" Hyung, kau mau turun disini?" Tanya Chanyeol pada MQ. MQ mengangguk." Kita bisa lanjutkan rekamannya lagi besok. Maaf ya, kita terpaksa harus menundanya.." MQ mematikan kamera dan meletakkannya ke dalam dashboard mobil Chanyeol.
" Tidak apa, hyung.. santai saja. Waktu kita masih panjang." Jawab Chanyeol sambil mengibaskan tangannya, memberi gestur 'tenang saja'.
" Ah, tapi kamera di kursi belakang masih bisa digunakan. Kau bisa melakukan rekaman sendiri kalau kau mau.. tapi konyol rasanya kau bicara sendiri." MQ terkekeh. " Sebaiknya kita lakukan besok saja lagi."
" Oke, hyung." Chanyeol mengacungkan jempolnya.
" Ya sudah. Kalau begitu sampai nanti, Chan."
Chanyeol mengangguk. " Sampai nanti, hyung."
Setelah itu MQ turun dari mobil Chanyeol. Dan Chanyeol langsung mengendarai mobilnya meninggalkan MQ. Saat di jalan, Chanyeol berniat meneruskan rekamannya sendirian. Jika memang hasilnya jelek, dia bisa menyuntingnya nanti.
Tapi dipertengahan jalan, tiba-tiba dia teringat ada seseorang yang dia rasa bisa dimintai tolong karena seingatnya, orang itu pernah mengatakan kalau dalam beberapa hari ini dia tidak punya jadwal. Chanyeol tersenyum lalu mengambil ponselnya.
Dan pada deringan ketiga panggilannya diangkat.
" Ya, hyung?"
" Sayang.. apa hari ini kau sibuk?" Tanya Chanyeol to the poin.
" Aku sedang sangat sibuk. Gara-gara hyung menelpon, gameku kehilangan jaringan internet dan kalah. Dasar pengganggu." Gerutu Sehun di seberang saluran. Chanyeol terkekeh.
" Sayang.. mau membantuku?"
" Bantu apa? Ada upahnya tidak?"
" Ya'! Masa sama kekasih sendiri minta upah.."
" Kalau gitu tidak usah minta bantuanku.." Jawab Sehun santai.
" Satu paket sushi premium?"
" Deal! Mau minta bantuan apa?"
" Nanti kuberitahu kalau sudah ketemu.. Hunie sekarang dimana? Hyung jemput.."
" Aku di dorm."
" Tunggu aku luar gedung ya?"
" Oke."
" Sampai nanti, sayang.. mmuuah.."
" Lakukan itu lagi, aku akan cari pacar baru.."
" Oke. Oke. Dasar tidak romantis."
" Menggelikan. Memangnya umurmu berapa? 'Mmuah' kakimu! Ya sudah, kututup panggilannya. Sampai nanti, caplang."
Chanyeol tertawa. Sehun benar-benar menyebalkan tapi lucu secara bersamaan, itulah yang membuat Chanyeol selalu merasa terhibur jika bersamanya.
***
Sekitar setengah jam Sehun menunggu di bagian depan gedung tempat dorm mereka berada, akhirnya mobil Chanyeol muncul. Sehun langsung memasuki mobil Chanyeol sebelum ada penggemar atau paparazi yang mengambil gambarnya.
" Mana ciuman sebagai salam perjumpaannya, hm?" Chanyeol menunjuk pipinya saat Sehun sudah duduk di sebelahnya. Dan seperti biasa, Sehun hanya cuek bebek tidak menanggapi ucapan Chanyeol.
" Ish. Dasar tidak romantis." Chanyeol kembali melajukan mobilnya.
" Mau minta bantuan apa?"
Chanyeol mengambil kamera di dashboard mobilnya, lalu menyerahkannya pada Sehun. " Jadi kameraman pribadiku ya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
ChanHun Stories 2 (Ordinary Day)
FanfictionKehidupan keseharian Sehun dan Chanyeol sebagai member EXO, setelah melalui segala rintangan untuk mendapatkan restu dari orang tua mereka. Cerita mengenai momen-momen mereka saat bersama. Alur cerita acak dan up nya ga tentu. 🤭