaan begitu berat padanya

Tidak pantas kah dirinya bahagia hingga takdirnya memberinya kesakitan. Semua yang akhir-akhir ini terjadi berputar di kepalanya seperti kaset rusak. Seungri mencengkram kepalanya yang terasa sakit tiba-tiba. Kejadian demi kejadian menghantam pikirnya secara bertubi-tubi

BRUK

Seungri terjatuh di atas pasir pantai. Tangannya mencengkeram kuat pasir pantai. Tubuhnya gemetar hebat menandakan jika dirinya tengah berusaha untuk tidak menangis.

.
.
.
.
.

Dari jauh Hanbin Menganti Seungri. Ia benar-benar merasa bersalah. Andai saja dulu ia tidak pernah menyatukan Jiyong dan Seungri. Andai saja ia memberi tahu sejak awal perselingkuhan Jiyong mungkin semua tidak seperti ini. Tapi semuanya sudah terlambat. Penyesalan selalu datang di akhir cerita. Pemuda itu merasa bersalah karena ikut andil dalam kesakitan yg di alami Hyung kesayangannya

"Maaf kan aku Hyung" lirih Hanbin

.
.
.
.
.

Ketika tadir seperti mempermainkan mu situlah kau merasa bodoh karena di permainkan. Kau merasa takdir sangat tidak menyukai mu atau tidak adil?

Seungri merasa lelah. Ia sudah tidak sanggup lagi menjalani semuanya. Ketika ia berusaha bangkit tapi ia harus dijatuhkan kembali oleh kenyataan yang harus di terimanya. Takdir seperti tidak pernah berpihak padanya.

Takdir cintanya membunuhnya secara perlahan. Kesakitan yang di rasakan sudah tidak sanggup dirinya tahan lagi. Bahkan perasaannya saat ini seperti mati.

Seungri menatap langit senja dengan cahaya orange di langit.

Ia ingin mempertahankan orang yang sangat di cintainya tapi secara bersamaan ia tidak ingin merasakan kesakitan. Jadi jalan mana yang harus dirinya ambil. Tetap bertahan bersama kesakitan atau melepaskan??

Ia ingin segera menyelesaikan semua. Menyelesaikan hingga dirinya bisa entah.

"Maaf membuat mu menunggu. Aku memiliki banyak kerjaan yang harus ku selesaikan" ucap sebuah suara

LOVE GAME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang