Mengapa Aku Menjauh

205 16 2
                                    

Dari acara di mulai sampai acara selesai, Fatimah dan Satria tidak ada komunikasi secara langsung atau pun di WahtsApp. Akan tetapi, curi-curi pandang yang Satria lakukan membuat itu lebih berharga bagi Fatimah dari pada chattingan di WhatsApp.

Setelah acara studi banding antar Rohis selesai, panitia-panitia acara tersebut termasuk Fatimah dan teman-temannya mulai beres-beres aula tempat acara studi banding antar rohis tersebut.
Ketika Fatimah membereskan satu meja dan membuka kain panjang yang terlapis di meja itu.
Tiba-tiba datang Satria membantu Fatimah membersihkan meja tersebut.

"Lama yaa" Ucap Satria mendatangi Fatimah sembari membantunya.

"Yah namanya juga sendiri" Jawab Fatimah spontan melihat Satria.

"Yaudah sini aku bantuin" Saut Satria di barengi dengan Senyumannya.

Fatimah hanya menganggukkan kepalanya sambil melihat Satria dengan membalas senyuman Satria dan melanjutkan membersihkan meja tersebut.
Saat Fatimah melihat Satria ketika membuka kain panjang yang terlapis di meja itu, sekilas Fatimah mengingat kembali kejadian semalam saat Satria pulang berdua dengan Elda di satu sepeda motor. Tapi, Fatimah mencoba untuk tidak mengingat kejadian yang menurut dia tak seharusnya Fatimah lihat.

Setelah selesai membersihkan semua yang harus di bersihkan di ruang aula tersebut, Fatimah duduk menyendiri di depan aula sambil melihat handphonenya. Tiba-tiba Tika datang dan duduk di sebelah Fatimah.

"Heii Fatimah.." sapa Tika.

"Eh Tika, ape hal ni duduk di sini? hehe"

"Gapapa si, eh iyaa ada yang mau aku bilang ni sama kamu Fat".

"Bilang apa? bilang aja kalii Tik wkwk"

"Jadi gini, aku cuma mau ngelurusin masalah semalam itu.."

Fatimah yang pura-pura tidak mengetahui masalah semalam saat Satria dan Elda pulang bersama.

"Masalah apa? emang semalam ada masalah ya? kok aku gatau tik.." Jawab Fatimah dengan raut wajah seperti orang yang tidak mengetahui apa-apa.

"Haduhhh kamu jangan pura-pura ngga tau juga kali Fatt, aku tau kok kamu ituu sebenernya nahan sakit kan?"

"Nahan sakit? sakit apaan si Tikaa?"

"Gini masalah Satria pulang berdua sama Elda, Aku tau kamu nahan sakit hati gara-gara ini kan? Udah ketebak juga dari wajah kamu Fat, jangan ngeles lagii dahh"

Fatimah hanya terdiam dan tertunduk sambil menggoyang-goyangkan kakinya.

"Fat? bener kan tebakkan akuu, kamu itu lagi nahan sakit hatii, ketara banget dari wajah kamu Fat..
Yaudah deh gini, semalam Satria kenapa pulang sama Elda? karena Elda minta anterin pulang sama Satria dan juga Elda ngga ada yang jemput, kamu tau kan kalo Satria itu paling gabisa nolak kalo orang lagi minta tolong.. nahh jadi begituu, ngga ada maksud lain-lain kok Fat.. Aku cuma ngelurusin aja sih wkwk, ngejalanin amanah dari Satrianya sendiri hehe kata Dia tolong sampekin dan jelasin ke Fatimah".

"Tapi kenapa harus sama Satria?"

"Hmm aku kalo itu gatau Fat hehe
yauda jangan cemburu dongg wkwk
Santuyy kali Fat, Satria ga seperti laki-laki lain kok tenang yaa wkwk"

"Ih siapa yang cemburu? ngarang aja kamu Tikaa Tikaaa..."

"Haduhh kamu itu kalo lagi bohong nampak bangett yaa wkwk"

"hmmmm-_-"

"Yaudaa santuy aja kali Fat, Aku tau banget Satria itu gimana orangnya, jadi aman okee:)"

"Iyaa yaudaa deh iyaa iya"

"Yauda yuk masukk, udah pada beres semua kerjaan kitaa, mereka pada makan tuh, masuk yuk makann kitaa.. karena cemburu itu juga butuh tenaga loh wkwkwkwk"

"Ih apaan sih kamuu, bucin woeee bucinnn wkwkwkwk" Tertawa Fatimah lepas sambil berjalan ke aula bersama Tika.

Setelah mendengar penjelasan dari Tika hati Fatimah mulai sedikit lega, meskipun tak mendengar penjelasan dari Satria langsung.

Assalamu'alaykum..
Maaf yaa para readers, baru bisa lanjut ceritanya sekarang hehe
Nah iyaa, jangan lupa coment apa pun itu unek-unek kalian asalkan yang positif yaa hehe
Oke, jangan lupa vote!😊👍

Mengapa Aku MenjauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang