Seek a Light

170 12 29
                                    

Beberapa hari yang lalu adalah hari yang luar biasa. Takeru dan Hikari sudah tidak berpartner dengan digimon mereka lagi, Seraphimon dan Ophanimon sudah dibangkitkan menjadi penjaga dunia digital. Takeru sudah jarang bertemu dengan Hikari sekalipun ia ingin, ia merasa sudah berakhir dengan Ruki yang posessed oleh Lucemon. Sekalipun Ruki tak dirasuki, ia tetap tak ingin Takeru dekat dengan Hikari dan itu membuatnya muak.

Ia tidak bisa hidup tanpa menjaga Hikari pikirannya tak bisa berhenti memikirkan dan mengkhawatirkan gadis itu.

Ketika ia mengingat hari itu, dimana ia bisa memeluk Hikari, menggenggam tangannya, bahkan... Ia memegang kepala dengan kedua tangannya jika mengingat kejadian dimana Takeru mencium bibir Hikari. Setelah pulang dari sana bahkan ia sudah diinterogasi dan diceramahi oleh Tai Chi dan Yamato karena hal ITU. Ya, ia menggila. Kini ia sadar betul perasaannya pada Hikari.

Semester terakhir pun telah berlalu, sekarang mereka kelas tiga. Takeru, Hikari dan Daisuke semua terpencar di kelas berbeda. Ia jarang melihat Hikari di sekolah, bahkan ketika ia sengaja mencari di kelasnya atau di spot favorit di perpustakaan sekolahnya ia tak bisa menemukan Hikari. Setelah percobaan kesekian kalinya, Takeru sore ini datang lagi ke rumah Yagami. Kali ini Takeru disambut oleh ibunya Hikari, ia menunggu di ruang tamu karena Hikari belum pulang.

"Hikari-chan sekarang suka pulang jam berapa ya?" tanya Takeru sopan.

"Sekarang Hikari suka pulang agak sore dan melakukan banyak hal, memangnya kalian tak bertemu di sekolah?" tanya ibunya tak tahu apa yang terjadi. Takeru hanya menggelengkan kepalanya, mungkin sepertinya ia berpikir kalau mereka berdua sedang bertengkar.

"Tadaima..." suara Tai Chi dan Hikari memasuki rumah, membuat Takeru terkesiap.

"Ojamashimasu, Takeru kau disini?" ternyata Yamato juga sudah mengekori dibelakang Tai Chi dan Hikari.

Hikari bertemu tatap dengan Takeru sekilas, ia merasa salah tingkah memutuskan untuk langsung mengurus dapur.

"Hikari, Takeru datang lho mencarimu..." ibunya Hikari menghampiri gadis kecilnya yang seolah tak mendengar ucapannya.

Tai Chi dan Yamato juga sudah duduk diruang tamu, Tai Chi melempar kaleng cola dari kulkas pada Takeru dan Yamato.

"Kau mencari Hikari?" tanya Tai Chi ringan.

"Tidak biasanya kami pisah kelas, jadi aku..." jawab Takeru terputus karena Tai Chi tersenyum dan menganggukan kepalanya mengerti. Yamato hanya terdiam menyesap cola nya.

"Hikari, sepertinya kau lupa membeli kudapan ya?" tanya okaa-san.

"Tapi dicatatanmu tak ada tulisan itu, okaa-san..." ujar Hikari mengecek kembali tulisan-tulisan itu.

"Sudahlah, aku pergi saja untuk membeli yang kurang itu..." Ibunya Hikari membuka celemeknya dan memberikannya pada Hikari.

"Okaa-san!" suara Hikari meninggi.

"Kalian, santai-santai disini ya aku tinggal belanja dulu!" Tai Chi melihat kedipan mata ibunya yang jahil, mengerti.

"Ki wo tsukete!" Tai Chi bersikap senormal mungkin.

"Ayo Tai Chi kita pergi juga, bukannya kau tadi mengajakku melihat album terbarunya SID?" tanya Yamato mengedipkan sebelah matanya juga.

"Kau benar! Tadi kita lupa mampir ya, kenapa nggak ngingetin daritadi sih!?" tanya Tai Chi drama.

"Gomen na!" Yamato bergegas kembali memakai jaket kulitnya.

"Kalian pergi juga? Pulanglah sebelum makan malam ya!" Hikari memperingatkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Light & Hope - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang