Malam begitu dingin,tiba-tiba saja hujan turun sangat lebat di jalanan pinggir kota Seoul. Sosok namja tampan berkulit pucat terlihat tengah memperhatikan langkah gontai seseorang dari balik gedung tua di sudut kota.
Mata merah menyala itu terus bergerak mengikuti arah ke mana sosok itu berjalan
"Ah...Bajuku basah,kenapa hujan malah semakin deras kalau begini aku mana mungkin bisa pulang cepat aku harus telpon Jin Hyung akan pulang terlambat"
Sosok itu kini tengah duduk di sebuah halte bus tua yang letaknya di samping kiri gedung tersebut,sosok itu,namja manis bergigi kelinci dengan surai cokelat pekat dan manik boneka bulat nan jernih.
Tampaknya ia tengah sibuk menelpon sesorang di sebrang sana,ia tengah berteduh dari badai. Angin berhembus kencang hingga hampir membuatnya terhuyung kebelakang.
Wushhh....
Hap
Untung saja tangan kekar nan dingin itu dengan sigap menahan tubuhnya agar tak jatuh.
Ia bisa merasakan suhu sedingin es di sekitar sosok yang menangkapnya kini,wajah mereka begitu dekat. Hanya saja sosok itu memakai jubah hitam yang menutupi pandangan namja manis itu.
Tapi namja manis itu sadar kalau yang dihadapannya ini namja juga terlihat dari urat2 yang menyebul keluar dari tangannya. Serta tatapan setajam elang berhasil menjerat pesona namja manis itu
"Tuan terimaksih,tapi bisakah kau lepaskan aku. Ini tidak nyaman,maaf"
Nadanya melirih karena ia sedikit takut akan sosok yang tengah menatapnya kini.Ia bahkan bisa melihat aura dominan menguar seakan menghipnotis dirinya,pelukan sosok itu kian mengerat. Namun,menyalurkan rasa hangat dan
"Aroma tubuhmu manis"
suara barithon rendah menyapa pendengaran namja manis ia bisa merasakan dadanya tengah terserang detak jantung tak karuan. Suara itu terdengar sexy sekaligus sensual membuat siapa saja merinding mendengarnya.
DEG
'Kenapa jantungku berdebar tak normal begini?' - Jjk
"Malam ini akan ada badai besar,jika kau bersikeras berjalan pulang lihat kau akan terseret angin kencang. Tubuhmu bahkan basah kuyup kau akan sakit bila berlama-lama di luar. Bahaya tengah menanti malam2 seperti ini manis"
Ujar sosok berjubah hitam itu yang kini tengah mempertontonkan wajah tampan bak dewa Yunani nya,perlahan Jubah itu melorot turun. Nyaris membuat namja manis itu pingsan menahan nafas karena terpesona oleh aura tampan itu.
"Namaku ... V. Senang bisa bertemu denganmu manis,siapa namamu?" Tangannya ter ulur ramah denga senyum tampannya.
Sontak namja bergigi kelinci itu sedikit berjengit menudur dan melepas pelukan diantara mereka karena saking gugupnya
" Ak-aku ...nam namaku Jungkook,Jeon Jungkook" lidahnya kelu,tubuhnya lemas bak jelly hanya karena di tatap pria tampan berkulit pucat pasi di hadapannya. Tak tahan Jungkook lebih memilih menundukkan wajahnya
"Ah..aku membuatmu gugup,jangan takut aku tak akan melukai mu. Aku tengah berdiri di sana sejak tadi. Melihatmu kesusahan menerjang badai membuatku ingin menghapirimu. Benar saja tadi angin kencang hampir membuatmu terjatuh bukan?"
Perlahan Jungkook mendongakkan sedikit kepalanya melirik ke arah V. Ia memiringkan kepala bingung dengan ekspresi yang sangat menggemaskan
'Shit-kelinci kau ingin ku terkam sekarang hah' -bathin KTH
"Tuan tinggal di sana?" Tanya Jungkook yang entah kenapa selama dekat dengan V membuatnya merasa nyaman dan hangat.
"Eum... ayo masuk,mampirlah badai akan semakin parah dan kau harus segera mengeringkan tubuhmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE
FanfictionKawasan Fujhosi Lapak HOMO Bangsat kalo gasuka gausah dibuka!!!! Dari pada panas mata lo