pt.21

5.3K 373 29
                                    


Yo...Mimi datang Yo...

*****

Keadaan Jimin sejak diantar pulang oleh para eomma. Masihlah gemetaran, dirinya masih lemas saat melihat dua yeoja yang disiksa habis oleh keluarga suaminya, ditambah Ju Hoon yang masih bocah terlihat sangat mengerikan.

Cklek...

Pintu terbuka dan menampilkan seseorang namja berwajah tampan memasuki apartemen dan menatap bingung.

Biasanya, sang istri cantiknya akan datang menyambut. Tapi ini nihil. Padahal saat ditanya pada sang ibu, istrinya sudah pulang sejak pukul lima sore tadi.

Tap...

Jungkook dapat melihat, sang istri yang duduk melamun disofa.

Puk...

"Jimin...."

"Kyaaaaa..."

"Jimin...Jimin...ada apa??? Kenapa Heum???" Jungkook terkejut dan langsung menghampiri Jimin. Mengecup kening Jimin beberapa kali agar Jimin tenang.

"Kookie...kau mengagetkan ku.." Jimin memukul dada Jungkook.

"Maafkan aku sayang, aku juga terkejut karena kau berteriak seperti tadi...aku takut kau kenapa-kenapa" ujar Jungkook.

Jimin terdiam mengingat kejadian yang menurutnya itu sangat mengerikan.

"Kookie...aku diajak eomma untuk melihat ..."

"Melihat??? Melihat apa???" Tanya Jungkook penasaran.

Dengan sedikit ragu, Jimin menceritakan semuanya. Membuat Jungkook membelalakkan matanya.

"Kau tau Jim, keluarga jeon dan koloninya itu sangat mengerikan jika diusik. Tapi tak ada yang tau, karena kami berusaha tak terlihat. Koloni keluarga Jeon itu sudah ada sejak lama. Bahkan saat masih jaman kerajaan dulu. Ini bukan hanya persahabatan biasa, karena sudah dibangun sejak nenek moyang.." jelas Jungkook.

"Aku sempat tak percaya dengan yang aku lihat, kookie...bahkan Ju Hoon..."

"Sayang, Ju Hoon itu cucu dari keluarga min. Dan keluarga min termasuk pemimpin dari dunia bawah. Sudah pasti darah Ju Hoon seperti keluarganya..." Jelas Jungkook lagi

Jungkook menatap Jimin lekat, dan tak lama memeluk sang istri dari samping.

"Dan kau adalah menantu kesayangan di keluarga jeon. Otomatis kau itu menjadi kesayangan koloni juga. Dan yang mengusik mu akan berhadapan dengan koloni keluarga Jeon, sayang..." Wajah Jimin terlihat memerah samar. Bukan karena menjadi kesayangan keluarga Jeon dan koloninya.

Tapi karena panggilan sayang, yang di berikan oleh Jungkook untuknya. Dirinya sangat senang tapi juga malu dan gugup.

"Em..kookie..."

"Ya sayang..."

"Duuuhh....aku gak sanggup.." ujar Jimin membuat Jungkook bingung.

"Gak sanggup apa????" Jungkook penasaran.

"Kookie memanggilku sayang, gak sanggup akutu..." Seru Jimin jujur dengan wajah memerah

Sesaat keadaan menjadi diam.

"Buahahhahahahaha.......Jimin, seriously..aku kira apaan...hahahaha"

"Eheheheheheheh...kookie kalau tertawa, makin tampan ya..."

"Ekhem..apa lagi kali ini, sayang...???"

"Enggak loh, aku serius. Aku melihat kookie tertawa saat nona Lee datang ke rumah jeon, saat kita baru pulang menjenguk eomma..." Jungkook mengingat dengan apa yang dikatakan Jimin.

signTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang