Jealous

1.5K 108 24
                                    

My love, look at me
Do you still love me?
My love, look at my eyes and tell me
A heart full of love can’t be hidden

|EXO-CBX ~ For You|


Lagi-lagi Sehun menghela nafasnya jengah melihat atasan yang sekaligus sahabatnya ini terus-terusan tersenyum seperti orang gila.

Ia tau Kai bahagia karna Jennie telah memaafkannya. Tapi sumpah demi apapun, pria ini terlihat sangat- sangat idiot dengan senyum bodohnya itu.

"Bisakah kau berhenti tersenyum. Kau terlihat menggelikan" ucap Sehun jengah.

"Terserahku lah, aku ingin tersenyum atau tidak" ucapnya sambil mengecek berkas berkas, dan jangan lupakan senyumnya yang tak pernah hilang.

"Tolong panggilkan Seokjin" perintah Kai.

Sehun mencebikkan lidahnya. Ngomong-ngomong ia sudah tidak menjadi sekertaris Kai lagi sekarang. Ia menjabat menjadi sekertaris pribadi Kai. Posisinya sebagai sekertaris perusahaan sudah digantikan oleh Seokjin.

Entahlah itu naik jabatan atau turun jabatan, Sehun tidak begitu peduli. Tapi, ternyata menjabat sebagai sekertaris Kai lebih menyebalkan dari pada menjadi sekertaris perusahaannya.

Pasalnya, ia harus mengikuti kemanapun Kai pergi, membuatkan kopi, memilihkan jas yang Kai kenakan, harus berada diruangan Kai selama Kai membutuhkannya, harus lebih tepat waktu dan yang paling menyebalkan adalah kalau disuruh memanggil Seokjin. Bukan masalah apa-apa, Jelas-jelas Kai mempunyai telpon yang bisa dihubungi ke meja Seokjin. Kenapa harus repot-repot Sehun yang keluar. Kalau begitu kan enak di Seokjin.

"Gunakanlah telpon" ucapnya sambil membaca majalah lagi.

"Lalu apa gunanya kau? Mau dipecat eoh?" ucap Kai sambil menatap kearah Sehun.

"Ishh, iya-iya.." Sehun lalu bangkit lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Kai dengan malas. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"...ohh iya, tadi kakakmu menelponku. Katanya kenapa kau tidak mengangkat telponnya?"

"Hanya malas" ucap Kai cuek.

"Katanya kau disuruh menjenguk orangtuamu"

"Kenapa? Mereka masuk rumah sakit?" ucap Kai yang masih berkutat dengan berkasnya, sama sekali tidak berminat dengan percakapan ini.

"Heh mulutmu itu..." Kai hanya mengangkat bahunya acuh.

"…Mereka ingin bertemu denganmu malam ini. Pertemuan penting katanya"

"Bilang tidak bisa. Aku ingin menghabiskan waktu dengan Taeyong dan Jennie"

"Ishh, kau sajalah" ucap Sehun kesal.

"Sehun!"panggil Kai memperingati.

Sehun menghela nafas
"Iya sajangnim" ucap Sehun dengan nada mengejek. Ia mulai membuka pintu untuk keluar dari ruangan Kai sebelum panggilan Kai menghentikan langkahnya.

"Apa lagi Kim Sajangnim" ucap Sehun dengan nada sopan yang dibuat-buat.

"Tidak usah memanggil Seokjin. Tanyakan saja padanya jadwalku siang ini, kalau ada suruh ia menghandel semuanya. Aku ingin menjemput Taeyong"

"Mentang-mentang kau atasannya enak saja kau suruh ia menghandel semuanya. Pemimpin perusahaan ini dia atau kau?"

"Kenapa jadi kau yang marah-marah. Perusahaan ini milikku, jadi semuanya terserah padaku"

Beautiful Pain [Jennie × Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang