Mengapa Aku Menjauh

178 11 0
                                    

"oke, ciri-cirinya nih yaa.. si Fulan itu anak organisasi, manis sih tapi lebih manisan kamu lagi Fat wkwk terus dia itu.. ah itu lah pokoknya..." Jawab Marisa.

"ih siapa sih? langsung aja kali hmmm, suka banget liat orang penasaran-_-" Jawab Fatimah sedikit sebal.

"Tapi kamu jangan sakit hati yaa Fat wkwk, ini kan beritanya belum jelas banget, bisa aja ini berita hoax kann biasalah para netizen-netizen inii" Marisa sedikit menjelaskan agar Fatimah tidak terlalu panik

Seketika itu, wajah Fatimah terlihat mulai sedikit tidak enak di lihat atau bisa di bilang dengan wajah cemberut. Tampak aura cemburu dari wajah Fatimah mendengar berita Satria yang katanya dekat dengan perempuan lain.

"iyaa enggak Risaa, jawab dulu siapaa perempuan itu?" Tanya ulang Fatimah ke Marisa.

"Siiiiii Siiiiiii....... cieee nunggguin yaaa wkwkwkwkkw" Ledek Marisa sambil tertawa kecil ke Fatimah yang mulai penasaran campur kesalnya itu.

"Ya Allah Marisaaaa, tinggal kasih tau siapa namanya aja udah loh ya ampun parah banget dah-_-"

"Siii Elda loh Fatimah.... udah kan???"

"Nah gituuu dong, kan aku tau jadinya siapa perempuan ituu"

"Yauda yaudaaa jangan panik gitu kali Fat wkwkwk"

"Siapa yang panik ihhh biasa aja kali haha" Jawab Fatimah tertawa terpaksa karena menutupi rasa cemburunya itu.

"yaudah bagus dah kalo ga panik wkwk"

"Aku mau ke aula dulu yaa Risa, bantu-bantu mereka pada sibuk beresin aula wkwk"

"Oke lah, gapapa"

Oke para reader jangan panik dulu yaaa hehe kira-kira dari sini Satria bakal milih siapa hayooo? Fatimah atau perempuan lain itu, tebak-tebak duluuu wkwkwk😂

Setelah Fatimah dan Marisa berbincang-bincang di pinggiran lapangan voly, Fatimah pergi ke aula untuk merapikan kembali lokasi yang akan di pakai untuk acara studi banding antar Rohis itu.

Tak terasa berjalannya waktu, adzan Ashar berkumandang di sekeliling sekolah Fatimah. Fatimah dan teman-temannya yang lain meninggalkan pekerjaan mereka di aula dan langsung bergegas menuju ke musholla untuk melaksanakan sholat Ashar.
Setelah sholat Ashar selesai, Fatimah dan teman-temannya kembali ke aula dan melanjutkan pekerjaan mereka secara bersamaan agar terasa lebih ringan, karena saling bantu-membantu.

"Aku udah siap nih, udah boleh pulang belum? udah sore juga..." Ucap Nisa.

"Ohiyaa rumah kamu kan jauh ya Nis yauda pulang aja gapapa, lagian tinggal sikit lagi kok ini.. ntar juga beres" Saut Husni mengizinkan Nisa pulang lebih awal dari yang lain.

"oke lah, aku dluan yaaa.. semangat gaess semoga besok sukses acaranyaa yaa Aamiin.."

"Aamiin ya Allah Aamiin Allahumma Aamiin..." Saut mereka semua yang ada di dalam aula secara bersamaan.

"Hati-hati Nis, jangan ngebut-ngebut kayak pembalap-pembalap itu yaa wkwk ingatt, nyawa cuma 1 ga banyak-banyak hahahah" Gumam Fatimah tertuju ke Nisa yang selalu naik sepeda motor selalu ngebut seperti kilat.

"eh aman Fat amann, tenang ajaa yaa wkwkwk"

Setelah beberapa menit Nisa pulang, Fatimah dan teman-temannya yang lain juga pulang karena semua persiapan untuk acara studi banding antar Rohis sudah selesai di rapikan dan di siapkan.

Fatimah tak sengaja dari aula menoleh ke arah depan Musholla, dan Satria tengah duduk di atas sepeda motornya di depan Musholla itu.
Fatimah melihat Elda sedang berjalan ke arah depan Musholla yang di situ ada Satria duduk di atas sepeda motornya.
Dari kejauhan Fatimah melihat mereka, yang Fatimah takutkan Satria dan Elda pulang bersama di satu sepeda motor yang sama.

"Eh Fat, liat apaan sih? serius amat dah.." Sentak Zahra dari belakang mengejutkan dengan memukul pelan bahu Fatimah tengah memantau Satria dan Elda yang sedang berada di depan Musholla.

"Eh zahraa, ya Allah ngejutin ajaa ihh hmm.. gapapa kok ga liat apa-apa, tebengong ajaa sedikit hehe" Jawab Fatimah spontan mengalihkan pandangannya dari Satria dan Elda ke arah Zahra.

"liat Fat, Satria kok pulang sama Elda? tumben-tumbenan Fat, biasanya juga ga pernah yakan" Saut Zahra jari telunjuknya mengarah ke Satria dan Elda dengan wajah terheran-herannya.

Bayangin kalo Fatimah berada di posisi kalian, kalian harus gimana?
Author juga ngebayangin kalo berada di posisi Fatimah author gatau apa yang harus author lakuin hmmm.
S A K I T  beuuuttttt gaes ya Allah:'(

"Yahh, biarin aja kalii.. mungkin rumah Satria dekat sama rumah si Elda, positif  thinking ajaa Raa" Jawab Fatimah dengan fikiran positif, padahal Fatimah tau bahwa rumah Satria jauh dari rumah Elda.

"Ya Allah.. kok bener, apa yang ku takutkan ternyata malah jadi kenyataan. Oh jadi bener apa yang di bilang Marisa tadi sama aku, Satria dekat sama Elda.. ya Allah kok jadi giniii :( " Gumam Fatimah dalam hati, dengan wajah polosnya dan matanya tertuju pada satu titik, ternyat baru saja aapa yang di takutkannya malah terjadi.

"Fatimah? Fat? kamu gapapa?" Saut Zahra sambil melambaikan tangannya di hadapan wajah Fatimah.

"Eh iiiii iiii iiiyaa iyaa gapapa Ra gapapa" Jawab Fatimah terkejut dan terbata-bata.

Assalamu'alaykum..
Selamat membaca para reader😊😊
Kasih votenya jangan lupa, okee👌



Mengapa Aku MenjauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang