Mengapa Aku Menjauh

175 13 2
                                    

"Hahaha iyaa dong jelasssss...." ucap fitri tertawa.

*ke esokkan harinya

Fatimah dan teman-temannya berkumpul di rumahnya Fatimah sebelum datang ke kajian di masjid.

"Yauda ayuk kita pergi" Ucap Nisa.

"Eh tunggu bentar, Mala masih di jalan mungkin ntar lagi juga sampek" saut Fatimah.

"Loh Mala belum sampek? hmm kebinasaan ngaretttt" jawab Nisa.

"Kebiasaan kali niss bukan kebinasaan wkwkwk" jawab fatimah tertawa kecil.

"Nah iyaa itu dia makaudnya hehe"

Setelah beberapa menit Fatimah dan teman-temannya menunggu, akhirnya Mala sampai di rumah Fatimah.

"Nah ini dia manusia yang di tunggu-tunggu dari tadi" Ucap Fatimah tertawa sambil berjalan menuju ke arah Mala yang baru turun dari kendaraannya.

"Hehe iyaa maaf yaa aku telat, tadi macet soalnya" jawab Mala meminta maaf.

"iya gapapa, yauda ayuk kita pergi.. ntar keburu di mulai kajiannya" Ucap Fatimah.

"Yauda hayuk...." jawab teman-teman Fatimah serentak sambil berjalan ke arah masjid.

*sesampai di masjid

pada saat Fatimah dan teman-temannya berada di teras masjid, tiba-tiba Satria dan teman-temannya yaitu Fandi, Dimas dan Husni datang ke kajian dekat rumah Fatimah.

"Eh ada satria fat wkwk" saut ledek Zahra ke Fatimah.

"Loh mana satria?" Jawab Fatimah.

"ciaillahhhh nyariin diaaa wkwk" Tawa Zahra yang keluar dengan spontan hingga satria dan teman-temannya menoleh ke arah Zahra.

"Eh enggak nyariin yaa hmm-_-
yauda ayuk masuk aja, ntar keburu rame orang" jawab Fatimah mengalihkan pembicaraan.

"Yaudah yukk" jawab teman-temannya sambil berjalan ke dalam masjid.

Setelah kajian selesai, Fatimah dan teman-temannya keluar dari masjid dan duduk-duduk di teras masjid.
Tanpa sengaja Fatimah menoleh ke arah pintu dan ketika itu kebetulan Satria dan teman-temannya keluar dari masjid. Mata satria tertuju ke arah Fatimah dan mata Fatimah tertuju ke arah satria.

Rasa malu yang Fatimah rasakan pada saat itu. Namun, Fatimah spontan mengalihkan pandangangannya dari Satria dan langsung menundukkan pandangannya.
Tanpa sengaja ternyata Nisa melihat Fatimah yang matanya tertuju pada Satria.

"heemm hemm hemmm, mata fat mataa wkwk" Sindir Nisa tertawa kecil ke Fatimah.

"Apaan sih, mata apa sih Nisaa?" Tanya Fatimah yang pura-pura tidak tahu.

"Udah deh, jangan pura-pura ngga tau juga kali Fat wkwk"

"Ada apa sih? bagi-bagi dong, apaan sih Nis?" Saut Zahra penasaran.

"Gapapa raa, gapapa kok wkwkwk" Jawab Nisa tertawa sembari menutup mulutnya dengan jari-jari kecilnya.

"Ah kalian mah gitu, ngga mau bagi-bagi ceritaa hmm" Jawab Zahra menoleh wajahnya ke arah Nisa.

"Iya beneran gapapa raa.. yakan Fatimah, gapapa kan? wkwk" Tertawa Nisa tak kunjung berhenti melihat wajah terbengongnya Fatimah.

"Haaa.. iyaa gapapa terserah kalian aja dahhh hmm" jawab Fatimah dengan wajah terbengong.

"Yaudah ayuk pulang yuk" saut Tari.

"Loh pulang? gajadi makan kita nih?" Ucap Fitri yang sensian kalau udah bahas makanan.

"Eh iyaa lupaa, kita makan dulu baru habis itu pulang wkwk" Jawab Fatimah tertawa.

"Yeee Fitri mah soal makanan ga pernah lupaa wkwk" Mala seketika menyambung ucapan Fatimah.

"Btw kita makan apa? udah lapar juga nih soalnya, emang sengaja di setel dari rumah ngga makan wkwkwk" Ucap Nisa sambil mengekspresikan wajah lapar orang yang kelaparan.

"Ya Allah Nisaa wkwkwk terniat amat mau makan di luar haha" Saut Zahra tertawa.

"Kita makan bakso aja yukk, kayanya enak ni panas-panas makan yang pedas-pedas" Tiba-tiba Tari menyambung pembicaraan Zahra.

"haa iyaa cocok tuu, ayuk lahh gas keunnn, apalagiii wkwk" Saut Fitri ngegas tak sabar ingin makan.


Fatimah dan teman-temannya pergi ke tempat tukang bakso yang agak jauh dari rumah Fatimah.
sesampai di tempat tukang bakso, mereka memesan sesuai selera dan porsi mereka masing-masing.
Dan tiba-tiba......




Selamat membaca😊
votenya jangan lupa ya hehe
Tunggu cerita selanjutnya😊😊

Mengapa Aku MenjauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang