Aku melapisi pakaian olahragaku dengan cardigan. Mana mungkin aku mau keluar rumah dengan celana tayet ketat dan baju sport pendek tanpa lengan yang memperlihatkan pusar dan pundakku. Memangnya aku segila itu apa?!
"Yeerin ayo buruan!" seruku memanggil Hyeerin sambil menimang-nimang kunci mobilku yang di beri gantungan beruang Ice bear.
Aku memeng sudah di beri kendaraan sendiri, aku sudah pernah bilangkan? Tapi aku lebih suka di antar papa karena bisa menghabiskan waktu pagi bersama walaupun singkat, dan pulang dengan menggunakan bus karena bisa mengobrol dengan teman-teman.
Adik cerewetku itu keluar dengan pakaian yang tidak jauh berbeda denganku tapi dia tidak menggunakan cardigan. Ya, kurasa itu tidak apa-apa, toh, dia masih SD, sama sekali tidak ada yang bisa membuat tertarik, ya kan?
"let's go!!!" serunya berlari menuju mobil, aku jadi ikut berlari-lari kecil di belakangnya.
Ah, sudah lama rasanya aku tidak keluar hanya berdua bersama Hyeerin, paling hanya ke taman yang sama sekali tidak memerlukan kendaraan, tapi kalau sandal termasuk, ya kami memakai kendaran.
Setelah melewati beberapa lampu merah, aku membelokkan mobil ke sebuah parkiran besar, di sana sudah terdapat beberapa mobil yang berjajar rapi.
"c'mon lil sist" ajakku berjalan sambil melepas sunglasses yang tadi ku kenakan ketika mengemudi.
Si cerewet berjalan di sisiku sambil memainkan tabnya. Ketika kami masuk udara dingin dari air conditioner menyambut kami, setelah mendaftar, kami langsung masuk ke tempat yang kami tuju.
'healty gym' itulah nama yang tertera besar-besar di depan bangunan 4 lantai ini, kami naik ke lantai 4, di sana tempat alat-alat olahraga berada. Lantai 2 adalah café dan lantai 3 sauna dan kolam renang dala ruangan.
Di lantai 4 ini sudah tidak menggunakan AC, melainkan menggunakan udara bebas yang masuk melalui celah jendela besar yang menghiasi seluruh ruangan, karena menggunakan AC ketika berolahraga berbahaya bagi kesehatan.
Ini sudah kali ke 5 aku ke sini, kalau di Bali, tempat gym itu sudah menjadi tempat hang outku bersama teman-teman Bali junior klub. Kebugaran kan nomer satu.
Hyeerin langsung melompat ke atas trampoline mini dengan tali berwarna-warni yang mengelilingi setiap sisinya, tabnya benar-benar langsung di campakkan. Sedangkan aku lebih memilih meletakkan tas olahraga berisi pakaian ganti dan handuk di atas meja di dekat Hyeerin. Aku melepas cardigan dan berjalan menuju treadmill.
Sebelum naik ke atas treadmill aku lebih dulu melakukan pemanasan agar ototku tidak kaku, setelah itu aku menyesuaikan kecepatan yang lambat lalu bertambah cepat seiring aku bergerak.
Sebenarnya di rumah juga ada alat olahraga satu ini, namun rasanya lebih menyenangkan jika menggunakan treadmill di tempat olahraga seperti ini, jadi semakin bersemangat olahraga. Mungkin karena banyak teman, atau banyak cowok-cowok dengan perut roti sobek yang semakin menambah semangat. ah, entahlah, rasanya semua benar.
Shit! Gym memang tempat paling pas untuk olahraga sambil cuci mata –eh, maksudku ketika malas!
Setelah lelah aku menekan tombol power, lalu menjatuhkan tubuhku di sofa di samping meja tempat tasku. Aku meluruskan kakiku agar tidak varises, tahu kan?
"haaaa....h lumayan, capek juga ternyata"gumamku bersandar sambil mendongakkan kepala. Aku menatap langit-langit gedung sambil mengatur nafas, tubuhku benar-benar penuh dengan peluh. Padahal aku baru menggunakan treadmill.
Handphone di saku tasku berbunyi sebentar, menandakan ada sebuah pesan masuk, aku meraihnya lalu membaca pesan yang tertera di sana, ternyata dari Jena, sahabatku itu mengajak jalan malam sabtu ini. Hmmm kurasa aku bisa, jadi aku membalas 'oke' lalu mengirimkannya.
YOU ARE READING
countless
Romancecountless... Tak terhitung seberapa banyak perasaan yang di korbankan. Karena aku tidak ingin lagi tahu bagaimana caranya menghitung ketika aku tahu bahwa rasa ini tak akan pernah mendapatkan hasilnya Sebuah buku yang menceritakan tokoh yang telah k...