00.00 o'Clock

15.6K 947 609
                                    

Maaf udah ngecewain banyak umat. Lu pada pasti lupa dah ama gua yekan. Gua sadar gua salah haitus berabad abad.

Stay Voment yeu

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

.

.

.

Sosok pemuda tampak menjarah isi perpustakaan kesana kemari. Langkah sedikit tergesa karena jujur ia masuk secara diam2 ke mari,bahkan waktu hampir menunjuk pukul tengah malam

"Aisshhh bisa gila aku jika tidak menemukan buku itu" dengusnya sembari mengecek satu persatu kertas tebal berjejer tersebut.

Keadaan perpustakaan sedikit menyeramkan dan sepi,yang ia takutkan bukanlah hantu atau semacamnya. Tapi ia takut ketahuan oleh satpam kampus yang sering berjaga di malam hari

Hingga ia menemukan sebuah buku yang terjatuh ke lantai dengan kerasnya

Bruk

Tak ada angin tak ada hujan. Matanya bergulir resah,jantungnya berdegup kencang dengan bayangan fantasi tidak2. Takut

Kakinya berkhianat malah semakin dekat,mengambil buku kuno aneh nan berdebu tersebut.

"Hatchi...huh,ini buku apa tebal sekali?" gumamnya. Jemarinya mulai bekerja menjelajahi per halaman buku tersebut namun isinya kosong.

Hanya tampak kertas usang kosong tak berisi tulisan apa pun. Hingga cahaya ungu berpendar pada tengah halaman buku tersebut,dalam sekejap mata ia sudah tak tau apa-apa.

.

.

.

00.00

Sosok pemuda berpenampilan tradisional tengah memacu kuda putih membelah kabut hutan menuju pusat istana. Rambut panjangnya berkibar cantik,wajahnya tertutup selendang dengan tatapan bulatnya

Ia terus memacu kuda tersebut bagaikan lintas angin yang sangat cepat. Dalam beberapa menit lagi ia akan segera sampai kalau saja ia tidak di hadang tubuh seseorang dengan penampilan sedikit aneh yang tergeletak di jalan

"Apa dia masih hidup?" Tangannya menggapai permukaan lubang hidung dan nadi sosok tersebut memastikan masih ada tanda kehidupan. Benar pemuda yang kira2 seumuran dengan dirinya ini hanya mengalami pingsan.

Tanpa ragu ia membawa tubuh tadi pergi bersama menuju istana dengan sedikit kepayahan karena menunggangi kuda.

Sesampainya di depan gerbang kerajaan pemuda berpakaian tradisional itu turun dari kudanya yang langsung disambut oleh abdi dalam kerajaan tersebut

"Selamat malam tuan muda,baginda raja dan ratu telah menunggu anda, namun hingga jamuan berakhir anda tak kunjung datang." Pemuda kepercayaan sosok tadi bertutur lembut dan akurat

"Biar saja lagi pula aku malas paling2 urusan tahta,tcih klasik sekali. Dan kau tak perlu memanggilku dengan Tuan. Dhaewi kau bisa panggil aku Jungkook" sahut sang Pangeran mahkota

"Iya Jungkook, kau membawa siapa itu. Sepertinya orang asing dan... sedikit aneh." Dhaewi

"Entahlah sepertinya ia pingsan tadi, lebih baik aku tidur di pondokku malam ini. Aku malas ke istana pasti sangat sibuk di dalam sana. Tolong bantu aku merawat pria tampan ini nee" ujar sang pangeran

Sang pangeran telah berberes diri mengenakan hanbook biasa hendak mengistirahatkan dirinya usai perjalanan jauh

Namun,kala matanya menutup seklebat ingatan tentang pemuda asing tadi membuat dirinya bangun kembali dan memastikan apakah pemuda tadi baik2 saja.

ONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang