Timeless

1.4K 113 9
                                    

I endlessly told myself
Let’s stop this now
But in the end, I can’t stop
I shouldn’t let you go

|NCT U - Timeless|



🍀🍀🍀🍀🍀





"Eomma, kenapa kita pulang lebih cepat?" terdengar suara Taeyong dari meja makan dengan pertanyaan yang terus ia tanyakan dari tadi.
"Taeyong bahkan belum makan apapun" sambungnya.
"Eomma kenapa diam saja?"
"Eomma!" panggilnya lagi.

"Eomma..." 

"Taeyong!" bentak Jennie.

Demi tuhan ia sedang sangat pusing sekarang, lalu ditambah dengan Taeyong yang terus bertanya ini itu membuat kepalanya tambah berdenyut.

Putranya itu terlihat menundukkan kepala, seolah mengerti kalau ibunya sedang dalam keadaan tidak baik sekarang. Sedangkan Jennie mulai merasa bersalah telah membentak putranya itu.

Jennie melangkahkan kakinya lalu mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan disamping Taeyong dan menggenggam tangan putranya itu.

Tangan yang dulunya masih sangat kecil, tangan yang pertama kali ia genggam saat Taeyong lahir.

"Maafkan eomma"

Ia elus kepalanya dengan penuh kasih sayang.

"Eomma sedang ada pekerjaan. Jadi kita harus pulang lebih cepat"

"Tapi, Taeyong masih ingin bermain dengan Junho hyung" ucapnya pelan tanpa melihat kearah Jennie.

"Baiklah. Kalau begitu besok kita akan kerumah Junho. Bagaimana?"

"Jinnja?" tanyanya antusias sebab sudahlama sekali ia tidak berkunjung kerumah Junho.

Jennie hanya mengganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Sungguh senang rasanya melihat seseorang yang sudah ia besarkan dengan susah payah kini tumbuh menjadi bocah kecil yang lucu.

Walaupun, dulunya tidak ada yang menerima keberadaan Taeyong.

Jennie mulai memikirkan tentang Kai. Tentang pergumulan mereka setelah sekian lama tidak bertemu. Sungguh ia merasa kembali menjadi wanita rendahan didunia.

Walau akhirnya ia harus meninggalkan pesta lebih awal untuk menghindari Kai yang terus mengejarnya.

Mengapa juga ia harus membalas ciuman itu. Dan kenapa setiap kali ia akan berhenti untuk mencintai Kai. Ia malah akan semakin tenggelam dalam cintanya. Seolah tak ada jalan keluar dari labirin itu. Dan sungguh, ia sangat merasa tertekan dengan perasaannya itu.

Mengingat Taeyong yang sudah semakin dewasa. Ia tidak mungkin selamanya sendiri.

Dan tentunya ia harus segera menikah. Tapi tidak dengan Kai!

Ia tidak mau! Tidak mau kalau harus merasakan sakit lagi.

Tapi Taeyong, juga harus mengetahui siapa ayahnya yang sebenarnya kan?

Tapi bagaimana? Bagaimana cara ia memberitahu anak kecil yang bahkan baru berumur 4 tahun.

Mudah saja memang mengatakan kalau Kai adalah ayahnya. Iya mudah.
Kalau ia dan Kai pernah menikah!

Tapi tidak!

Masalahnya adalah ia tidak pernah menikah dengan Kai.

Bagaimana kalau Taeyong merasa ia adalah hasil dari kesalahan kedua orang tuanya?

Beautiful Pain [Jennie × Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang