-Cinta itu panas dan cemburu itu dingin-
Wei Ying dan Xingchen berjalan-jalan sejenak, udara malam yang sejuk tak menyurutkan Wei Ying untuk temu kangen dengan sesama saudara perguruan ibunya. Wei Ying hanya ingin berbincang dengan adik seperguruan ibunya melepas rindu sejenak.
"Paman bagaimana kabarmu?" Wei Ying sudah mensejajarkan langkah kakinya dengan Xingchen
"Kabarku baik. Bagaimana denganmu Wei Ying?"
"Menurut paman?" Jawab Wei Ying sambil memutar tubuhnya dengan bangga
Xingchen berhenti sejenak untuk melihat Wei Ying dari atas kepala sampai kaki kemudian ia menyunggingkan senyuman khas nya
"Kau terlihat sehat. Sepertinya Hanguang Jun sudah merawat mu dengan baik" ucap Xingchen dengan nada lembutnya
"Itu sudah pasti" balas Wei Ying tersenyum lebar
"Apa tujuanmu ke Yiling karena penyerangan yang terjadi akhir-akhir ini?" Tanya Wei Ying dengan santainya sambil memutar chenqing ditangannya
Xingchen tetap terlihat tenang meski ia sedikit terkejut dengan pertanyaan Wei Ying, ia hanya merasa Wei Ying memang sesuatu sampai ia bisa menebak tujuannya untuk kembali ke Yiling. Xingchen menghentikan langkahnya sejenak "Yiling Laozu memanglah Yiling Laozu" sembari tersenyum samar
"Hmn" Xingchen mengangguk lalu kembali melangkahkan kakinya
"Apa paman juga curiga padaku? Kalau semua itu aku yang melakukannya?"
Xingchen menggelengkan kepalanya pelan, ia memilih untuk tetap percaya kepada Wei Ying tanpa ada rasa curiga sedikit pun
"Lalu menurut paman apakah ini ada kaitannya dengan seseorang? Tapi bagaimana bisa orang itu dapat mengendalikan Mayat Hidup tanpa Logam Yin. sedangkan logam Yin sudah ku hancurkan" Wei Ying sedikit merasakan kekhawatiran lain
Pertanyaan Wei Ying seperti teka-teki lain yang belum bisa dipecahkan olehnya karena bagaimana pun sepertinya motif dibalik penyerangan ini membuatnya mau tak mau ikut terlibat
"Bagaimana dengan Xue Yang? Apa sudah bertemu dengannya?" Lanjut Wei Ying seketika menghentikan putaran Chenqing ditangannya
Deg! Xue Yang ~
"Itu tidak mungkin. Ketika ada penyerangan di kota Yiling bahkan dia datang bersamaku"
Jelas Xingchen tidak terlihat ragu sama sekali akan ucapannyaWei Ying tetap mencoba memahami paman seperguruan ibunya itu
Setelah berbincang cukup lama akhirnya Xingchen dan Wei Ying kembali menghampiri Song Lan dan Juga Lan Zhan yang sudah menunggu mereka
"Lan Zhan!" Teriak Wei Ying ia tersenyum sambil melambaikan tangannya, berlari kecil menghampiri Lan Zhan
Lan Zhan menatap datar Wei Ying sedangkan Song Lan mengerutkan keningnya menatap Lan Zhan sepertinya ia bingung akan hubungan Hanguan Jun dan Yiling Laozu. Bagaimana bisa seorang Hanguang jun tahan dengan sifat Yiling Laozu yang bertolak belakang dengan dirinya
Dibelakang Wei Ying ada Xingchen yang tersenyum tipisnya kepada mereka, ia sedikit merasa bersalah karena sudah meninggalkan mereka
"Lan Zhan apa kamu merindukanku?" Goda Wei Ying dengan ekspresi imutnya
Seketika Lan Zhan langsung mengalihkan pandangannya tak kuat melihat tingkah Wei Ying. Ia hanya ingin menyembunyikan rona merah yang ada di pipinya dengan cara yang cool
Xingchen tersenyum melihat mereka yang terlihat begitu lucu.
Syukurlah akhirnya ia bisa tertawa. Melihat Xingchen tersenyum tanpa sadar Song Lan pun ikut mengukirkan senyuman tipisnya
"Lan Zhan. Lan Zhan. Selagi kita disini bagaimana kalau kita mampir untuk membeli arak" ajak Wei Ying
Lan Zhan langsung mengangguk meng-iya kan permintaan Wei Ying.
"Kalau begitu paman kami pamit" ucap Wei Ying memberi membungkuk
"Baiklah. Jaga diri kalian"
"Tentu! Aku pasti akan menjaganya" Jawab Lan Zhan dengan membungkuk
"Paman juga jaga dirimu. Paman Song! Aku titip paman kecilku padamu ya"
Xingchen membulatkan matanya ia kaget dengan ucapan Wei Ying yang menitipkan dirinya kepada Song Lan. Memangnya ia anak kecil sampai harus dititipkan dan dijaga.
"Terima kasih Wei Ying"
"Paman!! Ingatlah setiap kemungkinan itu ada. Meskipun kau mengenalnya" ujar Wei Ying ditengah keramaian membuat suaranya tersamarkan namun Xingchen bisa mendengarnya dengan jelas ucapan Wei Ying
Xingchen langsung berbalik untuk melanjutkan perjalanannya, Song Lan tampak bingung dengan ucapan Wei Ying barusan. Dalam benaknya ia terus berfikir sebenarnya apa yang telah mereka bicarakan sampai harus sedikit menjaga jarak.
Kini perasaan Xingchen sedikit lebih tenang karena setidaknya ia kini tahu bahwa ia akan menghadapi kenyataan yang tak pernah diinginkannya.
"Xingchen~ sepertinya kamu terlihat lebih baik"
"Hmn .. setelah bertemu dengan Wei Ying sekarang aku sedikit lebih tenang"
Cerita ini hanya karangan Author semata, alur ceritanya pun sesuka author jadi buat yang sudah memberikan Votenya author ucapkan terima kasih dan saranghae 🥰🥰🥰♥️
Note : cerita ini hanya akan author buat beberapa chapter saja untuk melepas rindu dengan Babang Xue Yang, Mamih Xingchen, Papih Song Lan dan Aqing
KAMU SEDANG MEMBACA
MDZS ( Xiao Xing Chen, Xue Yang dan Song Lan Version)[HIATUS]
FanfictionNo description ...