Calling You

212 21 4
                                    

Yamato dan Takeru masih membisu di ruang tamu rumah Tai Chi. Sora dan Mimi sudah datang untuk membantu Tai Chi mengurus Hikari yang keadaannya sangat tidak baik.

"Maksudmu apa, mengatakan padanya kalau ia kembali ke laut?" tanya Tai Chi serius.

"Tai Chi-san apa kau benar-benar tak tahu apa yang sering terjadi pada Hikari-chan kalau ia sedang tak stabil seperti ini?" tanya Takeru heran.

"Aku tahu soal itu, aku tak bertanya soal apa yang terjadi. Pasti ada sesuatu yang terjadi, yang aku tak tahu adalah pernyataanmu soal 'Hikari pergi ke laut.'" ujar Tai Chi tegas.

Takeru terdiam, ia bingung harus menceritakan seberapa detail pada Tai Chi. Ia takut mungkin Tai Chi memang baru mengetahui hal ini.

Mungkin ini adalah hal yang Hikari sembunyikan dari kakaknya, tak ingin membuatnya khawatir.

Mungkin saja memang ketika Hikari waktu itu menghilang ketika mereka SD, adalah hari pertama Hikari melihat dunia itu. Begitu juga Takeru ketika menyelamatkannya.

Yang kedua kalinya terjadi pada Ken dan Hikari, hanya Takeru, Miyako, Daisuke dan Iori saja yang tahu teleportasi mengerikan itu.

"Takeru!?" bentakan Yamato, cukup membuyarkan lamunan Takeru.

"Baiklah, aku akan menceritakan semuanya..."

***

Hikari yang hendak pergi lebih jauh dari tempat itu, merasa menabrak sebuah kaca. Ia tak bisa pergi lebih jauh dari tempat ia datang tadi.

Pemandangan yang ia lihat terlihat kabur, bergantian antara melihat isi kamarnya atau melihat laut kegelapan ini. Ia tak mengerti apa yang terjadi, sesaat tadi ia seperti tak merasa ada masalah jika ia menghilang saja dari kamarnya.

Seakan telah tersadar sekarang, ia tak ingin ada dilaut itu lagi, apakah Dagomon masih mengharapkan ia menjadi Tuhan mereka? Menjadi istri salah satu dari mereka? Hikari mulai menangis hanya karena mengingat ingatan ketika ia kecil ketika sebelumnya bertengkar dengan Takeru.

Tailmon...

Takeru-kun!

***

Di kamar Hikari, Sora dan Mimi yang baru selesai mengurus Hikari hanya terdiam menatap wajah Hikari, padahal matanya terbuka namun terlihat begitu kosong seolah jiwanya tak berada ditubuhnya sendiri. Ditambah lagi, tubuhnya yang seolah akan menghilang sewaktu-waktu jika tidak terus diperhatikan.

Seperti TV rusak yang salurannya tak mendapati sinyal untuk dipertontonkan.

"Badannya sangat panas..." Mimi mengambil thermometer dari mulut Hikari karena benda kecil itu sudah membunyikan tanda bahwa suhu sudah terdeteksi.

Sora menaruh handuk dengan air dingin lagi di kening Hikari, menatap wajah Hikari yang memerah karena demam. Bahkan rambutnya pun belum kering, menyembuhkan demam Hikari saat ini sepertinya tidak akan mudah.

"Sebenarnya... apa yang dilihat Hikari-chan ya, Mimi-chan...?" tanya Sora lirih. Mimi yang sudah berkaca-kaca hanya menggelengkan kepalanya karena tak ingin melihat kearah pandangannya Hikari, pada dasarnya Mimi adalah anak yang tak tegaan.

"Hikari!" suara Tailmon menggema di kamar Hikari, yang membuat Sora dan Mimi kaget. Rupanya itu suara dari digivice yang ada ditas Hikari.

Light & Hope - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang