3

52 5 0
                                    

Surabaya-Cilacap menyita waktu 9 jam ,belum acara macet-macet manjahhh, belum juga lampu merah yang kececeran di sepanjang jalan kenangan eaakk.

Aku hanya baringan tidak jelas di sepanjang perjalanan ke Cilacap. Btw orang tua ku juga ikut, eh bukan ikut karna terpaksa lo ya wkwkwk .ikut gegara si botak ini ngintil dikendaraan orang tuaku. Alhamdulillah tidak jadi sendiri Bojonegoro-Cilacap.

"yang bangun,kita udah sampe..."

"yang...."

'Aduh kecapean ya yang?"

eenghhhhhhhhhhhhh perlahan aku mulai menyadarkan ingatan ku dan mengumpulkan nyawaku.

"astagfirullah...!!" gimana tidak kaget ,pertama kali yang aku lihat adalah orang yang selama ini kutunggu-tunggu, aku coba mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi.

Dan...................yah aku lupa,kan mas yusup baru saja cuti dari satgas. Kenapa bisa lupa sih ,hehee maklum abis bangun tidur hawanya linglung.

"kenapa de?" tanya nya terheran-heran.

"hehehe." aku hanya cengengesan tidak jelas.

"Ayo turun ,semua sudah ada di dalam,tadi ibu sengaja aku suruh untuk masuk duluan,biar mas yang bangunin kamu."

Ku lihat jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 5 pagi ,tapi masih sedikit gelap ,disini dingin.Aku mencoba menetralkan nyawaku yang belum terkumpul sepenuhnya.

Kulihat kanan kiri masih sepi,hanya ada beberapa orang lewat dan perumahan sebagian masih tertutup rapat.

"Disini subuhnya jam berapa?mas?" aku berusaha memecah kesaltingan yang ku ciptakan sendiri.

"jam 4,5 de. Kamu mau subuhan?"

"Iya ,tapi mau mandi dulu."

"yaudah kamu turun duluan de,nanti biar mas yang bawa ini semua."

"beneran gamau dibantu."

"Abang kan laki-laki de."

"gaya pisan kamu om,eh mas maksutnya."

"beneran atuh neng."

"Dihh orang ngendi kowe ih."
"kacoan lah de, ngapak apalagi hehe."

"dihh belagu pak kentara."

"bcanda kali de."

"Yaudah semangat ya,aku tak masuk dulu."

"Siap sayang."

Aku langsung bergegas turun dari mobil ,dan....

jadi gini suasana cilacap- batinku.

Tak ada penantian yang sia-sia,semua akan terjawab pada waktunya.

"Ehmm."

Seketika lamunan ku terbuyar.

"Kenapa masih disini de? ayo masuk,tidak kedinginan apa di luar."

aku hanya menganggukkan kepala tanda aku menyetujui perkataannya.

"sini aku bantu mas,kasihan kamu kecapean"

"Tidak usah dek."

Aku mengekor di belakang mas yusup ,karna bagaimanapun dia lah yang tuan rumah disini wkwkw.

Kulihat kanan kiri jalan masih sepi banget dan hanya 1 atau 2 rumah saja yang terlihat terbuka pintu rumahnya.

Aku berjalan dengan sangat gugup karna ini pertama kalinya aku beranjak di kediaman rumah seseorang yang selama ini aku tunggu-tunggu kedatangannya.

ENTAH LAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang