Mengapa Aku Menjauh

225 11 0
                                    

Setelah mendengar penjelasan dari Tika hati Fatimah mulai sedikit lega, meskipun tak mendengar penjelasan dari Satria langsung.

Acara sudah selesai, Fatimah dan panitia-panitia lainnya pulang ke rumah masing-masing.
Akhirnya Fatimah pulang dengan lega tanpa memikirkan kejadian yang selalu terngiang di fikirannya.

Ke esokkan harinya,
Fatimah pergi sekolah seperti biasanya dan melakukan rutinitas sehari-hari selama di sekolah.
Dengan ringan Fatimah melangkahkan kakinya berjalan kemana pun yang hendak di tuju.

"Fat, tumben girang amat hari ini?" Sapa Nisa yang memberhentikan langkah Fatimah.

"Lah kan emang tiap hari aku kayak gini kali Nis wkwk"

"Enggak, bedaaa... kamu beda dari yang biasanya, ada apa ni? cerita dong sinii wkwk"

"Cerita apaan? ngga ada apa-apa kok beneran dah, hidup itu harus di bawa bahagia kali Nis wkwk"

"Hhilliihh gaya kamu Fat Fat wkwk
semalam aja tu muka di tekuk mulu, lah sekarang udah girang aja.. herann akutu"

"Kepo amat dah jadi manusiaa wkwkwk"

"Yaelah Fat Fat-_-"

"Hehe yauda yauda maaf dah, ngga ada apa-apa kok Nis seriusann"

"Serius nih?"

"Iyaa seriussan, dua rius malah wkwk"

"Yauda deh keysipp👌"

Hubungan berjalan bik, chattingan lancar, tapi di sekolah tetap aja ga ada negur satu sama lain (heran sih yaa wkwk mereka dekat tapi ga berani negur satu sama lain😂). Begitu mulus dan lancar hubungan Fatimah dan Satria. (bukan hubungan PACARAN).

*Beberapa bulan kemudian*

Tepat pada awal bulan dan pada di tahun yang baru.
Masuk di semster dua(2), tak terasa Fatimah dan teman-temannya tinggal menghitung bulan untuk meninggalkan sekolah mereka.
Begitu juga dengan Fatimah dan Satria, hanya menghitung bulan untuk mereka bertemu.
Niat hati Fatimah, jika mereka setelah tamat sekolah ini Fatimah ingin memasang komitmen dengan Satria. (ciiailahh komitmen segala wkwk kayak yang bener ajaa dah wkwk).
Itu lah yang ada di fikiran Fatimah saat mereka sudah tidak berjumpa lagi setelah tamat sekolah nanti.

Fatimah masuk skolah di hari pertama setelah beberapa hari libur semester.
Pada jam pelajaran pertama sambil menunggu guru masuk ke kelas, Fatimah bersama teman-temannya tengah duduk sambil bercerita-cerita di depan kelasnya.
Tertawa bersama-sama.

Namun tidak dengan Fatimah, pandangan Fatimah tertuju pada satu tempat yaitu lapangan sekolah. Fatimah melihat Satria dan satu orang perempuan adik kelas, namun Fatimah tidak tau apa tujuan Satria dan adik kelas itu.

Fatimah terus melihat dari kejauhan, saat Satria berbalik arah dan berjalan kembali ke kelasnya Fatimah melihat Satria membawa buku yang bersampul putih.
Fatimah mencoba untuk tetap positive thinking, mungkin ada tujuan yang baik dari Satria meminjam buku itu.

"Fat? kamu gapapa? kok melamun gitu?" Tanya zahra sambil melihat wajah Fatimah yang tertuju ke arah lapangan sekolah.

"Ehh iyaa iyaa, gapapa kok ra" sentak Fatimah terkejut.

"Seriusan gapapa? kita dari tadi ketawa-ketawa lah kamu malah melamun Fatimahh Fatimahhh"

"iyaa beneran aku gapapa kok"

"oke lah kalo gapapa"

Fatimah dan teman-temannya masuk ke dalam kelas karena guru yang mereka tunggu telah datang dan tengah berjalan menuju kelas mereka.

*tininggggg* bel istirahat berbunyi.

Seperti biasanya, Fatimah dan teman-temannya ke musholla untuk sholat dhuha. Di perjalan menuju musholla, Fatimah menyendiri jalan di bekalang Nisa, zahra, Fitri, Mala, dan Tari.
Fatimah masih memikirkan Satria, apakah memang hanya untuk meminjam buku atau cuma untuk hal lain yang tidak Fatimah inginkan.

"Astaghfirullah... Jangan sampe terjadi ya Allah, semua yang ku takutkan jangann sampe terjadi ya Allah, gamau terulang yang kedua kalinya" Sentak batin Fatimah sambil berjalan sendiri menunduk ke arah bawah.

Setelah sampai di musholla.

"Fat, ga ambil wudhu?" Tanya Fitri.

"Deluan aja Fit, ntar aku nyusul"

"ohgitu, okeh lah.."

Fatimah duduk di atas sajadah dengan keadaan sendiri dan kembali melamun. Hati Fatimah tak tenang, seperti ada yang mengganjal di balik pertemuan Satria dan Adik kelas tadi.

Tiba-tiba datang Zahra mengganggu lamunan Fatimah.

"woii Fat, katanya mau nyusul ambil wudhu tapi ga nyusul-nyusul hmm"

"Astaghfirullah.. Yaelah Zahra ngejutinn ajaa ihh-_-" Sentak Fatimah.

"lagian, sampe kami udah siap ambil wudhu kamu ga nyusul.. yauda ambil wudhu sanaa, ntar keburu bel lagii"

"iyaa Zahraa iyaaa"

Setelah sholat dhuha, Fatimah dan teman-temannya kembali ke kelas.
Mereka melakukan rutinitas belajar mengajar setiap harinya.

Hari-hari Fatimah di lalui dengan rasa penasaran antara Satria dan Adik kelasnya.
Namun Fatimah selalu berusaha biasa saja, tetapi itu tidak berhasil membuat Fatimah tenang malah membuat Fatimah semakin penasaran.

*1 Bulan Kemudia*

Tepat di hari kamis, Fatimah mulai berfikir dan merasa minder sama dirinya sendiri.

Saat Fatimah di kamar sendirian duduk di atas tempat tidurnya sambil menatap layar handphonenya.
Fatimah ngechat salah satu temannya, yaitu Tika.

"Assalamu'alaykum Tika.."

Tanpa Fatimah menunggu lama, centang dua biru dan tulisan mengetik tertera di chat Fatimah dan Tika.

"Wa'alaykumussalam Fatimah, ada apa nih?"

"Lagi sibuk ga? mau cerita nih hehe"

"Eh enggak kok, yauda hayukk ceritaaa wkwk"

"bener ga sibuk kan?"

"iyaa bener, yauda cerita la sini"

"Apa aku mundur aja dari Satria? Tapi, mundur bukan berarti rasa ini hilang Tika.."

"Mundur? dengan alasan?"

"Gimana yaa, alasannya aku yang begini ga pantas untuk dia yang begitu Tik:)"


Assalamu'alaykum..
Nahh ini belum part terakhir yaa temen-temen hehe
masih ada satu part lagi kok:D
Tunggu aja kelanjutan Satria dan Fatimah gimana yaa h3h3
*Jangan lupa vote okayy:)
*coment yang baiq baiq yaaa gaiss hehe





Mengapa Aku MenjauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang