.
Seungwoo sudah menunggu Kedatangan seungyoun selama setengah jam, tidak sabar melihat kesayangannya yang sudah selama seminggu ini pergi meninggalkan dia dan dongpyo..
seungyoun dengan menarik koper hitamnya berjalan dari arah pintu keluar, seungwoo mengayunkan tangannya memberi tanda keberadaannya kepada seungyoun yang kemudian di balas senyuman oleh seungyoun dari kejauhan
dirinya terlihat sangat tampan dan lucu dengan setelan sederhana, dengan baret yang menghiasi rambutnya yang sedikit panjang...
namun ada objek lain yang membuat seungwoo mengalihkan pandangannya dari paras tampan seungyoun.. seorang wanita dengan tinggi sekitar 160cm an berjalan tidak jauh di belakang seungyoun, seperti yang terlihat interaksi antara keduanya bisa di bilang cukup dekat
seungyoun sesekali menoleh dan akan berhenti sembari menunggu perempuan itu sampai di dekatnya
"jangan mainan hp terus ih!" seungyoun merengut sebal sebab perempuan itu terus menatap layan ponselnya membuat keduanya tidak kunjung sampai ke arah seungwoo
"apasih ko! bentar dong aku ngasih kabar ke mamah dulu kan"
"nanti pas udah sampe apartemen kan bisa" interupsinya sembari merayah ponsel perempuan itu
sedikit berjalan cepat ke arah seungwoo yang terkejut karena perempuan itu memang benar benar datang dengan seungyoun
"siapa dia youn?" karena setau seungwoo, seungyoun tidak memiliki saudara, kalau perempuan ini tadi samar seungwoo dengar memanggil seungyoun koko..
"Choi Yena" perempuan itu memperkenalkan diri, tangannya terulur ke arah seungwoo yang masih menatap keduanya tajam
sedikit takut sebenarnya bagi yena, namun sepertinya pria di hadapannya ini memang sedang sedikit salah faham
"kak Seungwoo, Aku sepupu Koko" ulangnya karena merasa tak di respon oleh seungwoo, uluran tangan itu akhirnya dibalas, sedikit di goyangkan oleh yena yang kemudian di lepas beberapa saat setelah seungwoo ikut tersenyum
"aku akan bekerja di toko kue koko, jadi aku kemari" ungkapnya lagi..
seungwoo meraih seungyoun kedalam dekapannya, kemudian mengecup pelan puncak kepalanya
"kangen" yang lebih muda berucap pelan di dada seungwoo
"ekhem" yena berdehem sembari mengalihkan pandangan ke lain arah
seungwoo meringis kemudian mengajak keduanya menuju mobil..
.
seungwoo duduk di ruang tengah apartemen seungyoun, dengan yena yang ada di sofa sisi kiri sofa yang ia duduki
"kakak sering main kesini ya?" tanya yena
seungwoo menggeleng, karena ini baru kali ketiga seungwoo kemari, selebihnya karena memang seugwoo lebih suka seungyoun tidur di rumahnya
"diminum woo" seungyoun memberi secangkir teh hangat di depan seungwoo kemudian susu di hadapan yena
"jadi dongpyo di rumah yohan dari hari jumat lalu?" tanya seungyoun kemudian diangguki seungwoo
"dongpyo siapa ko?" tanya yena
"anakku" jawabnya sekenanya
"koko?!" yena hampir saja tersedak susu yang tengah di sesapnya.. ia meletakkan ponselnya serampangan kemudian menatap seungyoun dalam
"koko becanda kan?" seungyoun menggeleng.. yena terkejut, namun dia bukan satu satunya yang terkejut, seungwoo juga nampak membulatkan matanya tak percaya melihat ke arah seungyoun
"ini suamiku yena, jadi jelas kalau anak dari suamiku juga anakku bukan?" ungkap seungyoun yang jelas membuat seungwoo tambah kalang kabut kebingungan
"kapan koko menikah?" tanya yena panik
"soon" jawabnya sekenanya, yena tambah dibuat menganga dengan jawaban seungyoun
"ajaib!" sarkasnya kemudian menyesap susunya kembali
seungwoo menarik seungyoun menuju kamarnya, ada sesuatu yang harus di luruskan bukan?
didudukkannya seungyoun di ranjang dan seungwoo bersimpuh di hadapannya, kedua tangannya menggenggam tangan seungyoun, netranya menatap netra seungyoun penuh puja, dilihatnya seungyoun tersenyum kelewat manis
"apa maksudmu youn?"
"apa yang kau tangkap dari kalimatku woo?"
"aku tidak mengerti youn, jangan permainkan aku seperti ini" seungyoun tersenyum lalu membantu pria di hadapannya untuk bangkit, kemudian di peluknya erat, disandarkan kepalanya pada bahu yang lebih tua
"aku sayang kamu woo, aku sayang kamu, aku sayang dongpyo juga" katanya masih memelukk seungwoo erat
seungwoo membalas pelukan seungyoun tak kalah erat, menghilangkan semua jarak yang memisahkan keduanya..
"youn kamu yakin kan? kamu gak lagi bercanda kan?" dapat seungwoo rasakan seungyoun menggeleng pelan
"aku bener bener yakin woo, aku yakin.. sepuluh tahun cukup buat aku percaya kalau kamu adalah orang yang tepat buat aku"
"pahit manis sebuah kisah yang kemarin sempet kita rasakan sendiri sendiri, ayo mulai sekarang kita bentuk kepercayaan yang baru"
"tanpa ada wanita atau pria lain di antara kita.. aku sudah cukup dengan punya kamu sama dongpyo, bimbing aku woo.. bawa aku ke dunia dimana dulu pernah kamu janjikan ke aku" dapat seungyoun rasakan kekasihnya menangis, bahunya bergetar dan pelukan di pinggangnya mengerat
seungwoo mengelus surai belakang Seungyoun lembut
"i love you more than anithing youn, for God's sake youn, 10 years is enough for me to suffer without you .. don't go again, I love you so much"
keduanya saling menarik diri mundur, menatap netra satu sama lain, dalam, guratan cinta dan ketulusan terpancar di sana
Pelan seungwoo mendekatkan wajahnya kearah seungyoun yang reflek menutup matanya, ciuman itu mendarat dengan sangat lembut, tanpa pagutan yang tergesa dan lumatan serampangan
Cukup sebuah ciuman ketulusan namun cukup memabukkan...rumah adalah tempat setiap orang yang pergi untuk kembali, seungwoo adalah rumah untuk seungyoun..
sejauh apa dan seberat apa penderitaan yang seungyoun rasakan, ia tahu obat yang dapat menyembuhkan hanyalah seungwoo.. sepuluh tahun dengan kekosongan yang entah tak dapat ia artikan.. hari ini dia tahu perasaannya tak berubah barang sedikitpun..
hanya untuk Seungwoo, untuk Han Seungwoo..
FIN-
-Stella-
Terimakasih buat kalian yang udah mau baca cerita ini sampe selesai :((
aku ga jago bikin ending, aku gajago bikin tulisan jadi bagus, aku cuma nulis apa yang ada di pikiran aku doang..
oiya..
aku bakal publis cerita baru lagi setelah ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
To Deep - Ryeonseung
Ficción General- dom! HSW - 18+ - Ryeonseung - Yuyo - Gyullem - Weishin a story by - Stella -