#7

203 33 2
                                    

♡♥♡
♡♥☆♥♡
♡♥💬♥♡
♥♡♥♡♥
°
°

{Sebelumnya aku mau minta maaf dulu nih karena udah lama gak update, aku udah berusaha buat update sesuai jadwal tapi berhubung kemaren ada sedikit musibah jadi mau gak mau akhirnya ketunda... Sebagai gantinya, aku akan update serentak sesuai dengan yg seharusnya udah di publish... Happy reading 🙏}

🐯 Salam Tiger 🐯

.
.
.


"Dami-ah, kau bisa mengantarku ke klinik Yoohyeon hari ini? Aku bosan. Anak itu benar-benar melupakan ucapannya, Ia sama sekali tak berniat untuk menghubungi dan menjemputku rupanya"

"Jika kau mau, sekarang saja. Sebab sore ini aku ada jadwal pemotretan lagi"

"Baiklah, kalau begitu tunggu aku di mobil. Aku akan bersiap dalam waktu kurang dari 15 menit" Siyeon bergegas ke kamarnya, sementara Dami menyuruh paman Choi untuk menyiapkan mobil.

Di tengah perjalanan

"Kali ini siapa yang menjadi modelmu?"

"Setahun belakangan ini, aku bekerja pada seorang top model, Unnie. Dia mempekerjakanku sebagai photographer pribadinya dengan alasan ia lebih nyaman bersamaku dibanding harus berganti-ganti orang"

"Ah baguslah, oh ya ngomong-ngomong top model, apa aku mengenalnya?" tanya Lee Siyeon.

"Aku tidak yakin, karena dia juga terhitung masih pendatang baru. Meski begitu, namanya langsung melejit ditambah lagi memang saat itu unnie sedang vakum.
Kim Minji, dia benar-benar mendapatkan popularitasnya di dunia modeling kurang dari 2 tahun ini" jelas Dami

"Kim Minji? Hmm ya, aku baru mendengar namanya. Apakah orangnya cantik? Dan apa dia pantas menggantikan posisiku sebagai model nomor satu di Korea?"

"Hmm kurasa dia layak, mungkin lebih layak dibanding dirimu" jawab Dami cuek.

"Ya, kau! Apa yang membuatnya lebih layak dariku??!!" Siyeon merasa kesal jika ada yang berhasil menyainginya. Itulah salah satu sifat buruknya, merasa dirinya seorang yang paling sempurna.

"Yaa itu karena dia cantik, tinggi, ramah, manis, lembut, feminim, badannya yang bagus karena sering berolah raga dan juga, proporsi bibirnya sangat sempurna. Itu jugalah yang menjadi nilai lebihnya"

"Ya!! Aku juga cantik dan tinggi. Ramah, manis, lembut, feminim? Gahh~ sifat macam apa itu. Aku yakin dia adalah seorang yang lemah dan penyakitan. Mengenai badannya? Cihh, olah raga hanya membuang waktu dan tenaga. Sangat disayangkan ketika tidur itu lebih bermakna. Bibir sempurna?? Nanti aku akan meminta Yoohyeon untuk membuat bibirku jauh lebih menarik dan seksi daripada dia! Huhh!!"

"Kkkk bilang saja kalau kau iri padanya, unnie. Mau bagaimanapun juga, kau tidak akan pernah bisa menyamainya"

"Aku memang tidak berniat untuk menjadi sama dengannya, tapi aku akan menjadi lebih dari dirinya" Jawab Siyeon dengan nada penuh ambisi. Sepertinya dia benar-benar ingin bersaing dengan top model baru yang bernama Kim Minji itu.

***

"HATI-HATI DI JALAN, YOOBIN-AH" teriak Yoohyeon saat Dami pergi setelah mengantarkan Siyeon yang sejak datang wajahnya sudah tidak bersahabat.

"Ya, unnie. Apa begini ekspresimu ketika mendapatkan akses VIP di klinik ini?" tegur Yoohyeon sambil memberikan Siyeon beberapa susu kotak, minuman kesukaan gadis itu.

Abandoned - {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang