.
.
.
Berada diruangan pribadi miliknya, ruangan yang memiliki tempat khusus untuk pekerjaannya. Mengenakan kemeja hijau tua dengan jam tangan yang setia mengalungjan dirinya dipergelangan tangannya, celana hitam yang besar, memakai sendal hitam, kacamata menunggangi batang hidung mancungnya. Ia mengerutkan keningnya dan mengigit bibir bawahnya sendiri dengan sensual menatap layar laptop yang berwarna hitam.
"Taehyung?"
Refleks, Taehyung langsung menutup matanya frustasi dengan apa yang Yoona lakukan. "Apa yang kau lakukan Yoona? Kau- aish, lihatlah, kau membuat pekerjaanku kacau."
"Maaf..." terkejut karena suaminya memarahi dia, biasanya dijam seperti ini suaminya masih tertidur lelap dan Yoona akan membangunkannya. Taehyung menatap istrinya yang selalu siap memakai setelan kerjanya, memakai rok selutut yang pas dan kemeja, seperti biasa membiarkan rambut hitam kecoklatannya terurai rapi pada rambut yang lurus.
"Letakan saja itu disana," Yoona menaruh nampan yang berisi sarapan dan kopi Coppucino untuk suaminya, dia tersenyum saat melihat Taehyung kembali membuka laptopnya dan menunggu proses dilaptopnya.
"Aku bisa membantu menyelesaikan pekerjaanmu Tae," itu yang biasa mereka lakukan bersama.
"Tidak perlu, kau bisa menyelesaikan pekerjaanmu sendiri." jawab Taehyung dingin, Yoona entah kenapa merasa suaminya berubah, jujur saja dia merasa aneh saat tadi malam Taehyung tidak bersikap seperti biasanya, apakah dia melakukan kesalahan?
"Bicara tentang pekerjaan, aku besok ke Eropa." ucap Yoona memberitau suaminya, cabang perusahaan Toyota milik Taehyung yang sebelumnya dimiliki keluarganya kini turun ke tangannya, sebagai pemegang pewaris perusahaan dan sukses di belahan dunia. Jadi dia juga membuat istrinya memegang kuasa dibeberapa cabang.
"Hm, tentu saja. Oh, lalu dengan Tiffany?" mereka adalah kedua orang tua yang sibuk berbisnis.
"Aku akan menitipkannya kepada Appa dan Eommaku, tenang saja." Taehyung mengangguk setuju sebagai jawaban, laptopnya sudah menyala dan dia ingin melanjutkan pekerjaannya.
"Sayang, bisakah kau keluar dari ruanganku? Aku perlu bekerja, lain kali ketuk pintunya juga."
"Baiklah, aku minta maaf tapi... Taehyung, boleh aku bertanya sesuatu?"
"Tanyakan saja." agar cepat menyelesaikan hal ini dengan istrinya lalu dia bisa fokus ke laptopnya.
"Tadi malam, kamu dimana?"
"Kenapa kau menanyakan hal semacam itu Yoona? Sudah kubilang aku bekerja dan kau menanyakannya lagi?" dia akan meledak karena Yoona membicarakan hal yang tidak penting.
"Aku mendengar musik saat kamu bekerja-"
"Aku menyetel musik diruanganku saat itu, sekarang, bisa kau pergi? Aku harus menyelesaikan ini Yoona, apa penjelasanku sudah cukup? Sebelum aku lupa apa yang harus aku kerjakan disini sekarang." dia tidak bisa menjelaskan pada Yoona kalau dia hampir menikmati stripper, terlebih lagi itu seorang laki-laki, bukan perempuan, tetap saja Yoona akan berpikir aneh dan terkejut kalau Taehyung mengatakannya. Itu bisa Taehyung bayangkan.
"Baiklah, Tiffany akan berangkat sekolah, dia sedang sarapan dibawah. Kau tidak mau melihatnya?"
"Tidak, katakan saja pada Tiffany kalau Ayahnya sedang sibuk. Arra? Sekarang kau bisa pergi." Yoona tersentak dan Taehyung juga, dia tidak seperti ini. Taehyung sendiri juga merasa dirinya berubah dengan cara ia memperlakukan Yoona, karena dia tidak bisa melupakan kejadian tadi malam dengan laki-laki stripper itu, Kim Seok-Jin. Bahkan Taehyung sendiri membuat janji pada dirinya kalau dia akan mengingat nama itu, mungkin, dibenaknya.
Dia tidak selingkuh, jika dia bermain dengan perempuan lain. Tapi ini laki-laki, jelas itu bukan selingkuh menurut Taehyung.
"Maaf Yoona, aku tidak bermaksud mengusirmu, hanya saja aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Maaf, ayo kita turun dan membuat Tiffany kita bersemangat sekolah, hm?" wajah Yoona mengembang senang, ia menjadi tersenyum dan mengangguk, sebelum menghampiri istrinya, dia mengunci aktifitasi yang ada di laptop itu, pekerjaan privasinya. Ia merangkul bahu Yoona dan keluar dari ruangan kerjanya yang memiliki kasur, kalau-kalau biasanya Taehyung sering melakukan lembur pada kerjanya dan tertidur. Dia memiliki kamar dengan Yoona. Tapi dia lebih memiliki banyak waktu lemburnya.
"Appa! Eomma!" Tiffany cemberut dan menatap adik laki-lakinya yang baru saja membuat masalah.
"Jongin menumpahkan susu! Dasar!"
"Tiffany, tidak baik berteriak pada adikmu seperti itu."
"Sudah aku bilang untuk duduk saja menunggu Eomma memanggil Appa, tapi dia bersikeras turun dari kursinya dan menumpahkan susu miliknya sendiri! Meja makan jadi kotor karenanya!" adiknya hanya menatapnya dengan tatapan melongo lalu kaki gemuknya bergoyang-goyang dikereta, bertepuk tangan dengan semangat di tangannya yang gempal.
"Aish ya ampun, kenapa dia senang sekarang? Eomma! Lihat!" Tiffany mengadu, dia anak yang sebelumnya tidak mau memiliki adik, takut kedua orang tuanya akan melupakannya seperti apa yang ia lihat seperti temannya disekolah yang bersaudara. Rambut Tiffany yang kecoklatan dikuncir menjadi dua.
"Heii Tiffany, ayo ikut duduk dengan Appaaaa!" Tiffany berteriak ketakutan saat Taehyung mengangkatnya dan menerbangkan Tiffany seperti anak laki-laki lalu membuatnya duduk dikursi, disamping Ayahnya.
Jongin diletakan dikursi yang khusus dan aman, Yoona ke meja dapur sebelum membawakan beberapa roti yang sudah matang ke meja makan mereka."Taehyung-ah, kurasa kita perlu pengasuh anak. Minggu depan aku sudah harus berangkat, sayang."
"Serahkan saja itu padaku," Taehyung tersenyum dan melahap roti yang sudah dioleskan selai coklat oleh Yoona. Selesai membuat Taehyung dan Tiffany sarapan, dia mengambil semangkuk kecil, berisi bubur bayi untuk Jongin.
"Selesai sayang? Ayo kita berangkat!" ucap Taehyung menyemangati Tiffany, Tiffany turun dari kursinya dan mengikuti Ayahnya, berpamitan dengan Ibunya.
Disekolah, dia melihat seseorang yang tidak bisa Taehyung sangka bahwa laki-laki itu ada disini. Taehyung melihat dia tertawa dan bertepuk tangan dengan anak kecil seumuran Tiffany, laki-laki itu lalu berdiri saat anak itu berlari kedalam sekolah. Para orang tua hanya memperbolehkan mereka mengantar anak mereka hanya sampai gerbang sekolahan.
"Appa? Apa yang sedang kamu lihat?" Tiffany mengikuti arah pandang Taehyung, melihat seorang laki-laki yang asik melambai pada teman satu kelasnya.
"Ah... Seokjin oppa!"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
GREEDY | kth.ksj
Random[HIATUS] Semua dimulai dari keduanya, Seokjin yang menggoda Taehyung secara tak sengaja membuat Taehyung menciptakan permainan curang dengan Seokjin dari Yoona. Dia sudah punya Istri dan seorang anak, tapi entah mengapa Seokjin sendiri telah menarik...