GREEDY Eps. 11

2.4K 171 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.



.



.

"Taehyung, apa kau mengenal lelaki bernama Kim Seokjin?"

Taehyung menghela nafas kesekian kalinya, ini semua adalah hasil dari kesalahan yang telah ia perbuat dan membuatnya menyesal. Kalau saja waktu bisa ia putar kembali, ia tidak akan menjadi keras kepala sebelumnya.

Apakah sekarang ia harus menemui Seokjin dan memberitau apa yang kedua orang tuanya perbincangkan sebelumnya?

"Kalau saja aku tidak keras kepala, harusnya saat itu aku setidaknya menemuinya dulu. Sialan."

Ia harus pergi ke kantornya sekarang untuk menghadiri pertemuan penting dengan kolega yang berasal dari Jerman, Taehyung membenarkan jas hitam miliknya dan keluar dari kamar pribadi untuk bergegas berangkat ke kantor. Dilihatnya sang istri tersenyum padanya, Yoona memakai celemek dan berjalan mendekati Taehyung.

Dia tau Taehyung akan terlambat hari ini, jadi ia memasukan bekal kedalam tas jinjingan milik Taehyung yang dibawa pergi masuk kedalam mobil oleh supir.

"Aku pergi." Hanya itulah yang Yoona dapatkan hari ini dari suaminya, biasanya Taehyung akan mencium dahinya sebelum berangkat dan mengucapkan kalimat-kalimat manis untuknya. Sekarang Taehyung hanya mengatakan 'Aku pergi'.

"Baiklah, hati-hati dijalan." Ucap Yoona pelan yang tidak dipedulikan oleh Taehyung sama sekali.

"Kau tau Tae? Perlahan-lahan aku merasakan sakit yang semakin dalam disini..." Yoona tersenyum, ia menangis sambil menepuk-nepuk bagian dadanya yang terasa sakit namun tak berdarah.

"Aku yakin kita akan bahagia, karena kita saling mencintai. Jangan khawatirkan orang tuaku, kita harus perlihatkan pada mereka kalau kita akan bahagia." Itulah yang Taehyung katakan dulu untuk meyakinkan Yoona untuk mempertahankan hubungan mereka.

"Akhirnya hanya aku yang berusaha mempertahankan hubungan ini..." kenangan indah bersama Taehyung kini menjadi usang dan tidak lagi bisa terulang terus menerus.

"Ah, aku harus cepat mengantar Tiffany berangkat ke sekolahnya."















.



.



.

"Apa kau sedang mengejekku, Kim Seokjin?" Ia menatap tajam sesosok lelaki yang berdiri didepannya, ia sendiri tengah duduk santai dan menatap dengan tatapan matanya yang tajam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau sedang mengejekku, Kim Seokjin?" Ia menatap tajam sesosok lelaki yang berdiri didepannya, ia sendiri tengah duduk santai dan menatap dengan tatapan matanya yang tajam itu.

"Kenapa tiba-tiba kau seperti ini? Apa kau menyesali semuanya?" Seokjin mengepalkan kedua tangannya, ia benar-benar marah karena merasa Taehyung hanya mempermainkan dirinya saja.

"Ya, aku menyesalinya."

"Apa?! K-Kau! Kau yang membuat permainan ini bersama denganku!"

Semua dimulai dari keduanya, Seokjin yang menggoda Taehyung secara tak sengaja membuat Taehyung menciptakan permainan curang dengan Seokjin dari Yoona.

Dia sudah punya Istri dan seorang anak, tapi entah mengapa Seokjin sendiri telah menarik perhatiannya. Dia terus-menerus penasaran dan tidak bisa untuk tidak memikirkan Seokjin bahkan saat ia sedang bersama Istrinya.
Dia mulai berubah terhadap Yoona dan sepenuhnya berpaling kepada Seokjin yang akhirnya jatuh kedalam pelukan seorang Taehyung.

"Hanya kau yang bisa menyalakan api, Kim Seokjin."

"Dan? Hanya kau yang bisa membuat aku masuk kedalam permainanmu, Kim Taehyung."

Seokjin berbalik badan ingin pergi dari ruangan kerja milik Taehyung.

"Aku memecatmu sebagai Manager." Langkah Jin terhenti. Ia benar-benar ingin marah.

"Kau sudah mengatakannya, tidak usah kau perjelas lagi itu untukku."

"Baiklah, kalau sudah mengerti. Kenapa keluar dari ruanganku hm?" Taehyung berdiri dan berjalan mendekati Seokjin yang masih memunggunginya.

Tap tap tap tap

Grebb!

Taehyung menarik pinggang Seokjin dari belakang dan mengecup sisi leher kanannya.

"Selain menjadi kekasihku, kau juga adalah sekertaris pribadiku. Sayang." Seokjin berbalik badan dan mengalungkan lengannya dileher milik Taehyung, ia mencium bibir Taehyung sekilas.

"Jadi, dimana ruanganku. Pak Kim?" Mendengar pertanyaan sarkatis Seokjin, Taehyung ber-smirk dan menarik pinggang Seokjin. Ia mengambil tangan kanan Seokjin dan meletakkannya didada Taehyung.

"Dihatiku." Antara ingin tertawa dan tersipu malu, Seokjin tidak bisa menahan senyumannya dan memukul dada Taehyung.

"Aku kira kau tadi mempermainku, lain kali jangan begitu. Menyebalkan sekali."

"Kenapa Baby ku ini nakal sekali hm? Sangat menggoda." Taehyung mengancingkan kemeja Seokjin.

"Itu membuatku sesak Tae, kau sendiri, kancingmu terbuka seperti itu. Sangat lebar..." Seokjin mengeluh dan Taehyung tertawa, ia kembali memeluk Seokjin dan mengelus-elus rambutnya yang halus.

"Posisi seperti ini membuatku ingat sesuatu."

Taehyung bingung dan menanyakannya. "Hm? Apa itu?"

"Kau mengira aku ini seorang Stipper, Pak Kim yang tampan." Saat kejadian kesan mereka pertama bertemu.

"Ah iya kau benar. Hahahaha, maafkan aku. Soalnya kau sangat pintar dalam hal merayu."

"Oh iya, nanti sebelum pulang kerja ada yang ingin aku katakan padamu. Ini tempat apartemen kita berdua yang aku janjikan padamu. Kau bisa meninggalkan tempat sederhana milikmu itu sekarang." Taehyung sangat senang saat sedang bersama dengan Seokjin, antara kesan romantis dan humoris menjadi satu. Akan kah lebih baik jika merek bertemu lebih awal.

"Tapi aku harus memindahkan-"

"Sudah aku urus semuanya, baby." Taehyung menyila rambut Seokjin dan mencium jidatnya.

"Aish ayo bekerja, daritadi bermesraan saja." Suara seseorang, itu bukan suara milik Taehyung atau juga milik Seokjin.

"Namjoon hyung!"

"Ya maaf, aku tidak mengetuk dulu sebelum masuk. Lain kali dikunci dulu kalau mau main beberapa ronde."

"Kau membuat baby ku malu, aku bahkan belum menyentuhnya lebih dari ini." Taehyung mengecup bibir plum Seokjin.

"Aih hei! Bisakah kalian melihat keberadanku disini?!"

"Miris sekali." Ucap Taehyung dan Seokjin terkikik.

"Ya, haish anak ini berani menyindirku ternyata."

'Apa yang ingin Taehyung katakan padaku? Aku penasaran, apa itu artinya malam ini ia akan bersamaku di apartemen kami?'












Bersambung...

GREEDY | kth.ksjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang