Aduan

413 24 1
                                    

-Kamar SeulMin

"ABAAH!!" jiul melompat brutal ke kasur tempat Jimin beristirahat . Tapi bote

"Anak durhaka kamu Jiul" Batin Jimin

"Abah!! Abah!! Abah uda tidul ya? Awal batdah _-" Jiul mengganggu Jimin

"Uda tidurlah! Ngapain begadang?! Abah ngambek ini sama kamu"

"ABAAAAAAAAAH!! BAANGOON DULU!!!" Jiul berteriak tepat ditelinga Jimin

Jimin yang sudah tak tahan lagi dengan tingkah Jiul , Membalas.

"APAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!? ABAH NGAMBEK SAMA KAMUUUUUUUU!!!!!!!" Teriak Jimin tak kalah nyaring hingga menyebabkan Seulgi yang berada dibawah saja bisa mendengarnya dengan jelas .

"Kya! Jimin! Kenapa triak gitu ke Jiul?!" Marah Seulgi pula

"Taunih Abah , tiba-tiba malah . Malah tiba-tiba . Katanya om Shuga , kalau olang suka malah tiba-tiba belalti pantatnya lagi bedalah tapi itu kalau cewe sih , kalau cowoooooo masasih Abah pendalahan? Abah kan cowo . Abah cowo kan Abah kaaaaaaan??????" Ketidakjelasan Jiul mulai

"Ya cowo lah ! Kalau Abah bukan cowo , mana mungkin ada Jiul!" Jimin menegaskan

"Tapi bilang Bunda sama Jiul , abah kaya bayi cewe .. Sedikit-sedikit ngelengek , ngelengek sedikit-sedikit . Telus manja' lagi" Seulgi mulai sawan.

Bagaimana Jiul bisa ingat dengan apa yang pernah disampaikan Seulgi padanya ? Padahal itukan sewaktu Jiul masih berusia 9 bulan!

Jimin yang mendengar itu menatap tajam mata Seulgi . Sedangkan Seulgi , belike

'Matila aku'

"Oya? Bunda bilang kek gitu ya sama Jiul?" tanya Jimin dan tidak melepaskan tatapan mautnya ke Seulgi

Sebenarnya bukan 'maut' tapi 'seksi' 🌚

"Iya , teruskan Abah .. Adalagi Bunda bilang" sambung Jiul

"Apa Ul? Bunda bilang apa?" Jimin bertanya kepo sambil mendekatkan diri ke Jiul

"Bunda bilang kalau Abah itu sama pelsis kaya anak bayi karna gabisa mandili terus apa-apa harus dibantu sama Bunda ."

"Terus Bunda bilang , Abah suka ikut-ikutan sama Bunda , Gmau sendili , sama kalau Abah masak dapurnya Masak wajannya Gosong ." Wajah Jiul terlihat Serius

"Bunda ngomong gitu ke Jiul?" Jimin ngelirik 🌚 ke Seulgi.

"Iya Abaaaaah terustukan adalagi"

"Apa dia? Apa???"

"Bunda bilang kaya gini"

"Aphaansiwhh mwasa couok taqud swama kwupu-kwupu, kwayak bhanci dech ih! Kwaphan-kwaphan Bwunda twemuin jwugha twuh kwupu-kwupu swama bwurung" Jiul meniru cara Seulgi berbicara dan malangnya , ia sama mirip persis.

"Waah Bunda mau temuin kupu-kupunya sama burung ya? Yauda mana sini kupu-kupunya? Burungnya uda siap daritadi" 🌚

Seulgi menelan saliva kelat

"Abah ngomong apasih Abah? Jiul ga ngelti" tanya Jiul polos

"Nggalah. Btw Jiul mau tidur dimana?" tanya Jimin sengaja

"Hmmmmmmmmmm" Jiul berpikir keras

"Besok abah bawa Jiul beli cemilan banyak-banyak okey?" Jimin menyogok

"Okedeh! Jiul bobo dikamar sendiri. Dah Bundaaaaa" Jiul turun dari kasur dan melambai ke arah Ibunya

"Eh Jiul! Tadi kan Jiul bilang mau tidur sama Bunda kan Ul?!" Seulgi menahan

"Hmmmmm ngga jadi deh Bunda. Jiul mau mandiri sejak balita lagi"

"Mau Bunda temanin ngga?" elaknya lagi

"Ngga usah Bunda . Bunda temanin Abah aja , karna Abah kan masih kaya bayi"

'Ya Tuhan. Jiul , kenapa kamu terlahir menjadi seorang anak yang pintar begini?????????'

"Ngga kok, Abah uda gede" Seulgi tak mahu kalah

"Masih bayi tuh abah , liat tuh mukanya aja imut begitu kaya bayi" tunjuk Jiul dan Seulgi menoleh ke Jimin dengan hati-hati dan ..

Jimin memasang muka polosnya di hadapan anak kecil. Ingin sekali rasanya Seulgi menggigit pipi tembem milik Jimin hingga meninggalkan bekas biar dia kapok.

Ceklek!

Jiul meninggalkan Jimin dan Seulgi berduaan. 😉🌚

Jantung Seulgi berjoget hebat didalam sana.

"Kaya Bayi ya?" tanya Jimin sensual

"Ngg-ngga kok"

"Terus tadi yang dibilang Jiul itu apa?"

"Karangan bebas"

"Masasih , hm?" Jimin mulai mendekat

"I-iyaa"

"Kok gw ga percaya"

"Ter-terserah lah!"

"Emang gw masih kaya bayi lagi?" wajah Jimin mendekat

Seulgi memberanikan diri menatap mata suaminya.

"Ngg-ngga"

Chup!

Jimin mencium pipi Seulgi sekilas

"Uda. Ayok tidur" Jimin mengarahkan dan Seulgi yang setengah kaget menurut

Seulgi tidur menghadap ke Jimin dengan pipi yang merona. Jimin yang peka dengan segera memeluk Seulgi erat.

Tanpa disadari Seulgi nyaman hingga tertidur.

'Tengah malam

Ceklek!

"Bunda , Abah tadi Jiul mimpi buluk" Adu Jiul yang sedang berada ditengah-tengah

"Kenapa sih Up" rengek Jimin sambil menggosok mata

"Jiul takut~"

"Knapa? Ada kecoa? Cicak? Atau Uler?" Jimin menakuti

"Apaansih abah! Jiul lagi serius jugak!" Wajah nya ngambek

"Yaudah sini aja tidur sama Bunda" Seulgi memeluk Jiul

"Kya, kalau Jiul ditengah terus Abah mau dipeluk begimana?" Jimin merengek lagi

"Abah kan Uda gede, gausah dipeluk juga bisa tidul sendiri" Jiul dan Seulgi menertawai Jimin yang cemberut.

•••

HAHAHA, SORRY BARU UP 😂

[musim 1✔️] ☃️☀️Big Baby☀️☃️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang