Yang udah mau Voment MAKASIH BANYAK!!! oh ya kalo lu komen trus ga gua bales jan berkecil hati sebenernya gua baca tapi saking banyaknya orang yang komen sekarang juga bikin gua auto bingung. Tapi santuy gua tetep baca komen kalian.
Dan Part ini mengandung vitamin bernutrisi tinggi, jadi buat kalian penderita homopobic dan Nyinyir akut mending jauh2 dah
Warning!!! MATURE Contain
.
.
.
Di sebuah kediaman sederhana keluarga Jeon,sosok pemuda manis tengah termenung memikirkan kondisi namja bernama V yang terbaring lemah tak berdaya.
Yang mengganggu pikirannya adalah gelang yang sama dengan miliknya,padahal seingatnya sang kakek buyutnya mengatakan bahwa gelang spesial ini tidak ada duanya.
"Kookie...ayo makan dulu sayang" Sang eomma datang membawa nampan berisikan sup rumput laut kesukaan Jungkook
"Eomma?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmm makanlah dahulu dari siang kau belum makan bukan?" Namja cantik keturunan China itu adalah eomma dari Jeon Kookie. Jeon Luhan
"Eomma,aku tadi bertemu dengan senior kelas musik ku. Uuuhhh dia tampan sekali" girangnya memperlihatkan rona merah samar di pipi gempil itu
"Oh ya? Lalu?"
"Tapi entah bagaimana dia pingsan dan bahkan langsung koma di Rumah sakit. Dan... aku menemukan gelang yang sama seperti milikku ini eomma. Hanya saja warna gelang milik V hyung itu merah punyaku biru..."
"Uhukk...uhukkk...ekrrmm, S-siapa nama seniormu?"
"Kim Victory...Kim V"
"Ah...jadi itu,lalu kenapa tadi Kookie tampak sangat sedih eoh?"
"Eomma kasihan V hyung, apalagi eomma baekhie yang harus merawat hyungiee sendirian." Jungkook menatap sendu
"Baiklah nanti eomma akan masak kan untuk Namjachinggu mu dan eommanya"
"Gumaowo sayaaang eomma Lulu"
.
.
.
Sedangkan di masa lalu Dinasti Jeon
"Hssttt..."
Pemuda di sana menoleh resah karena sedari tadi Kim V ini selalu mengusiknya. Mengatakan bahwa mereka sudah saling kenal
"Hei aku berasal dari masa depan kau tau? Kau Kookie kan? Hehe..." cengirnya SKSD
Yang di sana menatap jengah, kelakuan pangeran dengan gelar putra mahkota sangat konyol baginya.
