(2) [Revisi]

6.9K 267 1
                                    

"Keana" baru keluar dari pintu, Key sudah di panggil oleh seorang guru cantik yg bernama Bu Laras. Bu Laras jalan ke arah dengan wajah menunjukkan kelegaan.

"saya bu, ada apa ya bu? " tanya Key sewaktu Bu Laras sudah berdiri di depan Key. "Ibu mau minta tolong sama kamu " dengan wajah panik nya "Monica tadi kepeleset di kamar mandi dan kaki nya keseleo. Sekarang dia nggk bisa tampil. Ibu tau kamu pinter dance dari kecil. Ibu boleh minta bantuan kamu kan?" sambung Bu Laras dengan wajah memohon. Key menjadi tak tega.

Key memiliki beberapa sanggar tari dibeberapa tempat. Dan anak Bu Laras adalah salah satu murid yg belajar di sanggar milik Key. Bu Laras selalu mengantarkan anak nya ke salah satu sanggar tari yg Key punya.

Kadang Key suka membantu mengajar disanggar yg dirinya kunjungi. Dan Bu Laras tanpa sepengetahuan Key pernah melihat Key menari dengan begitu lincah. Wajar saja, dari kecil Key juga sudah menjadi murid disanggar. Karna itu lah dirinya berniat membuka sanggar. Jadi ya wajar saja Bu Laras tau kemampuan Key ini.

"Tapi bu, apa nggk ada orang lain?" tanya Key. "sebenarnya kami punya cadangan. Tapi dia lama nangkap dengan gerakan baru. Saya yakin kamu cepat tangkap, jadi mohon bantu kami ya Key" pinta Bu Laras lagi dengan begitu memohon.

"Baik lh bu, kapan mereka tampil?"tanya Key lembut. Seutas senyuman terbit menggantikan wajah panik tadi. "Satu jam lagi, sekarang kamu bisa ganti kostum dan latihan dlu" titah Bu Laras dengan tersenyum. "ayo kita keruang tari" ajak Bu Laras menggandeng tangan Key. Kita jalan ke ruang tari yg nggk jauh dari ruang musik.

Setengah jam Key latihan, Key sudah sudah mampu menghapal gerakan. Key pamit sebentar ke Bu Laras karn mau nemuin Ayesha yg Key yakin masih di taman belakang.

Key diberi waktu 15 menit. Key keluar dari ruang tari dengan tergesa-gesa. Sedari latihan tadi kepala Key sudah terasa nyut-nyutan dan perut Key begitu nyeri bange. Key yakin maag nya sudah kambuh karna belum ada makan dari pagi.

"Gue tau kalau lo marah sama gue" ucap Key begitu tiba di belakang kursi taman yg di duduki dengan Ayesha. Ayesha nggk ngejawab ucapan Key. Ayesha tipe orang yg kalau udah marah bisa bisu dadakan.

"Tapi lo harus ingat kalau gue bukan tipe temen yg suka ngambil hak temen nya. Apa lagi yg bisa ngerusak kebahagiaan nya" Key menjeda perkataan nya. Menarik nafas perlahan. "gue harap lo sadar itu" sambung Key sambil menepuk bahu Ayesha dan bergegas kembali ke ruang tari karna bentar lagi anak tari akan tampil.

Kini Key dan anak Tari udah berada di panggung. Setelah memberi salam pembuka, mereka langsung mengambil tempat masing-masing dan memulai tarian. Penampilan mereka berjalan dengan lancar. Waktu tampil Key mendengar

"Daddy liat Mommy nari dad... " itu suara teriakan tu anak om om, udah ketebak.

Kepala Key seqmakin nyut-nyuta. Mana Monica itu yg paling banyak gerakan nya. Bisa dibilang monita adalah ratu tarinya. Selesai gerakan terakhir penglihatan Key sudah semakin mengabur.

Selesai juga akhir nya. Mereka semua memberi salam penutup. Waktu udah balik badan mau turun panggung, Key sudah nggk sanggup lagi buat nahan sakit di kepala dan perut nya.

Brukk...

"KEY...."

"KEANA...."

"MOMMY......"

Suara terakhir yg Key dengar sebelum kegelapan menghampiri.


-----------------

Disisi lain, sudah hampir 1 jam seorang gadis tak beranjak pergi dari taman belakang. Dia masih diam seribu bahasa memikirkan semua nya yg terjadi hari ini. Dan Kata-kata Keana tadi masih terus berputar di kepalanya. Ya, gadis itu adalah Ayesha.

PROMISE {PINDAH KE HINOVEL}√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang