Mengapa Aku Menjauh

183 13 0
                                    

"Eh iiiii iiii iiiyaa iyaa gapapa Ra gapapa" Jawab Fatimah terkejut dan terbata-bata.

"Serius gapapa?" Tanya Zahra kembali memastikan bahwa Fatimah tidak kenapa-kenapa.

"iyaa serius gapapa Ra" Jawab Fatimah dengan suara pelan dan wajah yang penuh keikhlasan.

"Aku tau kok Fat, gimana rasanya di posisi kamu.." Gumam Zahra sambil merangkul Fatimah dari samping.

"Yahh gitu deh, mau gimana lagi? Mau cemburu? dia bukan siapa-siapa, mau marah? ga berhak sama sekali. Yaudah deh biarin aja dulu. Eh iyaa pulang yukk... udah sore juga nii" Jawab Fatimah.

Jam menunjukkan pukul 17.45 WIB.

"Yaudah ayuk lah, kamu hati-hati ya Fat..".

"Iyaa Raa okee, kamu juga hati-hati yaa".

Di perjalanan pulang, di fikiran Fatimah selalu terngiang-ngiang bayangan Satria dan Elda yang pulang bareng di satu sepeda motor yang sama.
Fatimah baru sampai rumah 15 menit sebelum waktu adzan magrib. Di kamar Fatimah sambil menunggu waktu adzan, Fatimah bersih-bersih dirinya.
Adzan magrib pun berkumandang, Fatimah menunggu adzan sampai selesai dan langsung melaksanakan sholat magrib sendiri di dalam kamarnya.

Ketika Fatimah berdiri untuk melaksakan sholat magrib, bayangan Satria dan Elda tak lepas dari fikiran Fatimah. Sehingga, saat sholat pun Fatimah tidak sekhusyuk seperti biasanya Fatimah sholat. Ketika Fatimah berdo'a kepada Sang Khalik,
Fatimah memohon agar tidak terlalu berharap berlebihan kepada manusia.  lagi dan lagi saat Fatimah berdo'a, bayangan Satria dan Elda masih terngiang-ngiang dan tanpa Fatimah sadari air matanya menetes jatuh dan membasahi pipinya.
Fatimah tak menampakkan kesedihan, kecemburuannya pada teman-temannya. Karena Fatimah bukan orang tipenya apa-apa langsung cerita ke teman.

Gimana para redear? Sakit ga tuh? Sampe nangis dalam do'a huhu..
Terniat bangett, boleh di contoh nih ya para reader.. kalo ada apa-apa ngadunya jangan sama manusia, mending sama Allah aja hehe..

Setelah selesai sholat magrib, Fatimah membuka dan membaca Al-Qur'an seperti biasanya, dan untuk menenangkan hati dan fikirannya.
Setelah membaca Al-Qur'an, Fatimah mengambil handphonenya yang terletak di atas tempat tidurnya.
Tiba-Tiba saat Fatimah membuka handphonennya, masuk pesan WhatsApp dari Satria.

"Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh.. Fatimah, aku minta maaf yaa mungkin selama kita kenal aku ada salah sama kamu, sekali lagi aku minta maafff bangettt sama kamu.." Pesan satria dari whatsApp.

Fatimah membaca pesan Satria sambil ngebayangin saat Satria dan Elda duduk di satu sepeda motor yang sama.
Fatimah penyabarrrr banget orangnya, chat Satria masih di balas dengan sopan. Walaupun hati Fatimah merasa kecewa.

"Wa'alaykumussalam warohmatullahi wabarokatuh, salah apa? kamu ngga ada salah Satria.. udah gapapa kok ngga ada salah sama sekali, jadi ngga usah minta maaf juga kali Sat wkwk" Jawab Fatimah.

"Pokoknya aku minta maaf sama kamu.. yang aku tau,aku ada salah sama kamu Fatimah.. jadi aku minta maaf yaaa:)".

"Ya Allah satria... salah apa? kamu tu ngga ada salah apa-apa kok, santai aja kali. Yauda deh iyaa aku maafin:)".

"nah gitu dong, kan kalo gini akunya jadi tenang hehe"

"Iyaa iyaa Satria.."

Satria dan Fatimah melanjutkan chattingannya.

Ke esokkan harinya, acara studi banding antar Rohis di laksanakan tepatnya di aula sekolah Fatimah.

Dari kejadian semalam, Fatimah mempunyai niat untuk bersikap biasa saja kepada Satria. Meski pun Fatimah dan Satria jarang-jarang berkomunikasi secara langsung, akan tetapi jantung Fatimah tidak pernah tenang saat berjumpa dengan Satria.
Ternyata niat yang Fatimah punya tidak berjalan dengan lancar, saat Fatimah melihat Satria kembali, niat yang Fatimah pegang seketika itu hilang begitu saja.
Dan akhirnya Fatimah memutuskan untuk tetap bertahan.

-----------------------------------------------------------
*quotes*

Bertahan walau sakit
Bertahan walau sulit
Jika dengan bertahan mengajarkan arti kesetiaan, maka bertahanlah.
Jika dengan bertahan mengajarkan arti kesabaran, maka bertahanlah.
Akan tetapi, lihat orang yang ingin di pertahankan.
Jika itu pantas, pertahakan lah.
Dan Jika tak pantas, Tinggalkan dan lepaskan lah...

-----------------------------------------------------------

Dari acara di mulai sampai acara selesai, Fatimah dan Satria tidak ada komunikasi secara langsung atau pun di WahtsApp. Akan tetapi, curi-curi pandang yang Satria lakukan membuat itu lebih berharga bagi Fatimah dari pada chattingan di WhatsApp.

Eitssss gaess, curi-curi pandang di sini ga pake nafsu yaa, melainkan karena Satria jarang melihat perempuan seperti Fatimah.

Assalamu'alaykum..
Selamat membaca😊
votenya jangan lupa okayy😊👍

Mengapa Aku MenjauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang