•
Now I know that a love too deep
Brings a sad ending
My love, I’ll pray for your next love
That it won’t be like us, that it’ll be without pain
|Chanyeol & Chen ~ If we love again|
🍀🍀🍀🍀🍀
Pagi ini terasa tidak seperti pagi biasanya bagi Jennie.
Biasanya ia akan langsung bangun, mandi dan menyiapkan sarapan untuk Taeyong. Tapi sekarang entah magnet apa yang membuat tubuhnya terasa seperti menempel pada kasur empuknya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
Sebenarnya ia sudah bangun dari jam enam tadi sebab ia tidak terbiasa bangun siang. Tapi rasanya pagi ini sangat berbeda. Sangat nyaman sampai ia tidak ingin beranjak sedikitpun.
Mungkin karna kehadiran pria ini.
Pria yang saat ini sedang memeluknya hangat.Kai–nya
Dielusnya pelan dada bidang yang ada dihadapannya lalu ia lingkarkan tangannya di pinggang pria didepannya yang masih tertidur pulas sambil memeluknya.
Tubuhnya sedikit terasa mati rasa akibat terlalu lama diposisi seperti itu, tapi ia mengabaikannya. Rasanya nyaman saja jika bersama Kai.
Mungkin diantara kalian ada yang berfikir bahwa ia adalah gadis bodoh yang dengan tololnya menerima kembali pria yang sudah sangat menyakitinya.
Ya terserah kalian ingin berkata seperti apa.
Ia memang bodoh, tolol bahkan mungkin gila karna mau menerima Kai lagi.
Tapi ibunya pernah berkata dulu saat ia masih kecil.Pertahankan pria yang kau rasa tepat. Karna yang akan menjalani kehidupan itu kau. Bukan orang lain.
Ya, kata-kata itu yang sekarang menjadi prinsip hidupnya.
Dia mencintai Kai dan ia ingin mempertahankannya. Terdengar simple tapi sebenarnya tidak sesimple itu.
Kisah cintanya sudah rumit sedari awal.Entahlah akan menjadi bagaimana kedepannya. Ia hanya ingin seperti ini saja dulu.
Kai sedikit menggeliat dari tidurnya membuat Jennie terkesiap. Perlahan-lahan matanya terbuka dan bibirnya langsung merekah melihat siapa yang ada dipelukannya.
"Good morning, eomma bear!" sapa Kai sambil meregangkan otot-otot nya yang terasa kaku lalu memeluk Jennie lagi.
"Good morning too, appa bear" jawab Jennie sambil terkekeh.
Ia sudah lupa sebenarnya panggilan 'sayang' mereka berdua saat kuliah itu adalah eomma dan appa bear. Dan tentu saja yang membuat nama panggilan itu adalah Kai. Terdengar kekanak-kanakan sekali memang.
Tapi Jennie suka!
"Nyaman sekali seperti ini ya" ucap Kai sambil mengeratkan pelukannya pada Jennie.
"Jam berapa sekarang?" tanyanya.
"Jam delapan" Jawab Jennie.
Kai membulatkan matanya terkejut. Ia bahkan tidak sadar kalau sudah pagi karna tirai jendela masih tertutup dan kondisi kamar Jennie masih gelap.
"Kau sudah bangun dari tadi?" tanyanya dan Jennie mengangguk.Lalu hening.
Kai menatap Jennie lama begitupula sebaliknya. Dielusnya sayang pipi milik Jennie dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Pain [Jennie × Kai]
Fanfiction"One step in the wrong direction will cause you a thousand years of regret." .