pt.15

5.8K 445 47
                                    


Yoooo...wkwkwkkwkwk

Mimi datang, eheheheh...maaf nde, Mimi belom ngijinin Jungkook buat ngebobol anak itik kesayangan Mimi wkwkwkwkwkwk

Langsung aja lah ya..

Metode baca, jangan lupa voment nde....

******

Jimin menatap ponselnya dengan tatapan tak bisa diartikan..

Ada sedikit kejadian yang bikin Jimin tak bisa berkata-kata. Dia mau marah, tapi untuk apa dia marah. Toh dia dapat keuntungan lebih besar

Tapi kalau enggak marah. Dia berasa ditipu gitu

Saat ini dirinya lagi sendirian loh, entah kemana sang suami. Katanya mau ijin sebentar keluar. Jeon Jungkook yang merupakan CEO perusahaan terkemuka, omong kosong kalau beneran libur tanpa bekerja. Jadi Jimin masih bisa merasa wajar kok.

Mimi flashbackin aja deh ya biar gak penasaran.

Flashback

Drrrttt...drrrtt...

Jimin menatap ponselnya dengan tatapan sedikit bingung, kenapa Taehyung menghubungi dirinya???

"Yeoboseyo...."

"Jim..."

"Eh... Hwasa eonni...ada apa???" Makin bingung dong ya...kenapa Hwasa menegang ponsel Taehyung.

"Kami mau mengakui kesalahan padamu, Jim..." Ujar Hwasa membuat Jimin semakin bingung.

"Kesalahan apa, eon...aku gak ngerti???" Jimin

"Kau ingat, saat aku dan Taehyung mengatakan kau menikah dengan Jungkook sampai lahir penerus untuk keluarga Jeon???"

"Iya...aku ingat, maafkan aku eon...aku belum bisa memenuhinya..apa aku gagal???" Tanya Jimin mengingat dirinya dan Jungkook belum melakukan apapun. Katakanlah dia terlena dengan semua yang dia dapat. Bahkan dia berusaha bagaimana caranya agar persyaratan itu ilang atau musnah atau apalah namanya yang penting tak ada lagi.

"Bukan Jim, malah kami yang mau membuat pengakuan dosa. Kemarin itu kami gak ada lagi cara agar kau menerima lamaran dari Ny. Jeon, makanya kami pakai alasan itu. Sebenarnya, Ny. Jeon memang dari awal ingin kau menjadi menantunya tanpa syarat apapun... Karena kau menolak, kami membuat jalan itu,ditambah kejadian saat pengobatan mendiang Ny. Park di berhentikan dari rumah sakit itu...anggap kami memanfaatkan kondisi itu...kami paham kalau kau   pada kami..." Ujar Hwasa membuat Jimin tak bisa berkata apa-apa lagi.

Dirinya hanya mendengarkan saja tanpa mengeluarkan suaranya.

"Jim...Jimin.. yeoboseyo..Jimin...kau masih disana kan...halooo.. Jimin..oo...Jimin..."

"Yak...sini, biar aku yang ngomong.....Jimin... Jeon Jimin..kau mendengar ku???"

"Nde... direktur Kim..aku mendengar kok.."

"Jim, kita sudah menjadi keluarga, kau memanggil istriku dengan sangat akrab, masa memanggil ku dengan sangat formal.."

"Ah...nde...direk-..emmm oppa"

"Nah itu dong, kan terdengar enak. Lalu, masalah yang dikatakan Hwasa tadi. Maafkan kami Jim...kami mohon, jangan tinggalkan Jungkook setelah kau tau alasan kami sebenarnya..plis.." ujar Taehyung

"Nde...oppa, aku tak mungkin meninggalkan keluarga yang menerimaku apa adanya, aku sendirian oppa. Dan kalian adalah keluarga ku...aku gak mungkin meninggalkan kook- ah.. Jungkook ahjjushi, oppa..." Jimin nyaris keceplosan.

signTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang