2 |Bertemu Kembali

259 56 26
                                    

Assalamualaikum gaes
.
.
.
.
.

Farah terbangun dari tidurnya, dia bernafas legah karena tadi hanyalah sebuah mimpi. Farah tidak mengerti kenapa dia bisa bermpi seperti itu. Farah kembali bermimpi tentang masa lalunya, masa dimana dia memendam perasaan itu sendirian.

Jujur dia memang belum bisa lepas dari perasaan laki laki yang selama ini dia hindari. Sengaja pergi jauh agar tidak bertemu denganya.

Disinilah Farah dinegeri orang dikota orang, Prancis negara itu tidak asing lagi ditelingan semuanya.

Farah disini selain melanjutkan kuliahnya dia juga bekerja dengan membuka sebuah toko bunga.

Farah meninggalkan semuanya di Indonesia, bunda, ayah, abang dan sahabatnya. Hanya satu yang tidak dia tinggalkan, yaitu perasaanya pada Arvan Farah membawa persaann itu ikut bersamanya.

Meskipun sudah berulang kali Farah melupakan hal itu, namun Farah kalah dia masih mencintai laki laki itu.

Farah banyak berubah, semua yang ada pada Farah dulu kini telah hilang tergantikan dengan sosok farah yang sekarang.

Tidak ada yang mengetahui kecuali sahabatnya jika Farah yang sekarang sangatlah berbeda dengan Farah yang dulu.

"assalamualaikum farah, aku mau mengambil pesananku kemarin" kata gadis itu. Farah pun tersenyum dan memberikan satu bouqet mawar merah yang indah dan segar.

"terimakasih jangan lupa mampir ya!!" ucap Farah. Tidak banyak orang yang menatap Farah takut dengan wajahnya yang setengah tertutup.

Farah hanya punya beberapa teman di sini, sebagian pun kebanyakan dari Indonesia. Tidak ada teman yang benar-benar dekat dengan dirinya.

Hari menunjukan pukul 12 siang dengan cuaca yang dingin seperti ini membuat Farah menutup tokonya lebih cepat.

Setelah beres dengan tokonya Farah langsung pulang ke apartemenya, beruntung karena hari ini dia tidak memiliki jadwal kuliah.

. . . .

Diapartemenya tidak banyak yang Farah lakukan kalo tidak bersih-bersih paling menonton siaran televisi. Setelah terdiam dalam duduknya Farah berpikir untuk menelpon salah satu temanya yang ada di Indonesia.

"assalamualaikum" salam Farah. Terdengar suara benda jatuh disana.

"waalaikumsallam, apa kabar far?" jawab orang itu.

"alhamdulillah baik yas, lo sama yang lain gimana kabarnya?" tanya Farah. Saat ini Farah sedanng menlpon dengan Yasha.

"baik juga oh iya gimana disana enak gak?" tanya Yasha. "alhamdulillah enak sih" jawab Farah.

"Far!!gawat ada berita baru, kalo arvan dan istrinya bakal ke perancis" ucap yasha panik.

Farah terdiam mencerna kata kata yasha. Istri apakah benar Arvan sudah menikah dengan Afifa, jangan tanya bagaimana persaaan Farah sekarang.

"opsss sorry far, gue bakal jelasin" ucap Yasha dari seberang sana.

"8 bulan lo ke paris tiba tiba Arvan nyebar undagan kalo dia bakal nikah sama Afifa, dan disitu gue ragu mau kasih tau atau gak" ucap Yasha.

"udah aku gak apa apa kok Yasha, oh ya soal dia mau ke perancis itu beneran?" tanya Farah. "iya Farah ini barusan Arvan bilang ke grup" jawab Yasha.

"ok makasih infonya berarti gue harus siapin mental jikalau bertemu dia kalo gitu wassalamualaikum" pamit Farah. "waalaikumsallam" jawab Yasha.

Sambungan terputus Farah memegang dadanya yang begitu sesak dan begitu sakit. Sudah lama Farah tidak merasakan sesak separah ini.

Hanya itu yang Farah dapatkan setiap mendengar berita tentang Arvan dan Afifa, Farah sudah bosan harus menangis.

"yaallah kenapa harus sesakit ini sih" gumam Farah. Wanita itu benar benar rapuh saat ini, terhitung sudah berapa lama dia menyimpan rasa itu.

Farah menggerutui dirinya sendiri kenapa dia kembali merasakan perasaan seperti ini. Tiba tiba suara bel berbunyi.

"assalamualaikum"

"waalaikumsallam, iya sebentar" jawab Farah.

Farah pun membuka pintu dan terlihat disana sosok yang tegas juga beribawa sembari membawa tote bag kecil.

"Zafran ada apa?" tanya Farah. Jarak keduanya agak jauh, dengan kepala Farah yang tertunduk.

"aku mau kasih ini, titipan ibuku untuk kamu" jawab Zafran dingin. Ya Farah tahu Zafran dia anak tentangga disbelahnya.

Zafran satu universitas dengan dirinya, dia dikenal dengan orang yang dingin dan cuek jadi bukan hal biasa jika cowok seperti Zafran dikagumi banyak kaun perempuan.

"terimakasih ya, salam untuk ibumu" jawab Farah.

Zafran pun pamit dan kembali masuk kedalam apartemen miliknya. Penasaran dengan isi tote bag itu, Farah pun membukanya.

Yang pertama ibu Zafran memberikan beberapa cemilan, dan satu lagi ibu zafran memberikan makanan favorit Farah disini yaitu nyeri ao chocolat. Roti khas Perancis yang Farah pikir sangat enak.

Dengan sangat senang Farah menakan beberapa bagian kue tersebut, dan dengan sangat tepat suara adzan ashar dari handponenya berbunyi membuat Farah menunda aktivitas memakan kuenya

Farah sangat beruntung karena disekitar apartemenya kebanyakan mayoritasnya adalah muslim.

. . . .

Pagi ini Farah akan kembali menjadi mahasiswa di universite de strasbourg. Farah mengambil fakultas kedokteran, ntah apa yang ada dipikiran Farah mengambil bagian itu.

Dari apartemen menuju tempat dia kuliah pun terbilang dekat, dengan berjalan kaki dia bisa sampai dengan cepat apa lagi dengan menggunakan bus.

Awalnya semua orang mentap Farah aneh dengan sebagian wajahnya tertutup oleh sehelai niqab namun lama kelamaan setelah mengetahui Farah lebih jauh semuanya terbilang biasa.

Farah hanya duduk diam disana sembari menunggu dosennya masuk, beberapa siswa sudah masuk termasuk Zafran. Disinilah awal keduanya bertemu.

Farah sedang membuka laman instagramnya, dan saat itu Farah terkejut melihat sebuah postingan Arvan yang berada disekitar paris tepatnya disekitar universitas dirinya.

Nafas Farah menjadi menggebu-gebu, namun dengan cepat Farah menetralisirkan perasaanya.

Zafran melihat Farah dengan aneh, ada apa dengan wanita itu.
Tidak butuh waktu yang lama dosen pun masuk, dan selama dosen menjelaskan pikiran Farah melayang apa yang akan terjadi selanjutnya.

. . . .

Zafran berjalan lebih dulu didepanya dengan Farah yang tidak jauh dibelakangnya. Zafran bilang pada Farah, bahwa dia akan membantu Farah ditoko bunga miliknya. Sempat menolak namun Zafran tetap bersihkukuh untuk membantu.

Saat keluar dari universitas tepat pula didepan Zafran seorang laki laki diikuti wanita disampingnya tersenyum pada Zafran, dan disitulah Farah mulai merasakan sesak lagi.

"heii bro apa kabar lu" ucap Zafran hangat. Baru kali ini farah melihat Zafran seperti itu.

"alhamdulillah baik, kenalin ini istri gue Afifa" jawab Arvan. "siapa dibelakang lo?" tanya Arvan.

"oh ini temen gue" jawab Zafran. Farah pun hanya diam tidak ingin menjawab. "zafran aku permisi" ucap Farah.

Farah pergi meninggalkan ketiga orang itu, tidak baik pikirnya berada di tengah tengah situ. Apa lagi fakta baru bahwa Arvan adalah teman Zafran yang membuat kepala Farah semakin sakit.

______________________

Vote ya🕊
Tunggu part selanjutnya🖤
-Rein-🌧

Air Mata FarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang