15th of April

230 28 6
                                    

Hikari dan Takeru sudah bersahabat begitu lama, saking lamanya kini mereka juga sudah punya tanggal tertentu setiap bulannya untuk pergi berdua. Semua kakaknya sudah pada tahu itu, kadang Tai Chi dan Yamato bertanya-tanya apa sebenarnya mereka hanya sahabat?

Hikari menandai tanggal 15 setiap bulannya. Walaupun tanggalnya tidak kena weekend, mereka berjalan-jalan sebentar ke laut depan sekolah mereka, atau mengendap lama di perpustakaan bersama sampai malam, bahkan kadang bisa saja langsung lari ke rumah Iori untuk membuat Ohagi dan Kanpyomaki bersama ibu Iori bisa jadi menumpang makan malam di rumah Yagami atau Takaishi, saking dekatnya!

Pokoknya waktu itu mereka hanya berdua. Iori dan Miyako sudah hafal betul kelakuan sekawan ini, sayangnya Daisuke tidak tahu. Daisuke yang kelewat bucin pada Hikari(?)nya tapi no action. Lebih tepatnya Daisuke sudah pasrah, dan menenggelamkan dirinya pada sepak bola.

Hari ini tanggal 15 di bulan April, karena rencananya mereka akan melakukan hanami. Sakura sedang bermekaran dan tentu saja mereka tak bisa melewatkan hanami begitu saja.

Berawal dari mereka berdua yang mengajak kakak-kakakknya untuk hanami tapi sayangnya yang Hikari dan Takeru dapat hanyalah penolakan Tai Chi mau beginilah, Yamato ada perlu begitulah. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk hanami di hari pergi berdua itu.

"Takeru-kun, setelah hanami kita makan es krim chocolate parfait yuk!" Ajak Hikari sambil menggenggam brosur yang didapatnya saat menuju perjalanan ke Odaiba Park.

"Hikari-chan, kenapa nggak sekarang aja kita belinya, jadi kita hanami-an sambil makan es krim. Ntar aku yang beli deh kamu siapin lapak aja di Odiaba Park. Biar nanti kita bisa langsung pulang atau ketempat lainnya juga kan?" Ide Takeru membuat Hikari melihat Takeru dengan berseri-seri.

"Ide bagus! Ikou~" Takeru hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Hikari-nya yang tidak berubah.

"Lho, kalian kok masih disini?" Tanya Tai Chi yang sudah rapi juga hendak keluar rumah. Mereka masih berada di genkan rumah Yagami asal kalian tahu.

"Onii-chan mau kemana?" Hikari menyelidik kakaknya.

"Aku mau pergi dulu." Jawab Tai Chi singkat.

"Hee~ mau ketemu cewek ya?" Goda Hikari pada kakaknya.

"Iya, mau ketemu Meiko." Jawab Tai Chi santai.

"Oh..." Hikari dan Takeru berbarengan.

Tai Chi mulai duduk di genkan untuk memakai sepatunya.
1

Tai Chi beranjak mengambil jaket ridernya di gantungan dekat tempat penyimpanan payung.
2

Tai Chi mengambil kunci motor diatas rak sepatu kayu
3

"HAH? MEIKO MANA?" tanya Hikari histeris sesaat sadar akan seseorang yang diingatnya dimasa lalu.

"APAKAH DIA MEIKO MOCHIZUKI-SAN?" tanya Takeru lagi menambahkan.

"Iya, itu kalian tahu... sudah ya kalian jangan pulang malem-malem. Jaa-" Tai Chi mengusak lembut kepala Hikari dan Takeru sembari meninggalkan mereka berdua.

Tinggallah Hikari dan Takeru yang saling tatap-tatapan bingung.

***

Ditengah perjalanan mereka menuju Odaiba Park, mereka masih membahas Tai Chi dengan Meiko.

"Apakah akhirnya mereka bersama, Takeru-kun?" Tanya Hikari penasaran, mereka sudah hampir sampai didepan Odaiba Park.

"Berarti Mochizuki-san ada disini? Di Odaiba?" Takeru juga tak kalah penasarannya dengan Hikari.

"Pokoknya onii-chan berhutang penjelasan padaku!" Ucap Hikari, mengakhiri pembahasan itu.

"Jangan lupa spill aku Hikari-chan!" Hikari tertawa dan meng-OK-an permintaan Takeru.

Drrrrtttt Drrrrtttt

"Eh, Takeru-kun! Smartphone-mu bergetar tuh... nggak kamu angkat?" Hikari menyadari perubahan ekspresi langsung Takeru ketika membahas nomor kontak yang menghubunginya.

"Nanti saja, urusan sama dia lagi ribet." Ujar Takeru lirih.

"Kau ada masalah?" Hikari bertanya khawatir.

"Iie, nandemonai..."

"Ayolah Takeru-kun, cerita saja..." desak Hikari. Masih tidak mendapatkan jawaban dan tatapan Takeru makin menerawang ke depan. Masih menunggu jawaban Takeru, tanpa sadar Hikari terus memperhatikan bahu dan punggung Takeru yang sedang berjalan didepannya.

"Takeru-kun udah tinggi banget ya, dewasa lagi..." pikir Hikari, tapi rupanya Takeru mendengarnya Hikari agak tersentak ketika Takeru berbalik kearahnya dan mendekatkan wajahnya pada gadis itu.

"Kau sendiri tidak pernah berubah... dan kau tahu? Aku menyukaimu yang seperti itu, kau yang apa adanya..." pemuda itu mencolek hidung si cahaya dan langsung melanjutkan lagi perjalanannya.

"Dasar penggoda wanita!" Ejek Hikari sambil menyisikan dirinya untuk berjalan disamping Takeru.

"Ey, apa kau baper?" Takeru menyikut kecil Hikari.

"Tidak dong~" jawab Hikari mantap, membuat tawa mereka berdua pecah hingga tanpa sadar mereka sampai di Odaiba Park.

***

Makan bekal yang dibawa masing-masing sudah.

Es krim chocolate parfait sudah.

Hanami juga sudah.

Mereka memutuskan untuk duduk-duduk sebentar dikursi taman, meluruskan syaraf kaki mereka yang daritadi sudah tertekuk ketika lesehan dibawah pohon sakura tadi.

"Ne, Takeru-kun aku mau minta foto hari ini yang ada diponselmu dong..." ucapan Hikari terpotong ketika melihat Takeru tengah tertidur.

Dia kelelahan... belum lagi dengan panggilan-panggilan yang banyak nggak dia angkat itu. Sebenarnya Hikari sendiri kebingungan, apa yang sebenarnya terjadi pada Takeru?

Akhirnya Hikari menelan sementara rasa penasarannya sendiri dan memutuskan untuk membaca novelnya yang belum beres sebentar...

Tak lama kemudian, kini kedua insan itu tertidur di kursi taman, begitu damai seolah-olah jika mereka sedang tak mengkhawatirkan apapun.

Posisinya Hikari bersandar pada bahu Takeru. Yakinlah esok harinya mereka bakalan demam atau meriang gara-gara masuk angin.

***

TBC

Light & Hope - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang