First and Sorry (Don't Worry)

2.2K 158 37
                                    


Chanyeol terlihat begitu antusias saat akhirnya hari yang ditunggu-tunggunya selama beberapa bulan ini, tiba.. Saking antusiasnya, dia bahkan beberapa kali telah memberikan spoiler pada para penggemarnya saat konser, dia sangat berharap agar proyeknya ini bisa berjalan sukses.

Sehun pun ikut senang melihat senyum lebar terus saja menghiasi wajah kekasih tercintanya itu akhir-akhir ini. Walau terlihat konyol dan menyebalkan, tapi Sehun bahagia.

Dengan senyum yang juga menghiasi wajahnya, Sehun menghampiri Chanyeol yang sedang berbaring tengkurap di ranjang kamarnya sambil begitu fokus menatap layar ponselnya.

" Bukankah hari ini teaser proyek studiomu akan keluar, hyung?" Tanya Sehun sambil menindih Chanyeol dari belakang dan berbaring terlentang di atas punggungnya, membuat Chanyeol mengerang karena merasa terhimpit oleh beban Sehun. Tapi dia tidak protes atau berusaha menyingkirkan kekasihnya itu.

" Iya.. Kau harus menontonnya juga yaa, jangan lupa tekan tombol like dan subscribe. Oke?" Ujar Chanyeol begitu bersemangat. Sehun terkekeh.

" Aku sudah pernah menontonnya saat kau menanyakan pendapatku waktu itu.. Jadi untuk apa aku menontonnya lagi?" Goda Sehun. Chanyeol langsung merengut.

" Kenapa kau bersikap seperti ini padaku, Oh Sehun?? Waee??" Rajuk Chanyeol membuat Sehun makin terkekeh.

Sehun berbalik dipunggung Chanyeol lalu memeluk punggung kekasihnya itu. " Badanmu besar, tato mu banyak.. Tapi kenapa kau mudah sekali merajuk, hyung?" Ledek Sehun sambil meletakkan dagunya di pundak Chanyeol. Kini Sehun tidur menindih dan memeluk Chanyeol.

" Tanpa hyung pinta, aku pasti akan menontonnya.. Bahkan berulang-ulang kali." Sehun akhirnya berhenti menggoda Chanyeol.

Chanyeol tersenyum. Chanyeol langsung meletakkan ponselnya di nakas, menggeser tubuh Sehun di punggungnya, lalu memindahkan Sehun ke sampingnya dan langsung memeluknya. Mengaitkan kaki mereka satu sama lain seperti ular piton." Terima kasih, sayang.. Kau memang yang terbaik." Gumam Chanyeol lalu mencium pipi Sehun. Sehun terkekeh.

" Tapi jangan lupa bagianku, oke?" Sehun mengusap poni Chanyeol. Berbaring menjadikan lengan Chanyeol sebagai bantal. " Tidak perlu memasukan namaku di kredit.. Tapi cukup beri fee saja, karena aku punya cukup banyak jasa sebagai pemberi ide dan penumbuh inspirasi di kepalamu itu.." Ujar Sehun sambil mengetuk pelan kening Chanyeol dengan telunjuknya.

Chanyeol menyeringai. " Kepala mana?"

" Dua-duanya." Kekeh Sehun menanggapi candaan Chanyeol, membuat Chanyeol terbahak.

" Kau benar.." Chanyeol menyetujui. " Kau memang yang terbaik." Lagi-lagi Chanyeol mencium pipi Sehun. " Sepertinya aku harus sering-sering membuat proyek."

Sehun mengerutkan keningnya. " Kenapa?"

" Agar bisa sering-sering diberi jatah olehmu, tentu saja."

Sehun langsung merotasi matanya lalu mendorong wajah Chanyeol dengan telapak tangannya. " Dasar otak selangkangan.."

Chanyeol kembali tertawa.

" Tapi aku benar-benar berterima kasih padamu, Hun." Chanyeol kali ini lebih serius. Mengambil tangan Sehun yang tadi mendorong wajahnya, lalu menggenggamnya dan menatap Sehun yang berbaring di lengannya, penuh damba. Kakinya pun semakin erat melilit kaki Sehun. " Aku tidak bohong saat kubilang kau memang yang terbaik." Chanyeol tersenyum. " Kau tidak pernah protes setiap ku bangunkan tengah malam untuk kutanyai pendapat.. Kau tidak pernah protes karena waktuku untukmu semakin berkurang.. Kau tidak pernah protes saat aku tiba-tiba menjadi pemarah atau pendiam karena terlalu pusing dengan segala urusanku.. Dan kau memang sedikit protes saat aku meminta hal yang tidak masuk diakal saat aku butuh ide atau penenang, tapi kau tetap menuruti permintaanku konyolku itu.." Chanyeol mencium tangan Sehun.

ChanHun Stories 2 (Ordinary Day)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang